tirto.id - Abses adalah penyakit yang biasa dialami kucing apalagi bila kucing peliharaan sering bermain di luar.
Saat kucing peliharaan bertengkar dengan sesama kucing, dan mendapat luka cakaran atau gigitan, maka infeksi bisa terjadi. Ketika kucing menggaruk kulit atau menggigit kulitnya, maka area bekas garukan dan gigitan itu juga mungkin akan terluka.
Luka yang menutup dengan cepat itu kemudian akan memerangkap bakteri di bawah kulit. Inilah yang bisa menyebabkan infeksi yang bernanah atau abses itu.
Penyebab dan Gelaja Abses pada Kucing
Menurut petMD, abses adalah luka infeksi dan menyebabkan akumulasi nanah di bawah kulit. Abses ini akan membengkak dan akan terasa sakit saat disentuh.
Luka bekas gigitan akibat perkelahian kucing itu berisi banyak bakteri. Bakteri itu pun berkembang biak. Tubuh kemudian mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi. Saat sel darah putih ini menumpuk, sebuah kantong nanah terbentuk. Nah, kantung nanah itulah yang disebut abses.
Selain bekas gigitan, menurut VCA Animal Hospitals, luka tembus dari benda mati seperti tongkat dan biji rumput juga dapat menyebabkan abses.
Bakteri yang bisa menyebabkan abses di antaranya adalah:
- Bakteri pembentuk nanah seperti Staphylococcus, Escherichia coli, spesies Streptococcus tertentu, Pseudomonas, Mycoplasma, Pasteurella, Corynebacterium, Actinomyces, Nocardia, dan Bartonella.
- Bakteri yang hanya dapat hidup dan tumbuh tanpa adanya oksigen dalam abses yang lebih dalam atau internal, seperti Bacteroides, Clostridium, dan Fusobacterium.
Lalu, apakah ciri ciri abses pada kucing?
Menurut laman SVES, abses dapat terbentuk di bagian tubuh mana pun termasuk di bawah kulit, mulut, dan di organ-organ dalam seperti hati dan pankreas. Area yang paling sering terkena abses adalah kepala, leher, tungkai, punggung, dan pangkal ekor.
Beberapa ciri-ciri abses pada kucing di antaranya adalah:
- Kucing merasa kesakitan pada area tertentu, atau kucing sering membelai-belai area yang terkena abses.
- Kucing mengalami demam, terutama jika abses terletak di dalam tubuh.
- Kulit kucing memerah, bengkak, atau meradang.
- Kucing merasakan gatal yang amat sangat.
- Muncul nanah atau darah pada kulit.
- Kerontokan bulu di lokasi abses.
- Kucing mengalami pembengkakan pada wajah dan gusi.
- Kucing mengalami gusi berdarah.
- Kucing kehilangan nafsu makan.
- Kucing terus mengeluarkan air liur.
- Kucing terlihat lesu.
Lantas, apakah abses pada kucing bisa sembuh sendiri?
Cara Mengobati Abses pada Kucing
Abses pada kucing harus ditangani secara serius oleh ahli. Jadi, Anda tidak bisa mengandalkan abses pada kucing akan sembuh sendiri.
Jika abses pada kucing tidak segera ditangani, maka infeksi yang berupa benjolan berisi nanah itu, bisa pecah dan rentan menimbulkan infeksi yang lebih parah.
Salah satu obat yang manjur untuk mengobati abses pada kucing adalah antibiotik untuk kucing abses. Namun, untuk memberikan antibiotik pada kucing yang terkena abses, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan.
Yang jelas, Anda tidak bisa sembarangan membeli obat abses kucing di apotik, tanpa pengetahuan yang cukup tentang cara mengobati kucing yang terkena abses.
Namun, sebelum mengunjungi dokter hewan, ada sejumlah cara mengobati abses pada kucing di rumah agar abses tersebut tidak semakin buruk.
Berikut ini caranya, sebagaimana dirujuk dari Vetericyn.
1. Mencukur bulu di area yang terkena abses
Jika Anda dapat melihat abses pada kucing peliharaan, cukurlah bulu kucing di area yang dicurigai terkena abses. Hal ini akan memudahkan untuk melihat sejauh mana luka yang terjadi, juga memungkinkan untuk menjaga kebersihan area tersebut.2. Kompres area yang terkena abses
Rendam handuk bersih dalam air hangat dan tempelkan pada bagian yang terluka, atau gunakan kompres hangat. Usahakan untuk menekannya dengan lembut pada luka selama satu atau dua menit setiap kali. Melakukan hal ini beberapa kali sehari akan membantu mengurangi pembengkakan.3. Bersihkan area yang terkena abses
Gunakan pembersih luka dan perawatan kulit untuk membersihkan area yang terkena abses. Jangan pernah menggunakan hidrogen peroksida atau alkohol gosok pada abses. Ini akan memunculkan rasa perih dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan lebih lanjut pada kucing peliharaan.4. Bawa ke dokter hewan
Setelah merawat luka abses kucing peliharaan secara mandiri di rumah, segera bawa kucing peliharaan ke dokter hewan. Dokter hewan bisa melihat jenis luka yang dihadapi, dan bentuk treatment macam apa yang tepat diberikan kepada kucing peliharaan, misalnya apakah kucing peliharaan perlu operasi besar, atau hanya operasi minor.Lantas, dokter hewan juga bisa memberikan resep obat apa yang tepat untuk kucing peliharaan, agar luka abses segera pulih.
5. Jaga kesehatan kucing agar abses tidak kambuh lagi
Terakhir, agar kucing terhindar dari penyakit abses lagi, maka Anda harus menjaga kucing kucing peliharaan yang baru saja dibawa pulang dari dokter hewan, benar-benar terkurung dengan aman.Tempat yang ideal untuk mengurung kucing peliharaan adalah tempat yang lantai dan dindingnya mudah dibersihkan. Selain itu, pastikan pula ruangan tersebut nyaman, tidak sumpek dan kering.
Kemudian, letakkan kotak pasir, makanan, dan air bersih yang mudah dijangkau oleh kucing peliharaan. Jika dokter hewan membiarkan luka terbuka untuk dikeringkan, jagalah kebersihannya dua kali sehari selama 2-3 hari dengan kain kasa, bola kapas, air hangat, atau pembersih luka dan kulit yang diresepkan oleh dokter hewan.
Pastikan, memberikan antibiotik yang diresepkan untuk kucing peliharaan secara lengkap, meskipun kucing Anda terlihat membaik setelah beberapa dosis.
Memang berapa lama abses kucing sembuh? Ternyata waktu penyembuhan tergantung pada seberapa parah abses yang terjadi pada kucing peliharaan. Berikut ini kisaran waktu yang mungkin dibutuhkan oleh kucing peliharaan untuk sembuh dari abses yang diderita:
- Jika luka abses biasa, maka penyembuhan membutuhkan waktu sekitar 5-7 hari.
- Jika dokter hewan memasang saluran pembuangan pada kucing, maka penyembuhan mungkin membutuhkan waktu beberapa hari lebih lama.
- Jika abses memerlukan pembedahan, maka jaringan membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk sembuh.
Infeksi yang berulang mungkin merupakan tanda adanya virus seperti virus imunodefisiensi kucing (FIV) dan virus leukemia kucing (FeLV). Penyakit-penyakit semacam ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh kucing dan dapat mempersulit pemulihan kucing dari infeksi.
Biaya Pengobatan Abses pada Kucing
Anda tentu perlu tahu berapa biaya pengobatan abses pada kucing.
Nah, biaya pengobatan abses, bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan abses, lokasi abses, apakah di luar atau internal abses, seberapa luas abses tersebut, dan apakah diperlukan pembiusan atau anestesi, atau perawatan luka yang berkepanjangan.
Selain itu, biaya perawatan abses pada kucing juga bervariasi tergantung pada lokasi tempat tinggal Anda. Biaya perawatan abses di kota yang satu mungkin berbeda dengan perawatan abses di kota yang lain.
Jenis klinik hewan juga mempengaruhi biaya perawatan. Biasanya, biaya perawatan di klinik hewan swasta relatif lebih mahal ketimbang biaya perawatan abses di klinik hewan milik pemerintah atau sering disebut sebagai Pusat Kesehatan Hewan (Puskewan).
Sebagai gambaran, untuk penanganan abses pada UPT Pelayanan Kesehatan Hewan Kesmavet dan Klinik Hewan Prov. Kalbar adalah pada kisaran paling sedikit Rp75 ribu per ekor. Namun, harga ini diluar biaya anestesi.
Sementara itu biaya di Pusat Kesehatan Hewan (Puskewan) Kota Surakarta untuk tindakan medis non operatif kecil ada pada kisaran adalah Rp 65 ribu dan tindakan medis operatif besar kucing adalah Rp245 ribu.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno