Menuju konten utama

Corona di Jateng Tinggi, Ganjar Salahkan Keterlambatan Input Data

Menurut Ganjar keterlambatan Satgas Covid-19 pusat dalam memasukkan data menyebabkan selisih angka kasus Corona di Jateng hingga ribuan kasus.

Corona di Jateng Tinggi, Ganjar Salahkan Keterlambatan Input Data
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (ketiga kanan) berbincang dengan warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi dia Dukuh Sumber, Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.

tirto.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyalahkan keterlambatan Satgas COVID-19 dalam memasukkan data kasus positif harian COVID-19 sehingga mengakibatkan angka positif COVID-19 di Jawa Tengah menjadi tertinggi nasional.

Menurut Ganjar bila berdasarkan data Satgas Covid-19 per Senin (23/11), tercatat kasus aktif Covid-19 di Jateng sebanyak 10.464 orang. Namun, Ganjar tak setuju, lantaran menurut data yang dimilikinya, kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah hingga Selasa (24/11) hanya sebanyak 7.463 kasus.

Ganjar mengaku sempat kaget karena ada perbedaan angka positif COVID-19 di Jateng dengan keterangan Satgas COVID-19 hingga berjumlah sekitar 3.000 orang.

"Makanya saya kaget, katanya kami paling tinggi. Kami belum sampai ke sana. Bayangkan, bedanya banyak sekali sampai 3.000 data. Kalau besok tiba-tiba dimasukkan dalam rilis angka 3.000 itu, pasti gede, pasti meningkat," ujar Ganjar di Semarang, Selasa (24/11/2020) dilansir dari Antara.

Ganjar menyebut dari pengecekan tanggal 1-10 November 2020, ada 809 data yang terlambat ditempelkan sebagai data tambahan, bahkan ada 18 nama yang tes sejak Juni 2020, tapi baru dimasukkan dalam rilis tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Ganjar sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait perbedaan data ini dan juga telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengecekan berulang agar semua data bisa dicek dengan benar.

Kendati demikian, Ganjar tidak memungkiri adanya peningkatan angka kasus positif COVID-19 di Jateng.

Ganjar menyebut hal itu karena tingkat tes juga tinggi karena tes PCR di Jateng sebanyak 1.416 orang per 1 juta penduduk per minggu sudah melebihi target WHO sebanyak seribu orang per satu juta penduduk.

"Misalnya saya sebutkan, pada minggu ke-4 Oktober tes PCR Jateng 625/1 juta penduduk, naik menjadi 809/1 juta penduduk pada minggu 1 November dan sekarang mencapai 1.416/1 juta penduduk pada minggu ke-2 November. Meski kasus tinggi karena tes digencarkan, namun untuk tempat tidur, ICU masih aman. Beberapa rumah sakit juga melakukan penambahan," katanya.

Baca juga artikel terkait CORONA DI JATENG

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto