Menuju konten utama

12 Penyebab Kucing Muntah Busa dan Cara Mengatasinya

Penjelasan tentang kenapa kucing muntah busa akan diulas di artikel ini. Baca terus untuk informasi selanjutnya.

12 Penyebab Kucing Muntah Busa dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Kucing Muntah. foto/istockphoto

tirto.id - Kenapa kucing muntah busa? Hal ini tentunya sering jadi pertanyaan para pencinta kucing. Kucing muntah busa bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, mulai dari masalah makanan hingga infeksi parasit.

Kucing muntah sebenarnya adalah yang umum terjadi, terutama setelah mereka memakan rumput yang bertujuan untuk membersihkan perutnya. Namun, jika kucing muntah hingga beberapa kali dalam sehari dan disertai gejala lain, maka Anda patut waspada.

Tak hanya muntah, ada tanda lain yang juga harus diwaspadai, misalnya kucing jadi sering diam, lemas, atau tidak nafsu makan. Apabila kucing muntah busa dan menunjukkan tanda-tanda sakit lainnya, maka segeralah pergi ke dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan.

Penyebab Kucing Muntah Busa

Kenapa kucing muntah busa putih dan lemas? Berikut beberapa penyebab yang patut diketahui oleh para pencinta kucing:

1. Masalah pencernaan (asam lambung)

Layaknya manusia, kucing juga bisa mengalami masalah pencernaan seperti asam lambung. Lambung kucing menghasilkan berbagai cairan lambung dan asam klorida untuk mencerna pencernaan.

Ketika kucing terlambat makan, maka cairan di dalam lambung akan menumpuk dan memicu kucing untuk muntah. Kucing dengan masalah kesehatan seperti ini bisa memuntahkan busa putih atau kuning. Hal ini tentu menjawab pertanyaan kenapa kucing muntah busa kuning.

2. Menelan bulu (hairball)

Kucing muntah busa juga bisa jadi pertanda bahwa kucing telah menelan gumpalan bulunya sendiri atau hairball. Kucing membersihkan diri dengan cara menjilati bulunya, sedangkan bulu yang rontok bisa tertelan oleh si kucing.

Bulu-bulu yang tertelan dapat dikeluarkan lewat kotoran/feses, tapi tak jarang pula bulu itu menumpuk di saluran pencernaan. Oleh karena itu, kucing pun perlu memuntahkannya untuk mengeluarkan gumpalan bulu dari dalam tubuhnya.

3. Gastritis

Jika Anda ingin tahu kenapa kucing muntah busa dan kejang, jawabannya bisa jadi karena keracunan makanan yang berujung pada gastritis. Gastritis sendiri merupakan kondisi ketika dinding lambung mengalami peradangan karena adanya iritasi.

Gastritis bisa terjadi ketika kucing memakan sesuatu yang tidak seharusnya mereka makan. Kucing bisa muntah busa putih, terkadang disertai muntah darah atau cairan berwarna kuning maupun cokelat. Saat mengalami gastritis, kucing biasanya juga mengalami penurunan nafsu makan dan menjadi lebih lesu.

4. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

IBS atau sindrom iritasi usus besar adalah penyebab umum kenapa kucing muntah busa dan mencret. Kondisi ini membuat usus besar kucing mengalami peradangan sehingga mendorong kucing untuk muntah.

Meski penyebab pastinya belum diketahui pasti, ada dugaan bahwa IBS pada kucing disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit seperti cacing, hingga alergi atau intoleran terhadap suatu zat dalam makanannya. Selain muntah, gejala IBS lainnya adalah mengalami diare, nafsu makan menurun, hingga berat badan yang berkurang.

5. Diabetes

Gejala utama diabetes pada kucing hampir sama seperti diabetes pada manusia, yaitu jadi sering minum, sering buang air kecil, dan berat badan menurun. Di sisi lain, muntah sebenarnya bukan gejala umum pada kucing yang diabetes.

Akan tetapi, jika kucing dengan diabetes tiba-tiba muntah busa, hal itu bisa menjadi tanda bahwa kadar gula darah kucing sedang tidak terkontrol dengan baik dan mungkin mengarah pada komplikasi ketoasidosis diabetikum.

6. Pankreatitis

Jika Anda bertanya-tanya kenapa kucing muntah busa dan lemas, bisa jadi kucing sedang mengalami penyakit pankreatitis. Kondisi ini terjadi ketika pankreas mengalami peradangan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik.

Selain muntah, gejala lain pada kucing dengan pankreatitis antara lain menjadi lemas, lesu, dehidrasi, nafsu makan menurun, berat badan berkurang, hingga demam. Pankreatitis bisa terjadi bersamaan dengan penyakit lain, salah satunya diabetes.

7. Gangguan organ hati

Penyakit hati pada kucing tidak memiliki gejala yang spesifik dan mirip seperti gejala sakit pada umumnya. Kucing tidak hanya akan muntah, tapi juga mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan berkurang. Gejala yang lebih parah biasanya berupa sakit kuning atau berubahnya kulit dan putih mata menjadi kuning.

8. Gagal ginjal

Kenapa kucing muntah busa dan tidak mau makan? Kondisi ini mungkin disebabkan adanya kegagalan fungsi ginjal. Penyakit ginjal kronis adalah masalah kesehatan yang umum diderita oleh kucing yang sudah tua.

Gejalanya bisa berupa muntah, kehilangan nafsu makan, dehidrasi, hingga lesu. Gagal ginjal termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tapi gejalanya bisa diatasi dengan bantuan dokter.

9. Hipertiroidisme

Hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebih dan meningkatkan metabolisme tubuh. Masalah kesehatan ini umum terjadi pada kucing yang sudah tua dan salah satu gejalanya adalah muntah busa.

Selain muntah, gejala lainnya adalah terjadinya penurunan berat badan meskipun banyak makan, sering buang air kecil, hingga mengalami diare.

10. Parasit

Muntah busa yang disertai diare bisa juga menjadi tanda bahwa kucing memiliki parasit seperti cacing di dalam tubuhnya. Anda bisa memeriksa kotorannya atau langsung membawanya ke dokter untuk mendapatkan obat cacing yang tepat.

11. Infeksi bakteri atau virus

Kenapa kucing muntah busa putih dan tidak mau makan? Hal ini bisa disebabkan adanya infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi bakteri Salmonella dan Escherichia coli (E. coli), atau infeksi virus seperti feline calicivirus dan feline panleukopenia. Selain muntah dan nafsu makan yang berkurang, gejala lain yang dapat dialami oleh kucing adalah demam dan menjadi lesu.

12. Minum obat

Mulut kucing berbusa setelah minum obat diare juga bisa terjadi. Penyebabnya bisa dikarenakan obat tersebut terasa tidak enak atau pahit, bisa juga karena kucing merasa stres saat harus minum obat sehingga berujung muntah.

Dalam beberapa kasus, muntah juga bisa jadi tanda adanya alergi pada zat obat, tapi hal ini jarang terjadi. Jadi, Anda tidak perlu terlalu panik ketika kucing muntah busa setelah minum obat.

Apakah Kucing Muntah Busa Berbahaya

Kucing muntah busa apakah berbahaya? Jawabannya bisa ya atau tidak, tergantung penyebabnya, seberapa sering muntahnya, dan apakah ada gejala lain yang menyertainya.

Saat kucing muntah busa, Anda wajib memperhatikan kucing dengan lebih intens untuk memastikan apakah kondisinya berbahaya atau tidak. Jika kucing hanya muntah sekali dan perilaku kucing tetap terlihat normal, maka Anda tidak perlu khawatir.

Namun, Anda perlu segera membawanya ke dokter apabila kucing mengalami muntah dengan tanda-tanda berikut:

  • Sering muntah atau lebih dari 3 kali dalam sehari
  • Nafsu makan menurun atau tidak mau makan dalam waktu lama
  • Berat badan berkurang
  • Menunjukkan perilaku tidak biasa, misalnya lebih sering mengeong, lebih agresif, atau sering bersembunyi
  • Lemas, lesu, atau tidak berenergi
  • Diare

Cara Mengatasi Kucing Muntah Busa

Jika kucing kesayangan Anda mengalami muntah busa, berikut beberapa pertolongan awal yang bisa diberikan:

  • Pastikan kucing beristirahat yang cukup di tempat yang nyaman dan jangan mengganggunya.
  • Selalu beri makanan dan minuman agar kucing tidak terlambat makan. Jika perlu, sediakan kotak pasir di dekatnya agar kucing mudah untuk buang air.
  • Jika kucing tidak selera makan, cobalah untuk mengganti makanan kucing.
  • Jika disebabkan hairball, rutinlah menyikat bulu kucing untuk mengurangi kerontokan bulu saat kucing membersihkan diri.
Apabila muntahnya menjadi lebih sering dan kucing menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Baca juga artikel terkait KUCING atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno