Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Cara Menghindari Sifat Hidup Berfoya-foya dalam Islam

Pengertian hidup berfoya-foya dalam Islam dan cara yang bisa dilakukan untuk menghindari sifat ini.

Cara Menghindari Sifat Hidup Berfoya-foya dalam Islam
Ilustrasi hidup berfoya-foya.

tirto.id - Hidup berfoya-foya artinya sifat menghambur-hamburkan uang untuk tujuan bersenang-senang.

Contoh menghamburkan uangnya seperti menonton, makan minum, bermain-main, dan sebagainya, di mana uang yang dimiliki habis untuk hidup berfoya-foya tersebut, demikian seperti tertulis di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Dalam Islam, berfoya-foya adalah gaya hidup yang salah, karena sifat ini masuk kategori menghamburkan harta, pemborosan dan berfoya-foya.

Sifat berfoya-foya adalah pola pikir, sikap dan tindakan yang tidak seimbang dalam memperlakukan harta.

Larangan untuk tidak hidup berfoya-foya dan berlebih-lebihan salah satunya terdapat pada surah Al-Isra ayat 26-27. Alla SWT berfirman:

وَاٰتِ ذَا الۡقُرۡبٰى حَقَّهٗ وَالۡمِسۡكِيۡنَ وَابۡنَ السَّبِيۡلِ وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيۡرًا; اِنَّ الۡمُبَذِّرِيۡنَ كَانُوۡۤا اِخۡوَانَ الشَّيٰطِيۡنِ‌ ؕ وَكَانَ الشَّيۡطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوۡرً

Wa aati zal qurbaa haqqahuu walmiskiina wabnas sabiili wa laa tubazzir tabziiraa; Innal mubazziriina kaanuu ikhwaanash shayaatiini wa kaanash shaytaanu li Rabbihii kafuuraa

Artinya: "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra: 26-27).

Ayat ini jelas menyebutkan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada kaum Muslimin agar memenuhi hak keluarga dekat, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan.

Hak yang harus dipenuhi itu di antaranya mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih sayang, mengunjungi rumahnya dan bersikap sopan santun, serta membantu meringankan penderitaan yang mereka alami.

Jika memiliki harta, Allah SWT melarang kaum Muslimin bersikap boros atau berfoya-foya, seperti membelanjakan harta tanpa perhitungan yang cermat sehingga menjadi mubazir.

Larangan ini bertujuan agar kaum Muslimin mengatur pengeluarannya dengan perhitungan yang secermat-cermatnya, agar apa yang dibelanjakan sesuai dengan keperluan dan pendapatan mereka.

Perbuatan membelanjakan harta secara boros, dinyatakan dengan "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan,".

Orang yang berbuat boros dalam membelanjakan harta adalah karena dorongan setan, oleh karena itu, perilaku boros atau berfoya-foya termasuk sifat setan, dan setan itu adalah sangat ingkar kepada nikmat dan anugerah Tuhannya.

Dikutip dari situs Kemenag, ayat ini diturunkan Allah dalam rangka menjelaskan perbuatan orang-orang Jahiliah.

Telah menjadi kebiasaan orang-orang Arab menumpuk harta yang mereka peroleh dari rampasan perang, perampokan, dan penyamunan.

Harta itu kemudian mereka gunakan untuk berfoya-foya supaya mendapat kemasyhuran dan ayat ini turun untuk menyatakan betapa jeleknya usaha mereka.

Cara Menghindari Sifat Berfoya-foya

Untuk menghindari sifat berfoya-foya, ada cara-cara yang bisa dilakukan, berikut penjelasannya seperti dikutip dari e-modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X:

1. Belanja sesuai dengan kebutuhan

Jika memiliki uang dan ingin bdibelanjakan, maka perlu memilah antara kebutuhan primer, sekunder dan tersier, selanjutnya perlu dibuat skala prioritas agar uang tepat guna dan terhindari dari pemborosan.

2. Membiasakan diri sedekah dan membantu orang lain

Dalam harta yang kita miliki terdapat hak untuk orang lain, karenanya biasakan diri untuk bersedekah, sikap ini juga dapat membangkitkan rasa empati terhadap orang lain, serta bisa mempererat hubungan antarsesama manusia.

3. Bergaya hidup sederhana

Terbiasa hidup seadanya dan sederhana dapat membuat hati dan pikiran tenteram. Ada perasaan bahagia ketikaa melihat orang lain hidup berkecukupan dan akan tergerak untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

4. Selalu bersyukur

Perasaan selalu bersyukur atas semua karunia Allah akan membuahkan ketenangan batin. Mensyukuri nikmat adalah bentuk kasih sayang Allah SWT yangk kemudian dapat menumbuhkan keyakinan bahwa Allah telah menjamin rejeki semua mahkluk ciptaan-Nya. T

Perasaan syukur juga dapat diungkapkan dengan selalu mengucapkan kalimat tahmid (alhamdulillah) dan berdoa kepada Allah SWT.

5. Bertindak selektif dan terencana

Merencanakan kehidupan di masa datang akan membuat seseorang lebih selektif dalam memutuskan penggunaan harta. Contohnya membiasakan diri untuk menabung setiap harinya.

6. Bersikap rendah hati

Rendah hati dapat ditunjukkan dengan sikap menjauhi perasaan paling kaya dan paling hebat.

Kekayaan seseorang di muka bumi ini tidak ada artinya dibanding kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Oleh sebab itu sebaiknya usahakan merasa paling pintar, paling kuat dan paling hebat dibanding orang lain.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora