Menuju konten utama

8.648 Orang Mengungsi akibat Banjir di Karawang

Banjir telah merendam 11.044 rumah di 39 desa yang tersebar di 17 kecamatan.

8.648 Orang Mengungsi akibat Banjir di Karawang
Petugas gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Karangligar, Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.

tirto.id - Banjir yang terjadi di wilayah Karawang, Jawa Barat, selama beberapa hari terakhir telah merendam belasan ribu rumah dan sebanyak 8.648 orang mengungsi.

"Kami telah mendirikan dapur umum di sejumlah titik lokasi yang dilanda banjir," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, di Karawang, Rabu (10/2/2021).

Cellica mengingatkan agar jajarannya memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir, termasuk menyediakan bahan makanan untuk para pengungsi.

Sesuai dengan data perkembangan bencana alam banjir yang dirilis Diskominfo Karawang, hingga kini dilaporkan kalau banjir telah merendam 11.044 rumah di 39 desa yang tersebar di 17 kecamatan.

Terdapat 12.650 keluarga yang terdampak bencana banjir. Sebanyak 8.648 orang atau 3.625 keluarga mengungsi ke sejumlah tempat yang aman karena rumah mereka terendam banjir.

Sebanyak 17 kecamatan yang dilanda banjir di antaranya Kecamatan Cilamaya Wetan (lima desa), Rengasdengklok (enam desa), Telukjambe Barat (tiga desa), Karawang Barat (tiga desa), Kotabaru (satu desa), Jatisari (satu desa), Cikampek (empat desa), Tirtamulya (dua desa) serta Kecamatan Telukjambe Timur (tiga desa).

Selain itu, juga Karawang Timur (satu desa), Banyusari (dua desa), Cilamaya Kulon (satu desa), Batujaya (satu desa), Cilebar (satu desa), Pakisjaya (dua desa), Pangkalan (satu desa) serta Kecamatan Klari (dua desa).

Informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, bencana banjir yang terjadi di Karawang akibat tingginya curah hujan serta meluapnya sejumlah sungai seperti sungai Citarum, Cibeet, sungai Cilamaya dan sungai Cikaranggelam.

Baca juga artikel terkait BANJIR KARAWANG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan