tirto.id - Cuaca ekstrem masih berpotensi melanda beberapa wilayah di Indonesia dalam sepekan terakhir. Cuaca ekstrem tersebut berpotensi menyebabkan banjir, puting beliung hingga longsor.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga sepekan ke depan (10-16 Februari) karena saat ini merupakan puncak musim hujan.
"Sebagian besar wilayah saat ini memasuki puncak musim hujan. Berdasarkan kondisi tersebut, kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG Guswanto melansir laman Antara.
Daftar daerah yang masuk puncak musim hujan
Beberapa wilayah yang mulai memasuki puncak musim hujan di antaranya,
- Sumatera bagian selatan
- Sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta
- Sebagian Kalimantan
- Bali
- Nusa Tenggara
- Sebagian Sulawesi
- Sebagian Maluku
- Sebagian Papua Barat
- Bagian selatan Papua
Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Hal itu disebabkan munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia, sehingga mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.
Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal.
Daerah yang berpotensi alami hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang
Berdasarkan kondisi tersebut, diprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di,
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jogja
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Daerah yang berpotensi banjir periode 10-11 Februari 2021
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (Impact Based Forecast - IBF) untuk potensi dampak banjir/banjir bandang pada periode 10-11 Februari 2021 dengan status siaga yaitu,
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
Sementara itu berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian II Februari (sepuluh hari ke-2) di Februari 2021, yaitu sebagian kecil Aceh bagian selatan, sebagian kecil Jambi bagian tengah, sebagian kecil Jawa Barat bagian timur.
Selain itu, sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian utara, sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan sebagian kecil Papua bagian utara dan tengah.
Sedangkan gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter atau kategori sedang sepekan ke depan diprakirakan berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Lingga-Bintan, Selat Karimata dan Laut Jawa.
Ketinggian yang sama juga berpeluang terjadi di Selat Makasar, Laut Flores, Perairan Bau-bau dan Wakatobi, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Kai-Aru, Laut Banda, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua dan Laut Arafuru.
Gelombang dengan ketinggian 2,5- 4 meter atau kategori tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT.
Editor: Agung DH