Menuju konten utama

7 Cara Mengobati Scabies pada Kucing, Apa Penyebabnya?

Cara mengobati scabies pada kucing penting diketahui oleh orang yang memeliharanya. Artikel berikut akan membahas penyebab scabies dan cara mengobatinya.

7 Cara Mengobati Scabies pada Kucing, Apa Penyebabnya?
Scabies Kucing. foto/istockphoto

tirto.id - Scabies merupakan salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh kucing, terutama yang sistem kekebalan tubuhnya lemah. Lantas, bagaimana cara mengobati scabies pada kucing?

Untuk mengatasi scabies pada kucing, pemilik perlu memahami penyebabnya sehingga dapat menerapkan pengobatan yang tepat. Jika tidak segera ditangani, scabies dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan infeksi lebih lanjut.

Pengobatan yang tepat akan membantu kucing kembali sehat dan nyaman. Selain itu, pencegahan juga penting untuk menghindari kucing terkena scabies kembali.

Terkait dengan hal itu, artikel ini akan membahas penyebab scabies pada kucing serta cara mengobatinya.

Penyebab Scabies pada Kucing dan Ciri-Cirinya

Berdasarkan Journal of Applied Veterinary Science and Technology Vol. 3 (2022), penyebab scabies pada kucing adalah parasit, yaitu tungau Sarcoptes scabiei yang menyerang kulit. Penyakit ini dapat menyerang semua jenis kucing, baik kucing lokal maupun ras khusus.

Gejala klinis scabies salah satunya adalah gatal-gatal yang intens sehingga membuat kucing menggaruk dan menggosok tubuhnya pada benda keras di sekitarnya. Akibatnya, kucing bisa mengalami peradangan.

Adapun ciri-ciri scabies pada kucing biasanya pertama kali terlihat di daun telinga, kepala, sekitar mata, dada, kaki, dan ekor. Pada bagian yang terinfeksi, kulit kucing akan menjadi kering, menebal, mengkerut, serta muncul krusta atau keropeng.

Jika tidak diobati, kucing yang terkena scabies akan menjadi lemah, lesu, kurus, bahkan bisa berujung pada kematian.

Saat kucing terkena scabies, manusia juga bisa tertular melalui interaksi fisik dengan kucing yang menderita scabies. Selaras dengan gejala klinis pada kucing, manusia yang tertular scabies juga dapat mengalami gangguan kesehatan, seperti gatal-gatal, ruam, dan bintik-bintik di permukaan kulit.

Cara Menghilangkan Scabies pada Kucing Paling Ampuh

Dalam artikel “Cat Mange and Scabies: Symptoms, Causes, and Treatments” (2023) di situs Web MD dijelaskan, cara mengobati scabies pada kucing dapat dilakukan dengan pengobatan, penggunaan sampo khusus, dan pembersihan lingkungan. Berikut penjelasan terkait cara mengobati scabies pada kucing.

1. Konsultasi dengan dokter hewan

Jika menemukan salah satu dari beberapa ciri-ciri scabies pada kucing, segera bawa ke dokter hewan. Dokter akan melakukan diagnosis dengan mengambil sampel kulit dari area yang terkena dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk mendeteksi tungau penyebab scabies.

Pastikan mengikuti semua saran dan instruksi dari dokter hewan untuk pengobatan dan perawatan lanjutan agar kucing bisa lekas pulih sepenuhnya dari scabies.

2. Pengobatan

Ada beberapa pilihan cara mengobati scabies pada kucing yang biasanya juga digunakan untuk mencegah kutu dan cacing hati. Namun, dosis untuk tungau mungkin berbeda. Oleh karena itu, penting untuk berdiskusi dengan dokter hewan tentang pengobatan yang tepat.

Dilansir Pet MD, beberapa obat scabies kucing paling ampuh yang bisa digunakan adalah Isoxazoline, Selamectin, Moxidectin, dan Ivermectin. Namun, pastikan untuk konsultasi dengan dokter hewan sebelum menggunakan obat scabies kucing.

Lalu, berapa biaya pengobatan scabies pada kucing? Menurut Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, biaya pengobatan scabies pada kucing berkisar 40-50 ribu.

3. Penggunaan sampo khusus dan obat-obatan

Dokter hewan mungkin akan merekomendasikan penggunaan sampo khusus untuk membunuh tungau dan telurnya. Selain itu, diperlukan obat-obatan tertentu untuk meredakan luka pada kulit kucing dan membantu proses penyembuhan.

4. Pembersihan lingkungan

Tungau bisa bertahan di lingkungan sekitar, seperti tempat tidur, mainan, kalung, karpet, dan perabotan. Oleh karena itu, minta saran kepada dokter hewan mengenai cara membersihkan lingkungan agar tidak menjadi sumber infeksi ulang.

5. Menggunakan gel Aloe vera

Cara mengobati scabies pada kucing secara alami dapat memanfaatkan gel lidah buaya (Aloe vera).

Tridiganita Intan Solikhah, dkk., dalam penelitian berjudul "Aloe vera and Virgin Coconut Oil (VCO) Accelerate Healing Process in Domestic Cat (Felis domesticus) Suffering From Scabies" (2021) menyebutkan, gel Aloe vera yang mengandung senyawa aktif, seperti fenol, tanin, dan saponin, efektif dalam mengatasi scabies.

Fenol berperan sebagai antiseptik yang melindungi kulit dari infeksi, sementara tanin membantu menyempitkan pori-pori dan bertindak sebagai antimikroba serta antijamur. Saponin juga membantu membunuh mikroba dan mendukung sistem kekebalan tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa gel Aloe vera sama efektifnya dengan benzyl benzoate, obat yang biasanya diresepkan untuk scabies, tanpa menimbulkan efek samping. Selain itu, Aloe vera juga dapat meredakan rasa gatal yang disebabkan oleh scabies.

6. Krim dengan minyak kelapa murni (VCO)

Masih dalam penelitian Tridiganita Intan Solikhah, dkk., yang dipublikasikan di Iraqi Journal of Veterinary Sciences, Vol. 35, No. 4 (2021), cara mengobati scabies pada kucing secara alami juga bisa menggunakan minyak kelapa murni (VCO).

Minyak kelapa murni dapat mempercepat penyembuhan scabies karena mengandung asam lemak rantai jenuh yang mendukung perbaikan jaringan tubuh. Kombinasi VCO dengan gel Aloe vera dapat memberikan efek penyembuhan lebih cepat dan efektif.

7. Perawatan hewan peliharaan lain

Apabila memiliki hewan peliharaan lain di rumah, dokter hewan mungkin akan menyarankan perawatan pencegahan bagi hewan peliharaan yang lain. Hal ini juga dapat dilakukan dengan mengisolasi hewan yang terinfeksi agar tungau tidak menyebar ke hewan lainnya.

Menurut Pet MD, jika terinfeksi scabies jenis Notoedres atau Sarcoptes, semua kucing dan anjing atau peliharaan lainnya yang bersentuhan perlu diobati.

Manusia juga bisa terkena scabies tetapi bukan inang utama. Infeksi yang menyerang biasanya ringan. Meski demikian, lakukan pencegahan untuk meminimalisir penularan.

Baca juga artikel terkait PET atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin