Menuju konten utama

Cara Menentukan Awal Puasa Ramadan 2018

Dalam penentuan awal puasa Ramadan umumnya menggunakan dua metode yakni rukyatul hilal dan hisab. 

Tim rukyat hilal memantau munculnya Hilal. tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Pemerintah akan menggelar sidang isbat penentuan awal Puasa Ramadan 2018 pada Selasa 15 Mei 2018.

Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, A Juraidi, sidang isbat akan dimulai pukul 16.00 WIB.

“Sidang isbat merupakan wujud kebersamaan Kementerian Agama selaku Pemerintah dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama,” ujar Juraidi di Jakarta, dilansir dari Setkab.go.id.

Dalam penentuan awal puasa Ramadan, umumnya menggunakan dua metode yaitu melalui pemantauan hilal (rukyatul hilal) dan hisab.

Rukyatul Hilal

Hilal merupakan penampakan bulan baru atau sabit yang merupakan penanda dimulainya bulan baru dalam kalender Hijriah. Sedangkan rukyat merupakan aktivitas mengamati dan melihat hilal yang tampak di ufuk barat. Cara ini biasanya dilakukan menjelang matahari terbenam di beberapa titik yang sudah ditentukan.

Dalam penentuan awal puasa Ramadan tahun ini, rukyatul hilal dilakukan pada 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi di Indonesia.

Dalam kalender Hijriah, perhitungan hari dimulai saat matahari terbenam atau waktu magrib. Dalam penentuan awal puasa Ramadan 2018, maka cukup menanti matahari terbenam di hari ke-29. Setelah itu, tinggal menunggu kemunculan bulan sabit. Jika minimal dua orang yang melihat hilal, sudah bisa dipastikan bahwa malam itu sudah masuk tanggal 1.

Hisab

Metode lain dalam penentuan awal puasa Ramadan yaitu dengan cara Hisab. Metode ini menghitung pergerakan posisi hilal di akhir bulan untuk menentukan awal bulan seperti Ramadan.

Jika penentuan awal Ramadan dengan rukyatul hilal harus melihat bulan baru atau sabit, maka pada metode hisab tak harus melihat hilal dengan mata kepala telanjang tetapi bisa menggunakan ilmu.

Dengan hisab, posisi hilal akan bisa diprediksi ada "di sana” sekalipun wujudnya tidak terlihat. Hisab menggunakan perhitungan ilmu falak atau astronomi untuk menentukan bulan baru atau sabit.

Sehingga dengan metode ini, posisi hilal dapat diperkirakan secara presisi tanpa melihat bulan baru sebagai penanda awal bulan.

Salah satu yang menggunakan metode hisab dalam menentukan awal puasa Ramadan 2018 yaitu Muhammadiyah.

Tahun ini, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan tahun 1439 Hijriah pada Kamis, 17 Mei 2018. Penetapan ini merujuk hasil perhitungan astronomi atau hisab yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Sementara itu, pemerintah menetapkan hari besar keagamaan Islam termasuk awal Ramadan 2018 setelah melakukan sidang isbat atau penetapan yang diikuti sejumlah ormas dan perwakilan instansi, termasuk Muhammadiyah.

Sidang isbat mempertimbangkan hasil perhitungan hisab dan juga menggunakan metode melihat bulan (rukyat). Keduanya dipadupadankan untuk menjadi landasan penetapan awal Ramadan.

Baca juga artikel terkait RAMADAN atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora