Menuju konten utama

Contoh Teks Renungan Akhir Tahun 2023 dan Resolusi 2024

Berikut ini beberapa contoh teks renungan akhir tahun 2023 dan resolusi 2024 yang bisa dibagikan untuk caption di media sosial.

Contoh Teks Renungan Akhir Tahun 2023 dan Resolusi 2024
Ilustrasi Kalender Desember 2023. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Contoh teks renungan akhir tahun 2023 dan resolusi 2024 dapat dijadikan referensi dalam menyusun tugas ataupun sebagai motivasi pribadi menutup tahun 2023 dan menyambut tahun 2024.

Tahun baru 2024 sama seperti momen sebelumnya, sarat dengan makna awal yang baru, di mana masyarakat dunia menaruh harapan besar untuk tahun selanjutnya. Perayaan tahun baru masehi ini dirayakan oleh seluruh dunia pada 1 Januari setiap tahunnya.

Perayaan tersebut telah diadakan sejak 4000 tahun yang lalu oleh masyarakat Babel, Mesopotamia. Mencatut informasi dari situs resmi British Council, masyarakat Babel merayakan tahun baru pada akhir Maret, seiring dengan pergantian musim.

Pada masa itu waktu perayaan pergantian tahun baru di berbagai belahan dunia berbeda-beda, sesuai dengan peristiwa yang menyimbolkan awal baru. Perayaan tahun baru masehi mulai seragam sejak dimulainya sistem penanggalan zaman Romawi Kuno.

Penetapan Tahun Baru Masehi pada tanggal 1 Januari dimulai ketika sistem kalender zaman Romawi Kuno diperkenalkan. Penetapan 1 Januari sebagai hari pertama tahun khususnya terjadi pada masa kekuasaan Kaisar Julius Caesar.

Nama Januari sendiri diambil dari dewa Janus, dan penamaan tersebut diartikan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa tersebut. Namun, Kalender Julius kemudian mengalami revisi karena dianggap kurang akurat.

Hasil dari revisi kalender tersebut dikenal sebagai Kalender Gregorius, yang masih digunakan hingga sekarang.

Contoh Teks Renungan Akhir Tahun 2023

Berikut adalah contoh teks renungan akhir tahun 2023 yang dapat dijadikan inspirasi:

  1. Sebentar lagi tahun berganti. Seperti tahun-tahun sebelumnya, orang-orang merayakan dengan berbagai cara. Mulai dari nongkrong-nongkrong, jalan-jalan, pesta musik, pesta kembang api, dan meniup terompet. Tapi ada juga yang melewati pergantian tahun biasa-biasa saja, dan acara berkumpul bersama keluarga menjadi hal yang baik di akhir tahun dan menyambut tahun yang baru. Terlepas dari berbagai hal itu, kita mencoba kilas balik tahun 2023.
  2. Apa yang terjadi selama kurun waktu 1 tahun? Apa yang sudah dilakukan tahun lalu? Mulai dari yang umum di belahan dunia, seperti bencana dan peristiwa alam lainnya sampai masalah-masalah pertikaian antar negara, maupun kelompok aliran keras.
  3. Serangkaian kejadian menimpa manusia, terus melanda di belahan dunia, harusnya membuat kita lebih bijaksana dalam menyambut tahun baru. Coba kita renungkan dengan melihat kejadian itu, apakah bijak jika alasan tahun baru dirayakan dengan hura-hura, foya-foya, belum ditambah maksiat lain. Bukan maksud menceramahi bahkan mendoktrin. Tapi bukankah kerusakan di darat, udara, dan laut itu juga ulah manusia?
  4. Terlepas dari hal-hal yang bersifat umum tadi, kita melihat situasi lingkungan kita, keluarga kita, bahkan diri kita sendiri. Lingkungan di mana kita berada seakan memaksa kita untuk bisa menyesuaikan diri, meniru kebiasaan dan gaya hidup modern; mulai dari gaya berpakaian, gaya hidup mewah dan boros, menuntut banyak hal yang sebetulnya tidak kita butuhkan. Orang tua bahkan terseret masuk dalam lingkup ini, menjadi sasaran untuk memikul beban tuntutan keinginan kita, mereka dipaksa untuk bekerja ekstra untuk memenuhi apa yang kita inginkan. Haruskah orang tua menjadi korban perbudakan keinginan kita? Belum cukupkah biaya makan dan pendidikan yang sudah mereka berikan? Apakah hidup kita akan berakhir jika keinginan kita tidak terpenuhi?
  5. Terkadang… jika keinginan kita tidak terpenuhi kita lalu bentrok dengan orang tua, atau bahkan mencaci maki mereka, sungguh malang nasib mereka. Sadarkah kita dengan semua ini?
  6. Inilah momen yang penting, di akhir tahun 2023 ini, kita mengambil waktu sejenak untuk mencoba refleksi, memeriksa batin kita, melihat kembali akan semua yang pernah kita lakukan sepanjang tahun yang akan berlalu ini. Ada begitu banyak hal yang perlu kita benahi, untuk apa? Tentu untuk diri kita sendiri, demi masa depan kita sendiri, demi keselamatan hidup kita dari cengkraman nafsu dan keinginan duniawi.
  7. Ketika kita menuntut suatu kebebasan, tapi justru pada saat itulah kita memenjarakan diri pada keinginan-keinginan duniawi, kita terlilit dan terjepit pada tuntutan zaman. Akhirnya cara hidup kita hanya sebatas penampilan luar saja, bukan pada kebebasan jiwa yang merdeka. Kebebasan sejati adalah ketika kita mampu melepaskan diri dari tuntutan zaman yang bersifat materi semata, kita mampu mengendalikan diri dan segala sesuatu yang kita miliki, mampu menerima diri apa adanya, serta mengembangkan kemampuan atau kualitas diri. Bebas menentukan pilihan untuk menjadi manusia yang sungguh manusiawi, berwibawa, bermoral dan beriman kokoh.
  8. Kita bandingkan dengan situasi masyarakat di luar sana, yang sekarang sarat akan beban hidup yang mereka buat sendiri. Sebenarnya, kebahagiaan dan kesejahteraan bukanlah nasib tapi suatu pilihan. Jika kita memilih kebahagiaan dan kesejahteraan tentu ada syarat dan cara untuk bisa menggapainya, bukan menunggu datang dari langit.
  9. Kini, sebelum kita merayakan tahun baru, kita lihat kembali, kejahilan, kerakusan, korupsi, merosotnya moral terus dipertontonkan di muka bumi ini. Terus timbul pertanyaan, apakah tidak boleh merayakan tahun baru? Tentu boleh, bagi kita yang mau merayakan, introspeksi diri, renungan dan koreksi diri. Kepedulian terhadap sesama, mengambil peran aktif dalam hidup menggereja dan bermasyarakat. Tenang dan sabar menghadapi bermacam masalah, bukan dengan emosi. Bertutur kata sopan, tidak menyinggung perasaan orang lain. Menghargai orang lain apapun statusnya, tidak saling meremehkan dan menjatuhkan. Dan masih banyak lagi sikap-sikap kita yang tidak terpuji yang perlu dibenahi.
  10. Kesalahan-kesalahan atau perbuatan yang tidak baik di tahun ini, jangan diulangi lagi. Segala kekurangan diri, patut kita benahi dan kebaikan kita tingkatkan. Marilah kita mereformasi diri, menata diri ke arah yang lebih baik. Mengajak sesama untuk selalu berbuat baik. Berusaha mengendalikan nafsu angkara, menebar kasih sayang dan cinta dengan ikhlas.
  11. Dan yang terpenting, meminta ampun kepada Tuhan atas segala kesalahan dan dosa yang kita lakukan. Mari kita siapkan “Hati yang baru” untuk menyambut Tahun Baru, agar semua kesalahan di tahun ini tidak akan pernah terulang lagi di tahun yang akan kita sambut. Semoga renungan ini, bisa menjadi sesuatu yang lebih berarti dan bisa membawa kita menuju jalan yang penuh cahaya kebahagiaan.
  12. Selamat menyambut Tahun Baru sahabat-sahabatku, Tuhan selalu menyertai kalian dalam setiap langkah dan perjuangan hidup kita, mari kita bergandengan tangan menyambut hidup baru dan hati yang baru, aamiin.

Contoh Resolusi Tahun 2024

Menjelang tahun baru, tentu penting untuk mengarahkan diri untuk mencapai perubahan positif dalam hidup. Berikut adalah resolusi tahun 2024 yang dapat dijadikan inspirasi:

  1. Menerapkan pola makan yang lebih sehat, dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi konsumsi makanan instan/siap saji.
  2. Meningkatkan kesehatan fisik dengan berolahraga secara teratur.
  3. Mengembangkan disiplin diri dalam hal keuangan.
  4. Menyumbangkan waktu atau dana untuk amal secara rutin.
  5. Meningkatkan fleksibilitas dan kebugaran dengan mengikuti olahraga pilates.
  6. Berhenti merokok atau mengurangi konsumsi rokok.
  7. Mengurangi prokrastinasi (kebiasaan menunda pekerjaan).
  8. Menjaga hubungan positif dengan orang sekitar.
  9. Mengelola atau manajemen waktu yang lebih dengan mengatur antara waktu bermain, belajar/bekerja, bersantai, dan membangun jaringan.
  10. Berbicara lebih sedikit dan mendengarkan lebih banyak.
  11. Membangun kebiasaan membuat catatan harian atau jurnal.
  12. Menjaga kebersihan dan kerapihan rumah.
  13. Belajar bahasa asing untuk memperluas kemampuan komunikasi.
  14. Menabung untuk liburan atau pengalaman khusus.
  15. Mengurangi penggunaan plastik dan barang sekali pakai.
  16. Mencari pasangan hidup yang cocok dan sefrekuensi.
  17. Mengurangi konsumsi alkohol secara bertahap demi kesehatan.
  18. Mencoba lebih banyak bersyukur, bahkan terhadap hal-hal kecil.
  19. Mengikuti kompetisi marathon amatir setidaknya setahun sekali.
  20. Memaafkan dan melepaskan dendam terhadap orang lain, baik sahabat atau rekan kerja.

Baca juga artikel terkait RESOLUSI 2024 atau tulisan lainnya dari Aisyah Yuri Oktavania

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Aisyah Yuri Oktavania
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Dhita Koesno