Menuju konten utama

Daftar Gempa Merusak di Indonesia pada 2020: Dampak & Pemicunya

BMKG mencatat setidaknya terjadi 11 gempa kuat yang memicu kerusakan di berbagai daerah pada tahun 2020.

Daftar Gempa Merusak di Indonesia pada 2020: Dampak & Pemicunya
Ilustrasi Gempa Bumi. FOTO/iStock

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sejumlah gempa bumi di tahun 2020 yang menimbulkan kerusakan di wilayah Indonesia. Gempa-gempa tersebut terjadi sejak bulan Januari hingga pertengahan Desember 2020.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan sejumlah gempa merusak pada tahun 2020 itu ada yang memiliki magnitudo di atas 5 atau malah di bawahnya.

"Untuk menimbulkan kerusakan, magnitudo gempa tidak harus besar. Gempa dengan magnitudo sekitar 5,0 atau bahkan di bawah magnitudo 5,0 dalam berbagai kasus ternyata sudah dapat menimbulkan kerusakan jika kedalaman sumber gempanya dangkal," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya pada Senin (28/12/2020).

Berdasarkan keterangan Daryono, terjadi setidaknya 11 gempa merusak di Indonesia pada tahun 2020. Berikut daftar rinciannya.

1. Gempa Simeulue 7 Januari 2020 (M 6,1) merusak beberapa rumah di Simeulue.

2. Gempa Seram Utara 8 Februari 2020 (M 5,4) merusak beberapa rumah di Kobisonta, Seram Utara.

3. Gempa Kalapanunggal Sukabumi 10 Maret 2020 (M 5,1) merusak 760 rumah.

4. Gempa Tapanuli Selatan 30 April 2020 (M 5,1) merusak 2 tempat ibadah, gedung Sekolah Dasar dan 4 rumah warga di Aek Libung, Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan.

5. Gempa Aceh-Sabang 4 Juni 2020 (M 4,8) merusak beberapa rumah di Sabang.

6. Gempa Maluku Utara 4 Juni 2020 (M 6,8) merusak ratusan rumah di Morotai.

7. Gempa (doublet) Bengkulu 19 Agust 2020 (M6,6) dan (M6,7) merusak beberapa rumah di Sungai Gerong, Lebong.

8. Gempa Talaud 9 September 2020 (M 5,7) merusak 55 rumah di Kec. Beo, Pulutan, dan Rainis, Kep. Talaud, Sulawesi Utara.

9. Gempa Pangandaran 25 Oktober 2020 (M 5,6) merusak 29 rumah di Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut. Gempa ini dilaporkan menyebabkan 3 orang menderita luka-luka.

10. Gempa Mamuju Tengah 28 November 2020 (M 5,3) merusak beberapa rumah di Desa Kampung Baru, Los Pasar, Mamuju Tengah.

11. Gempa Brebes-Kuningan 11 Desember 2020 (M 4,2) menyebabkan 4 rumah rusak sedang, 19 unit rumah rusak ringan, dan 2 unit fasilitas umum yaitu Puskesmas dan Gedung Posyandu di Desa Cipondok Kec. Cibingbin.

Daryono menjelaskan, jika dikaitkan dengan sumbernya, gempa-gempa di atas dipicu oleh aktifnya sumber gempa subduksi lempeng/megathrust dan sesar aktif.

Sebanyak 5 gempa merusak di atas dipicu oleh aktivitas sumber gempa subduksi lempeng, yaitu Subduksi Sunda dan Subduksi Lempeng Laut Filipina.

Sementara 6 gempa merusak lainnya dipicu aktivitas sesar aktif, yaitu Sesar Seulimeum, Sesar Angkola, Sesar Citarik, Sesar Seram Utara, Sesar Brebes, dan Sesar Mamuju.

Daryono mengingatkan, wilayah Indonesia merupakan daerah rawan gempa. Secara geologi dan tektonik, Indonesia memiliki banyak sekali sumber gempa, yang terdiri dari 13 segmentasi zona megathrust dan lebih dari 295 sesar aktif.

"Sumber gempa ini kapan saja dapat memicu gempa, baik yang berpusat di darat maupun di laut," terang Daryono.

Dia menambahkan, keberadaan sumber gempa berupa sesar aktif yang jalurnya dekat dengan permukiman tentu menjadi ancaman karena akan meningkatkan bahaya dan risiko bencana.

Apabila kondisi tanah lunak dan struktur bangunan lemah karena tidak memenuhi standar tahan gempa, risiko kerusakan saat terjadi gempa kuat juga bertambah besar.

"Untuk mengurangi risiko [bahaya] gempa, wajib hukumnya membangun bangunan tahan gempa serta mengedukasi warga bagaimana cara selamat saat terjadi gempa. Ini penting sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian gempa berikutnya," ujar Daryono.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH