tirto.id - Modernisasi adalah sebuah proses ketika sistem kehidupan berubah dari tradisional (sederhana) menjadi modern. Tentunya, modernisasi terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu hingga bisa memunculkan dampak positif dan negatif.
Peavey Marisha dalam Indonesia dan Modernisasi (2020:5-6) merangkum beberapa pendapat ahli mengenai tahapan modernisasi menjadi lima langkah. Pertama, dimulai dari masyarakat tradisional yang menggunakan sistem barter.
Kemudian, dilanjutkan oleh “persiapan tinggal landas” yang ditandai dengan mulai adanya spesialisasi bidang, misalnya siapa yang menjadi produsen, distributor, konsumen, dan pemegang transportasi.
Setelah siap, maka “tinggal landas” terjadi ketika industri sederhana (pertanian) mulai berkembang menjadi manufaktur (pengubahan bahan mentah menjadi barang konsumsi).
Perkembangan selanjutnya akan menunjukkan “kematangan” yang ditandai dengan meluasnya distribusi barang hasil produksi tadi dan mulai bergantung pada sektor impor.
Tahapan terakhir ditandai ketika barang atau jasa yang telah dihasilkan menjadi “konsumsi massa”.
Dominasi dari berbagai pelayanan dan barang yang disediakan akan terlihat ketika permintaan dunia terhadapnya besar.
Bidang Modernisasi
Kita bisa melihat modernisasi melalui berbagai bidang. Pertama, ada “komunikasi” canggih yang digunakan seluruh masyarakat dunia, misalnya telepon genggam, Android, atau bahkan laptop yang menggunakan internet.
Lalu, bidang modernisasi kedua terdapat di bidang “pekerjaan”. Alat-alat berteknologi canggih mulai digunakan menggantikan manusia. Kita dapat melihat contoh dari seorang penjaga pintu tol yang sudah digantikan mesin sekarang.
Dalam “transportasi”, modernisasi memberikan kemudahan seseorang ketika ingin pergi ke berbagai belahan dunia manapun. Kita bisa melihat adanya pesawat yang membuat seseorang dengan singkatnya sampai ke tempat lain, atau bahkan negara lain.
Di bidang “kesehatan”, bukti modernisasi terlihat ketika adanya peralatan medis canggih. Masyarakat yang dahulu menggunakan obat tradisional misalnya, hadirnya modernisasi membuat mereka meninggalkan obat tersebut dengan yang lebih mujarab berdasarkan penelitian.
Selanjutnya, “media massa” yang bisa memberikan informasi lebih cepat dari sebelumnya. Misalnya, ketika kita melihat berita di televisi, maka sesuatu yang baru terjadi di luar sana dengan mudahnya dapat diketahui.
Selain itu, ada “agama” dari berbagai negara yang bisa dikenal melalui modernisasi hingga manusia mulai melupakan kepercayaan lamanya. Terakhir, “politik” juga merupakan bidang yang terpengaruh di mana mulai terbentuk organisasi dunia, salah satu contohnya ASEAN.
Kemendikbud melalui websitenya menyebutkan beberapa dampak positif dan negatif dari adanya modernisasi. Berikut ini penjelasannya.
Dampak Positif
1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Modernisasi membawa seseorang bisa menghargai dan terbuka terhadap sesuatu yang baru. Maka norma positif mulai terbentuk berdasarkan rencana pengembangan dunia untuk masa depan.
2. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Modernisasi memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Manusia bisa merasakan dampak positif modernisasi ketika merasa bahwa pengetahuan dan teknologi baru bisa menunjang kehidupan manusia di kedepannya.
3. Meningkatknya Efektivitas dan Efisiensi
Efektivitas yang dimaksud di sini adalah keberhasilan modernisasi dalam membawa manusia tepat ke tujuannya. Kelanjutannya, ada efisiensi yang berarti modernisasi memberikan ketepatan, kecermatan, dan kebergunaan.
Dampak Negatif
1. Westernisasi
Dampak ini terjadi pada negara timur. Mereka yang berkebudayaan timur berusaha mengikuti gaya Eropa dan Amerika (kebarat-baratan). Sejatinya, belum tentu yang diterapkan sesuai dengan mereka yang ingin disebut modern, melihat budaya barunya berasal dari budaya lain.
2. Demoralisasi
Modernisasi terhadap tata nilai dan sikap seseorang ternyata tidak hanya berdampak positif, namun juga bisa negatif. Mereka yang salah mengartikan modernisasi bisa saja mengikuti kebudayaan atau perilaku baru yang sebenarnya tidak tepat di jalankan di tempat tinggalnya.
3. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Ini terjadi ketika sebuah daerah kurang terpengaruh modernisasi, sedangkan wilayah lain lebih banyak terpengaruh. Kejadian ini bisa dilihat dari kualitas ekonomi suatu daerah yang kurang fasilitas dengan wilayah lain yang fasilitasnya lebih banyak.
4. Pencemaran Lingkungan
Modernisasi beriringan dengan semakin banyaknya perusahaan industri yang berdiri. Jika aktifitas industri ini tidak memahami keadaan alam, maka bisa terjadi potensi pencemaran lingkungan.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yandri Daniel Damaledo