tirto.id - Daftar apparel jersey Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam 3 dekade terakhir diwarnai dengan brand kenamaan dunia seperti Adidas, Nike, serta Puma. Namun, ada pula produsen lokal macam Ghazali, Mills, dan terbaru Erspo yang dirilis pada 18 Maret 2024.
Erspo atau Erigo Sport menjadi apparel teranyar yang akan menyuplai jersey untuk pemain Timnas Indonesia sekaligus menyediakan penjualan jersey kepada masyarakat. Erigo resmi digandeng PSSI sejak awal tahun ini, atau ketika Timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2024 di Qatar. Proses tender apparel anyar sendiri sudah berlangsung sejak Agustus 2023.
Pihak Erspo juga baru saja merilis jersey Timnas Indonesia 2024 pada Senin tanggal 18 Maret 2024 lalu. Debut jersey terbaru skuad Garuda akan resmi digunakan saat Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan menjamu Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 21 Maret 2024 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebelum digandeng PSSI, Erigo yang merupakan induk dari Erspo lebih dikenal sebagai brand lokal yang bergerak di fesyen casual. Kerja sama kali ini sekaligus mengawali kiprah Erigo di bidang sportswear dengan nama Erspo.
“Karena ini Indonesia memanggil, ya kita ingin contribute, dan kita pengin bringing this brand (Erigo) to another level juga,” kata founder sekaligus CEO Erigo, Muhammad Sadad dalam acara launching jersey Timnas Indonesia, Senin (18/3/2024).
Dalam kerja sama-nya, Erspo akan menyuplai kebutuhan Timnas untuk periode 2024-2025 nanti. PSSI diikat kontrak senilai DRp16,5 miliar, dengan cash Rp5 miliar. Kemudian, Erspo juga akan memberikan royalti kepada Timnas Indonesia.
“Kita coba mendorong brand-brand lokal yang banyak didorong generasi muda dunia, menjadi ekosistem yang saling menguntungkan dengan sepak bola Indonesia," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada Januari 2024 lalu dilansir laman PSSI.
Sejarah dan Daftar Jersey Timnas Indonesia: Adidas, Nike, Puma, hingga Apparel Lokal
Timnas Indonesia sempat beberapa kali bergonta-ganti apparel sebelum bekerja sama dengan Erspo 2024-2025. Sebagai catatan, melansir berbagai sumber, beberapa kerja sama Indonesia dengan sejumlah apparel tak selalu dibarengi dengan kontrak bisnis resmi.
Periode 1990-2000-an, Indonesia beberapa kali membeli jersey dari distributor dan mendompleng brand-brand ternama tanpa ikatan kontrak. Demikian pula di awal 2000-an, beberapa kerja sama hanya sebatas menyuplai saja.
Adidas (Sebelum 1996)
Periode Indonesia sebelum 1996 kerap diwarnai dengan jersey Timnas dengan logo apparel Adidas. Terlepas dari belum adanya kontrak resmi kala itu, namun salah satu brand paling populer di dunia ini menjadi saksi dari berbagai capaian emas Indonesia.Saat meraih emas SEA Games 1987 di Jakarta dan 1991 di Manila, Timnas Indonesia memakai jersey dengan motif 3 garis di lengan khas Adidas.
Asics, Diadora, Mikasa, Uhlsport (Setelah 1996)
Usai periode Adidas, Timnas Indonesia bergonta-ganti logo apparel periode setelah 1996. Pada 1996, skuad Merah Putih lolos ke putaran final Piala Asia yang berlangsung di Uni Emirat Arab (UEA). Berdasarkan dokumen PSSI, tim Garuda di Piala Asia pertamanya tampil menggunakan jubah tanding dari Asics.Kemudian pada SEA Games 1997, Indonesia sempat menggunakan Mikasa, produsen olahraga yang lebih familier di kalangan pecinta voli. Jersey Mikasa menjadi saksi salah satu kekalahan Timnas paling menyakitkan saat takluk via adu penalti melawan Thailand di final SEA Games di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Sementara Diadora pernah digunakan Timnas Indonesia pada 1996, kemudian Uhlsport periode 1997.
Adidas (1998-2000)
Timnas Indonesia kembali menggunakan Adidas periode akhir 1998 menuju tahun 2000. Salah satu momen Indonesia kembali menggunakan brand yang juga digunakan tim-tim besar di dunia ini ialah saat mengikuti AFF 1998 atau saat itu masih dikenal dengan nama Tiger Cup.Nike (2000-2003)
Dari Adidas, Timnas Indonesia beralih ke Nike memasuki tahun 2000. Jersey yang juga memiliki pamor internasional ini digunakan skuad Garuda salah satunya saat mengikuti Piala AFF 2002. Sementara pada Piala AFF 2000 dan Piala Asia 2000, diketahui Indonesia mengenakan jersey tanpa logo apparel yang terpampang di dada pemain.Ghazali (2004)
Dari brand-brand ternama macam Adidas dan Nike, kejutan dilakukan Timnas Indonesia saat mengikuti Piala Asia 2004. Skuad Garuda mendapat suplai apparel dari Ghazali Sport yang notabene merupakan produsen olahraga lokal yang dimiliki asisten manajer timnas saat itu, Muhammad Ghazali.Salah satu terobosan unik saat itu diciptakan Ghazali dengan membuat jersey Timnas Indonesia dengan gambar lambang negara Burung Garuda memenuhi bagian dada. Namun, jersey tersebut tak digunakan Indonesia di Piala Asia.
Adidas (2004-2005)
Timnas Indonesia lagi-lagi kembali ke Adidas dalam mengawali kiprah baru pada 2004. Berbeda dengan masa-masa sebelumnya, Adidas kala itu benar-benar menjalin kerja sama secara resmi dengan PSSI. Jersey Adidas digunakan Indonesia dalam ajang AFF 2004.Puma (2006)
Apparel besar lainnya, yakni Puma, juga sempat menyediakan jersey Timnas Indonesia. Jersey Puma digunakan saat pasukan Merah Putih mengikuti sejumlah ajang, salah satunya Asian Games 2006 yang berlangsung di Qatar.Nike (2007-2020)
Periode kedua Nike dan Timnas Indonesia terjalin cukup panjang terhitung sejak Piala Asia 2007. Sejak saat itu, produsen apparel asal Amerika Serikat tersebut rutin menyuplai kostum tanding Garuda setidaknya selama kurun 2 tahun sekali. Bahkan, Indonesia menggunakan seragam tempur berbeda saat tampil di Piala Asia 2007 dan Piala AFF 2008.Timnas Indonesia juga mendapatkan template jersey keluaran teranyar dari Nike. Seperti jersey di AFF 2010 yang memiliki strip di bagian lengan, serupa dengan jersey Nike yang dipakai tim-tim di Piala Dunia 2010.
Pengecualian terjadi pada 2014-2018, Timnas Indonesia menggunakan jersey yang cukup berbeda dengan template Nike kala itu.
Periode Nike juga menandai penggunaan warna hijau sebagai warna sekunder selain warna utama merah (jersey pertama) dan putih (jersey kedua). Terhitung sejak Piala AFF 2010-2018, Indonesia memasukkan warna hijau secara mencolok di jersey utama berwarna merah.
Era Nike sebagai pemasok peralatan olahraga bagi Timnas Indonesia diakhiri dengan jersey utama berwarna merah dominan tanpa warna sekunder, dihiasi logo dan nomor dengan warna emas.
Li Ning (2018 dan 2023)
Di tengah periode Nike, Timnas Indonesia sempat menggunakan jersey dari Li Ning yang lebih dulu dikenal di kalangan badminton. Jersey Li Ning digunakan tim nasional sepak bola Indonesia di Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang.Kebetulan saat itu Li Ning menyuplai kebutuhan kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Alhasil, timnas sepak bola juga turut menggunakan apparel tersebut.
Demikian pula dengan gelaran multievent Asia Tenggara alias SEA Games 2023 di Kamboja. Li Ning kala itu kembali menyuplai kebutuhan kontingen Merah Putih, termasuk untuk sepak bola.
Li Ning pada akhirnya menjadi saksi sejarah setelah Indonesia meraih medali emas untuk cabang sepak bola putra SEA Games sejak terakhir mendapatkannya pada 1991 silam.
Mills (2020-2024)
Mills menandai era baru kerja sama Timnas Indonesia dengan apparel lokal setelah Ghazali Sport pada 2004.Mills pertama kali menyuplai jersey Timnas Indonesia pertama kali di Piala AFF 2020. Serupa dengan Ghazali, Mills juga jadi saksi perjuangan anak-anak Merah Putih di Piala Asia 2024.
Timnas Indonesia di Piala Asia 2024 lalu mampu lolos ke babak gugur. Capaian bersama Mills tersebut sekaligus jadi torehan tertinggi Garuda. Sebelum itu, pada 1996, 2000, 2004 dan 2007, Indonesia selalu terhenti di fase penyisihan grup.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Iswara N Raditya