tirto.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mencatat sampai hari ini, 6 Desember 2022 pukul 15.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) ada 47.769 rumah rusak akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Hal itu disampaikan oleh Asisten Daerah (Asda) II Cianjur Budi Rahayu Toyib via Zoom dalam konferensi pers daring bertajuk “Update Harian Bencana Gempa Bumi Cianjur 6 Desember 2022, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube CianjurKab TV pada Selasa (6/12/2022).
“Kerugian materiel, total rumah rusak tervalidasi sampai dengan hari Selasa jam 15.00 Waktu Indonesia Barat berjumlah 47.769 unit,” tutur dia.
Dari total rumah rusak itu, Budi menyebut ada penambahan rumah rusak berat, rumah rusak sedang, dan rumah rusak ringan. Kemarin terdapat 9.048 rumah rusak berat, menjadi 11.116 pada hari ini.
“Rumah rusak sedang dari 12.314 rumah menjadi 13.706 rumah. Rumah rusak ringan dari 20.671 rumah menjadi 22.947 rumah,” sambung dia.
Selain rumah rusak akibat gempa bumi di Cianjur, Budi pun mengatakan infrastruktur juga rusak dan terdapat penambahan infrastuktur yang rusak seperti fasilitas pendidikan, tempat ibadah, serta fasilitas kesehatan (faskes). Antara lain fasilitas pendidikan kemarin 525 menjadi 540 pada hari ini, tempat ibadah dari 269 menjadi 272, dan faskes dari 14 menjadi 18.
“Gedung [atau] kantor dari 17 unit, masih 17 unit,” ujar Budi.
Dia pun menuturkan jumlah kecamatan yang terdampak akibat gempa di Cianjur masih sama seperti kemarin, yakni 16 kecamatan dan terdiri dari 169 desa. Keenambelas kecamatan itu adalah Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang, Kecmatan Cibeber, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Pacet, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon, Kecamatan Mande, Kecamatan Cipanas, Kecamatan Haurwangi, dan Kecamatan Ciranjang.
Sementara itu, Budi menyampaikan bahwa sampai hari ini pukul 15.00 WIB, tidak ada penambahan korban meninggal dunia, korban luka, dan nihil temuan korban hilang akibat gempa di Cianjur. Sehingga totalnya masih sama seperti kemarin, yaitu sebanyak 334 meninggal, 593 luka berat dan 44 di antaranya masih dirawat di rumah sakit (RS) wilayah Cianjur, serta delapan masih dalam pencarian.
Lebih lanjut Budi, berdasar survei yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia, serta United Nations Fund for Population Activities (UNFPA), hingga hari ini pukul 15.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) terdapat 495 titik pengungsian dengan 375 titik terpusat dan 120 mandiri.
Dia menyebut bahwa jumlah kepala keluarga (KK) di survei adalah sebanyak 41.169 KK. Lalu, jumlah total pengungsi di survei sejumlah 114.687 jiwa.
“Pengungsi laki-laki sebesar 54.782 jiwa, pengungsi perempuan sebanyak 59.905. Penyandang disabilitas sebanyak 147 jiwa, ibu hamil 1.640 jiwa, dan lansia (lanjut usia) sebanyak 7.454 jiwa,” urai Budi.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri