tirto.id - Makanan nasi uduk mudah ditemukan dan tersebar di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa. Nasi uduk yang umumnya tersedia saat jam sarapan ini merupakan makanan khas dari Suku Betawi.
Orang-orang dari Suku Betawi saat ini banyak tinggal di Jakarta. Mereka merupakan penduduk asli yang bermukim di Jakarta ketika nama ibu kota ini masi Batavia pada abad ke-17.
Lily T Erwin dalam Peta 100 Tempat Makan Khas Betawi (2008) menuliskan, sejarah Betawi tak lepas dari pengaruh budaya Cina dan Belanda yang pernah menduduki Batavia berabad-abad lalu.
Salah satu percampuran dua budaya ini terwujud dari makanan dan minuman khas daerah tersebut. Pengaruh tradisi Cina ini misalnya tampak pada beberapa jenis makanan Betawi seperti makanan berbahan dasar tahu dan ikan cing cuan.
Selain Cina, makanan Betawi juga dipengaruhi budaya Arab dan Eropa, misalnya seperti nasi kebuli dan gule. Sementara semur dan lapis legit terinspirasi dari budaya Eropa yaitu steak dan cake. Berikut ini beberapa makanan dan minuman khas Betawi sebagaimana ditulis Lilly T Erwin dalam buku yang sama.
- Nasi Uduk
Nasi uduk bisa dimakan dengan lauk pauk seperti ayam goreng, tahu goreng, tempe goreng, telur dadar, abon, dan lain-lain. Nasi uduk juga umumnya disajikan dengan bawang goreng, emping, timun, dan sambal kacang.
- Nasi Ulam
- Ketupat Babanci
- Soto Tangkar
- Soto Betawi
- Gado-Gado dan Ketoprak
- Bubur Ase
- Bir Pletok
- Es Selendang Mayang
- Kue-Kue Khas Betawi
Di Belanda, kue ini disebut spekkoek karena bentuknya berlapis-lapis seperti spek (samcan) Selain lapis legit ada pula dadar gulung yang dibuat dari adonan panekuk Belanda.
Kue gemblong, jalabi, ape, geplak dan aneka manisan dari Timur Tengah dan India juga banyak ditemukan di Betawi. Kue pancong, kue pukis, kue bugis, dan kue pepe adalah penganan sheari-hari di Betawi yang rasanya manis dan bentuknya unik.
Selain itu, ada juga ketan urap yaitu ketan putih yang dibalut dengan serutan kelapa atau divariasikan dengan cabai, terasi, dan gula. Penganan ini bisa disajikan dengan sarapan.
Editor: Agung DH