tirto.id - Hari ini secara pribadi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memperingati 41 tahun dirinya berkecimpung di dunia politik. Selama perjalannya itu, mantan Sekjen PDIP itu mengaku ada saja pengalaman tidak enak yang ia dan keluarganya terima.
"Yang paling tidak bisa menikmati saya sebagai politisi nasional, satu, istri saya. Istri saya pegawai negeri tapi tidak bisa dapat jabatan karena suaminya politisi dan 10 tahun oposisi," kata Tjahjo saat memberi sambutan saat acara pelantikan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat (02/07/2018).
Tjahjo mengaku, hingga istrinya pensiun pada hari ini, wanita bernama Erni Guntarti itu masih tertahan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) golongan 4E.
Selain itu, Tjahjo juga bercerita soal anaknya yang hendak melamar pekerjaan ke Garuda Indonesia selepas lulus. "Garuda luar biasa, BUMN yang luar biasa. Dalam waktu 4 hari pendaftaran anak saya dibalas. 'Saudara tidak bisa diterima'. Padahal dipanggil tes juga belum wawancara pun juga belum," tutur Tjahjo.
Kemudian Tjahjo melanjutkan, sikap Garuda Indonesia terhadap dirinya berubah ketika Joko Widodo terpilih menjadi Presiden Indonesia ketujuh.
"10 hari setelah Pak Jokowi diumumkan jadi Presiden. Direktur Utama Garuda telepon saya. 'Anak Pak Tjahjo saya pertimbangkan untuk diterima'," kata Tjahjo disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin.
Tjahjo pun bercerita karier politiknya bermula saat menjadi aktivis mahasiswa di Komite Nasional Pemuda Indonesia. Beberapa tahun selepas lulus, Tjahjo kemudian terpilih untuk menjadi anggota DPR saat usianya masih 27 tahun. Total ,Tjahjo Kumolo sudah 6 periode menjabat sebagai anggota DPR-RI.
"6 periode yang meningkat anggota DPR itu adalah penghasilannya. Pertama kali masuk [penghasilan saya] 920 ribu, [saat] pensiun, waktu ditarik Pak Jokowi untuk jadi pembantu beliau [penghasilan] sudah hampir 250 juta rupiah. Waktu jadi menteri kembali ke 20 juta rupiah," kata Tjahjo sambil tertawa.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Alexander Haryanto