tirto.id - Dalil tentang takabur dalam Islam terdapat dalam sejumlah ayat-ayat Al Quran, mulai surah Al-Baqarah ayat 34, surah Al-A'raf ayat 146, surah Al-Gafir ayat 60, hingga surah Al-Luqman ayat 18.
Takabur merupakan salah satu sifat tercela yang dibenci Allah Swt. Takabur juga disebut sombong atau angkuh, yakni merasa diri lebih mulia, hebat, pandai, dan sebagainya daripada orang lain.
Dalam bukuAkidah Akhlak kelas X (2013) keluaran Kementerian Agama dituliskan bahwa takabur adalah anak dari ujub, yang merupakan akar sifat sombong.
Meskipun demikian, ujub dan sombong sebenarnya sedikit berbeda. Ujub tidak memerlukan orang lain dalam pelaksanaanya. Sementara itu, sombong membutuhkan adanya pihak lain sebagai pembanding.
Rasulullah menjelaskan perilaku takabur dalam sebuah hadis riwayat Muslim sebagai berikut:
“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. [HR. Muslim, no. 2749, dari ‘Abdullah bin Mas’ûd]
Islam melarang umatnya memiliki sifat takabur, karena hanya Allah Swt Yang Maha Kuasa. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim dijelaskan mengenai ancaman bagi orang-orang yang berperilaku takabur sebagai berikut:
“Orang fakir yang berlaku sombong termasuk orang-orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah juga tidak akan menyucikan, tidak akan memandang mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.” (HR. Muslim)
Dalil Tentang Takabur dalam Islam Beserta Lafal dan Artinya
Berikut ini dalil tentang takabur dalam Islam beserta lafal dan artinya:
Surah Al-Baqarah Ayat 34
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ ٣٤
Artinya:
“[Ingatlah] ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam!’ Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir,”(QS. Al-Baqarah [2]:34).
Surah Al-A'raf Ayat 146
سَاَصْرِفُ عَنْ اٰيٰتِيَ الَّذِيْنَ يَتَكَبَّرُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ وَاِنْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا عَنْهَا غٰفِلِيْنَ ١٤٦
Artinya:
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda [kekuasaan-Ku]. Jika mereka melihat semua tanda-tanda itu, mereka tetap tidak mau beriman padanya. Jika mereka melihat jalan kebenaran, mereka tetap tidak mau menempuhnya. [Sebaliknya,] jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya.”(QS. Al-A’raf [7]:146).
Surah Al-Gafir Ayat 60
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ ٦٠
Artinya:
“Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu [apa yang kamu harapkan]. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk [neraka] Jahanam dalam keadaan hina dina,”(QS. Al-Gafir [40]:60).
Surah Al-Luqman Ayat 18
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ ١٨
Artinya:
“Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia [karena sombong] dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri,”(QS. Al-Luqman [31]:18).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani