Menuju konten utama

Citilink Berencana Buka Rute Internasional ke Singapura pada 2020

Citilink berencana membuka rute internasional ke Singapura pada 2020, sebagai salah satu bentuk ekspansi bisnis perusahaan.

Citilink Berencana Buka Rute Internasional ke Singapura pada 2020
Petugas memberikan arahan pesawat Citilink Airbus Airbus A230 sebelum lepas landas dalam penerbangan perdananya dengan rute Bandung-Lombok, di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/2). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru

tirto.id - Seiring ekspansi bisnis perusahaan yang fokus pada pengembangan rute internasional ke depan, maskapai Citilink Indonesia berencana membuka rute ke Singapura pada 2020.

“Tahun 2020, kita rencana untuk membuka rute di Singapura dan rute kota lain di Australia,” kata Senior Manager Corportae Communications Citilink Indonesia Fariza Astriny dalam diskusi di ruang wartawan Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/11/2019), sebagaimana dilansir Antara.

Fariza mengatakan pihaknya mempertimbangkan Singapura karena target pasar yang potensial, terutama milenial yang menjadi fokus Citilink.

Saat ini Citilink telah mengoperasikan enam rute internasional, yakni Jakarta-Kuala Lumpur, Jakarta-Penang, Jakarta-Phnom Penh (Kamboja), Denpasar-Dili (Timor Leste), Denpasar-Kunming (Cina), Denpasar-Perth, Denpasar-Kuala Lumpur, dan Surabaya-Kuala Lumpur.

Fariza mengatakan rata-rata tingkat keterisian penerbangan internasional mencapai 54,6 persen.

Ia menuturkan dipilihnya rute-rute tersebut karena dinilai unik dan menjadi daya tarik penumpang sasarannya, yakni milenial.

“Ada kajian dalam memilih kota-kota itu sesuai dengan target pasar kita, yaitu para traveller (pelancong) kebanyakan milenial,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, Citilink mengincar pasar yang sudah dituju oleh maskapai-maskapai besar dan pemain penerbangan berbiaya hemat (LCC) masih sedikit.

“Seperti kenapa kita pilih Perth daripada Sidney, karena Perth itu disukai sama turis yang suka surfing, kalau Sidney ‘kan lebih ke bisnis,” katanya.

Terkait rute ke Perth yang baru dibuka sekitar dua minggu lalu, tingkat keterisian Citilink masih kurang dari 50 persen.

“Namun, itu masih terbilang bagus untuk ukuran penerbangan perdana dan internasional,” ujarnya.

Selain lebih fokus ke penerbangan internasional dibanding domestik, Citilink juga akan rebranding bukan hanya sebagai maskapai LCC, tetapi juga mengedepankan inovasi dengan teknologi digital menyesuaikan pasar milenial.

Hal itu telah dimulai dengan sejumlah program, seperti dining experience, peluncuran boarding pass baru, dan program lainnya untuk menarik banyak penumpang milenial.

“Terobosan kita di digital experience. Kita mainnya di komunitas, kita memberikan kemudahan untuk kegiatan anak muda, contoh untuk bagasi alat-alat olahraga,” katanya.

Baca juga artikel terkait CITILINK atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Bisnis
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH