tirto.id - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai ilmu terapan saat ini berkembang sangat pesat. Tujuan awal manusia melakukan pengembangan iptek adalah untuk memudahkan hidup manusia. Tak bisa dipungkiri, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu unsur terpenting dalam kemajuan peradaban manusia.
Merujuk buku PPKN Kelas XII, pada laman kemdikbud.go.id, dalam sebuah negara, perkembangan iptek dapat membantu meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa. Hal itu juga dapat mempercepat pencapaian tujuan negara, dan berkontribusi untuk kesejahteraan rakyat. Bahkan dalam dunia internasional, nama negara dapat terangkat jika kemajuan iptek mereka pesat.
Pada abad ke-21 ada banyak sekali hasil kemajuan iptek yang bisa kita rasakan. Dalam bidang transportasi, jenis kereta api sudah sangat berkembang. Tidak lagi memakai bahan bakar batu bara, kereta api kini hadir dengan tenaga listrik dan dapat melaju sangat cepat, hingga mempersingkat waktu perjalanan.
Akan tetapi selalu ada dua sisi yang menjadi dampak dari sebuah perubahan. Perubahan tidak selalu membawa pengaruh positif, kemajuan iptek juga memberi dampak negatif bagi kehidupan manusia.
Perkembangan iptek mempengaruhi kehidupan suatu negara dalam berbagai aspek, mulai dari bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, hukum, pertahanan dan juga keamanan. Pada laman sman8bpp, dijelaskan dampak negatif perkembangan iptek di bidang ekonomi dan pendidikan.
Dampak Negatif Iptek di Bidang Pendidikan
1. Pesatnya perkembangan iptek membuat siswa berkurang motivasinya untuk belajar karena lebih memilih memainkan gawai, game dan menikmati berbagai hiburan yang tersaji di internet.
2. Ilmu pengetahuan tentang modus operandi kejahatan tak terbatas di internet, membuatnya mudah diakses oleh siapapun sehingga ditiru oleh siswa/remaja.
3. Moral remaja/siswa usia sekolah makin merosot akibat berbagai informasi yang mudah diperoleh dari dunia maya tentang pergaulan bebas di luar negeri.
Dampak Negatif Iptek di Bidang Ekonomi
1. Menjamurnya produk yang dipasarkan melalui toko serta jaringan online meningkatkan sifat konsumtif masyarakat.
2. Makin sedikit tenaga kerja yang dapat diserap karena teknologi yang mempermudah pekerjaan manusia. Akibatnya pengangguran meningkat.
3. Makin tinggi kualitas iptek tidak dibarengi dengan meningkatnya kemampuan tenaga kerja, sehingga tidak sesuai kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Akibatnya banyak pengangguran.
4. kesenjangan sosial makin tinggi, sebab orang yang menguasai iptek mudah berkembang secara ekonomi sementara yang miskin dan tidak memahami teknologi sulit berkembang.
5. Produk lokal yang tidak bisa bersaing akan kalah dengan produk impor, karena diterapkannya perdagangan bebas yang tak mengenal batasan negara.
6. Koperasi yang banyak digunakan untuk sektor ekonomi rakyat tak mampu bersaing dengan ritel, ditambah berkurangnya subsidi pemerintah.
7. Pemerintah yang berfungsi hanya sebagai regulator pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Oryza Aditama