tirto.id - Air merupakan elemen vital bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Air yang ideal untuk dikonsumsi adalah air yang bersih, jernih, dan murni, terbebas dari pencemaran air secara fisika, kimia, maupun biologi.
Pencemaran air terjadi ketika kualitas air menurun akibat masuknya zat, unsur, ataupun energi asing. Hal ini dapat ditandai dengan perubahan rasa, warna, dan bau.
Dampak pencemaran air tidak hanya terbatas pada rasa, warna, dan bau tidak sedap. Pencemaran air secara kimia, misalnya, dapat membawa dampak serius bagi kesehatan, seperti penyakit pencernaan, keracunan, gangguan kesehatan reproduksi, gangguan perkembangan anak, dan penyakit kronis.
Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan masalah serius yang diakibatkan oleh berbagai sumber, yang secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga: limbah industri, rumah tangga, dan pertanian. Masing-masing jenis limbah ini membawa dampak yang berbeda bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
1. Limbah industri
Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan di pabrik sering kali mengandung zat berbahaya, seperti logam berat, bahan kimia beracun, dan pewarna. Limbah ini dapat mencemari air dengan cara meresap ke dalam tanah atau langsung dibuang ke sungai dan danau. Dampaknya bisa sangat berbahaya, seperti keracunan pada biota air, pencemaran tanah, dan penyakit pada manusia yang mengonsumsinya.2. Limbah rumah tangga
Limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, perkantoran, dan tempat usaha lainnya, termasuk penyumbang pencemaran air yang signifikan. Limbah ini dapat berupa deterjen, sabun, sisa makanan, dan sampah plastik. Limbah organik seperti sisa makanan dapat menyebabkan eutrofikasi, pertumbuhan ganggang berlebih yang dapat mematikan biota air lainnya. Sampah plastik, jika tidak diolah dengan benar, juga dapat mencemari air dan membahayakan biota laut.3. Limbah pertanian
Limbah yang dihasilkan dari penggunaan pupuk dan pestisida dapat membuat air tercemar. Pupuk yang berlebihan dapat meningkatkan kadar nitrogen dan fosfor di air, yang dapat memicu pertumbuhan ganggang dan mencemari air tanah. Pestisida, yang digunakan untuk membunuh hama dan penyakit tanaman, dapat beracun bagi biota air dan manusia.Ciri-Ciri Pencemaran Air Secara Fisika
Melansir laman web resmi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, berikut ciri-ciri pencemaran air secara fisik:
1. Perubahan warna
Ketika zat-zat pencemar masuk ke dalam air, mereka akan berinteraksi dengan cahaya dan menyebabkan perubahan warna. Pencemaran air secara fisik biasanya menimbulkan perubahan warna menjadi coklat, hijau, bahkan hitam.2. Bau tidak sedap
Air tercemar biasanya berbau tidak sedap, seperti bau busuk dan menyengat. Bau busuk pada air biasanya disebabkan oleh adanya kontaminasi bahan organik, seperti sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang membusuk atau limbah industri yang mengandung senyawa organik.3. Kekeruhan
Pencemaran air secara fisik biasanya terlihat dari tingkat kekeruhannya akibat adanya partikel-partikel halus yang tersuspensi di dalam air.4. Meningkatnya suhu air
Air tercemar biasanya memiliki suhu yang lebih tinggi. Limbah industri yang panas, seperti air pendingin dari pembangkit listrik atau pertambangan, dapat meningkatkan suhu air di sekitarnya. Penebangan hutan juga dapat mengurangi naungan di sekitar sungai dan danau sehingga paparan sinar matahari terjadi secara langsung dan membuat suhu air meningkat.Ciri-Ciri Pencemaran Air Secara Biologi
Pencemaran air secara biologi terjadi ketika air terkontaminasi oleh mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur, yang menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan biota air. Berikut adalah beberapa indikator pencemaran air secara biologi:
1. Kematian biota air
Kematian ikan, udang, dan plankton secara massal, termasuk sebagai indikator pencemaran air secara biologi. Hal ini terjadi karena mikroorganisme berbahaya dapat mematikan biota air dengan berbagai cara, seperti keracunan, kekurangan oksigen, atau penyakit.2. Pertumbuhan ganggang yang berlebihan
Pertumbuhan ganggang yang tidak terkendali, yang dikenal sebagai eutrofikasi, dapat menjadi tanda pencemaran air secara biologi. Eutrofikasi dipicu oleh kelebihan nutrisi, seperti nitrogen dan fosfor, yang sering berasal dari limbah rumah tangga dan pertanian. Ganggang yang berlebihan dapat mencemari air dan mengganggu keseimbangan ekosistem air.3. Munculnya penyakit pada biota air
Munculnya penyakit pada biota air, seperti ikan yang berbintik-bintik atau udang yang berubah warna, dapat menjadi indikator pencemaran air secara biologi. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme berbahaya yang menyerang sistem kekebalan biota air.Ciri-Ciri Pencemaran Air Secara Kimia
Berikut adalah beberapa ciri-ciri pencemaran air secara kimia:
1. Perubahan pH air
Air yang tercemar biasanya memiliki pH yang tidak normal, yaitu terlalu asam (pH < 6) atau terlalu basa (pH > 8). Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti limbah industri, hujan asam. Hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran udara dapat menurunkan pH air. Selain itu, penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan dapat mengubah pH air.2. Meningkatnya kadar zat kimia berbahaya
Air yang tercemar biasanya mengandung kadar zat kimia berbahaya yang melebihi batas aman, seperti logam berat, pestisida, dan bahan organik. Logam berat, seperti merkuri, timbal, dan kadmium, dapat membuat air tercemar. Logam berat ini beracun bagi manusia dan biota air, menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kerusakan otak, kanker, dan gangguan reproduksi.Dampak Pencemaran Air Terhadap Kesehatan
Dengan memahami dampak pencemaran air terhadap kesehatan dan melakukan upaya pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita dan orang lain dari bahaya pencemaran air. Berikut beberapa dampak pencemaran air terhadap kesehatan:
1. Penyakit pencernaan
Konsumsi air yang tercemar bakteri, virus, atau parasit, dapat menyebabkan berbagai penyakit pencernaan seperti diare, kolera, dan tifoid. Gejalanya bisa berupa mual, muntah, sakit perut, dan dehidrasi. Pada kasus yang parah, penyakit ini dapat berakibat fatal.2. Keracunan
Air tercemar logam berat, pestisida, atau bahan kimia berbahaya lainnya, dapat menyebabkan keracunan. Gejalanya bisa bervariasi tergantung jenis zat kimia yang dikonsumsi. Namun, umumnya termasuk mual, muntah, sakit perut, kram otot, dan kelemahan. Keracunan parah dapat merusak organ tubuh dan bahkan berakibat kematian.3. Penyakit kulit
Kontak dengan air tercemar bahan kimia atau mikroorganisme berbahaya dapat menyebabkan iritasi kulit, gatal-gatal, ruam, dan bahkan infeksi kulit.Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin