tirto.id - Pemilu 2024 di Indonesia diramaikan dengan pembahasan mengenai politik dinasti. Perbincangan tersebut tak lepas dari kemunculan sejumlah tokoh dan keluarga elite politik yang mendominasi kandidat calon legislatif.
Politik dinasti yang dimaksud mencakup hubungan kekerabatan antara calon legislatif (caleg) dalam Daftar Calon Sementara (DCS) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 dengan pejabat tertentu.
Temuan dari Formappi (Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia) menunjukkan sebanyak 50 calon legislatif memiliki hubungan kekerabatan dengan pejabat tertentu. Kasus kekerabatan ini mencakup hubungan seperti ayah-anak dan suami-istri.
Selain dinasti politik yang melibatkan hubungan antara ayah-anak, suami-istri, atau ayah-keponakan, Formappi juga menemukan fenomena baru. Terdapat ketua partai yang membawa seluruh keluarganya maju di Pileg 2024. Fenomena ini memperlihatkan ekspansi dan diversifikasi lebih lanjut dalam praktik politik dinasti.
Formappi juga menyoroti keprihatinan terkait kondisi partai politik yang dianggap banyak pihak sangat oligarki. Temuan Formappi menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut terkait transparansi, akuntabilitas, dan representasi yang seimbang jika para caleg yang berasal dari praktik politik dinasti memenangi Pileg 2024.
Apa Itu Politik Dinasti dalam Pemilu 2024?
Dilansir dari laman Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, politik dinasti merujuk pada praktik kekuasaan politik yang diwariskan secara turun temurun dalam suatu keluarga atau hubungan kekerabatan.
Dalam dunia politik, praktik ini sering kali melibatkan pejabat atau politisi yang memiliki hubungan keluarga. Hubungan itu mencakup ayah-anak, suami-istri, atau antara anggota keluarga yang berbeda.
Dalam temuan yang disampaikan oleh Formappi, terdapat 50 calon legislatif (caleg) dalam Daftar Calon Sementara (DCS) Pileg 2024 yang punya hubungan kekerabatan dengan pejabat tertentu. Misalnya, ketua partai yang membawa istri dan anak-anaknya untuk ikut dalam Pemilu Legislatif 2024.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan munculnya politik dinasti adalah keinginan dalam diri atau keluarga untuk memegang kekuasaan. Hal itu juga bisa dipicu oleh adanya kelompok terorganisir dengan penguasa dan pengikut.
Penyebab lain dari politik dinasti juga bisa berasal dari kolaborasi antara penguasa dan pengusaha untuk menggabungkan kekuatan modal serta politik. Pembagian tugas antara kekuasaan politik dan kekuasaan modal berpotensi mengakibatkan korupsi.
Adapun dampak negatif dari politik dinasti, menurut Zulkieflimansyah dalam laman MK, bisa dijabarkan ke dalam beberapa poin. Partai yang mengusung kandidat tersebut kemungkinan hanya akan menjadi mesin politik untuk kekuasaan semata.
Alhasil, kesempatan para kader berkualitas dari masyarakat untuk promosi di partai bisa tertutup. Dampak lain dari praktik politik politik dinasti adalah sulitnya mewujudkan demokrasi dan pemerintahan yang baik, mengingat maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Walaupun dinasti politik tidak selalu membawa dampak negatif, namun konsekuensi serius bisa ditanggung jika politik dinasti tak diatur dan tidak terkontrol. Ini bisa merugikan proses demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat.
Daftar Caleg Politik Dinasti-Keluarga di Pileg 2024
Dalam Pemilu 2024, terdapat beberapa bakal calon anggota legislatif (caleg) DPR RI yang diketahui memiliki ikatan keluarga atau kekerabatan dengan elite partai politik.
Data tersebut muncul setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPR RI pada 19 Agustus 2023 lalu.
Dari total 9.919 nama bakal caleg yang akan bersaing di 84 daerah pemilihan (dapil), fenomena politik kekerabatan terlihat muncul dari berbagai partai politik yang mengusung mereka.
Berikut adalah daftar caleg di Pemilu 2024 yang memiliki ikatan kekeluargaan dengan para pejabat maupun elite politik Indonesia:
1. Keluarga mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah:
- Adde Rosi Khoerunissa (caleg DPR RI Dapil Banten I / istri dari anak Ratu Atut, Andika Hazrumy)
- Airin Rachmi Diani (caleg DPRI RI Dapil Banten III / mantan Wali Kota Tangerang Selatan, istri Tubagus Chaeri Wardhana, adik Atut)
2. Lingkaran keluarga eks Ketua MPR, Amien Rais:
- Hanum Rais (caleg DPR RI dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta / putri dari Amien Rais)
- Ridho Rahmadi (menantu Amien Rais, caleg DPRD Jakarta 1)
3. Keluarga mantan Bupati Probolinggo, Hasan Aminudin:
- Muhammad Ichsan Sani Hasan Aminuddin (caleg DPR RI dari Dapil Jatim II, putra dari Hasan Aminudin)
- Dini Rahmania Hasan Aminuddin (caleg DPRD Jatim III, putri Hasan Aminudin)
4. Keluarga Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani:
- Ahmad Muzani (caleg Dapil Lampung I)
- Himmatul Aliyah (caleg Dapil DKI Jakarta II, istri Ahmad Muzani)
5. Keluarga eks Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan:
- Ahmad Heryawan (caleg Dapil Jabar II)
- Netty Heryawan (caleg Dapil Jabar VIII, istri Ahmad Heryawan)
6. Keluarga mantan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat:
- Viktor Laiskodat (caleg Dapil NTT II)
- Julie Sutrisno Laiskodat (caleg Dapil NTT I, istri Viktor)
7. Keluarga Ketua Umum DPP Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo:
- Hary Tanoesoedibjo (caleg Dapil Banten III)
- Liliana Tanaja Tanoesoedibjo (caleg Dapil Jakarta II, istri Hary Tanoe)
- Lima anak Hary Tanoesoedibjo yang juga maju di Pileg 2024: Angela Tanoesoedibjo (Dapil Jawa Timur I), Valencia Tanoesoedibjo (Dapil Jakart III), Jessica Tanoesoedibjo (Dapil NTT II), Clarissa Tanoesoedibjo (Dapil Jabar I), Warren Tanoesoedibjo (Jateng I).
8. Keluarga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan:
- Putri Zulkifli Hasan (caleg Dapil Lampung I)
9. Keluarga Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh:
- Parananda Surya Paloh (caleg Dapil Sumatera Utara I, putra Surya Paloh)
10. Keluarga Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto:
- Rivandra Airlangga (caleg Dapil Jawa Barat V, putra Airlangga)
11. Keluarga Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta:
- Hisan Anis Matta (caleg Dapil Jawa Barat V, putri Anis Matta)
12. Keluarga Ketua Majelis Penasihat PAN, Hatta Rajasa:
- M Rasyid Rajasa (caleg Dapil Jawa Barat I, putra Hatta Rajasa)
13. Keluarga Ketua DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla:
- Erwin Aksa (caleg Dapil Jakarta III, keponakan Jusuf Kalla)
14. Keluarga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto:
- Rahayu Saraswati (caleg Dapil Jakarta III, keponakan Prabowo)
15. Keluarga Ketua DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri:
- Diah Pikantan O Putri Hapran (caleg Dapil Jawa Tengah IV, putri Puan Maharani)
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Ahmad Yasin & Iswara N Raditya