tirto.id - Pada Senin, 9 Mei 2022, libur Lebaran dan cuti bersama 2022 sudah usai. Para pekerja harus kembali menjalani rutinitasnya kembali. Usai libur panjang ini, sering kali terbit rasa malas untuk kembali bekerja.
Tak hanya itu, rasa malas juga kerap diwarnai dengan rasa sedih dan kesepian karena mendadak bekerja usai jeda panjang. Keadaan ini digambarkan dengan istilah post-holiday blues. Kondisi yang sebenarnya normal dirasakan banyak orang.
Akan tetapi, jika tak segera diatasi, post-holiday blues berdampak buruk pada produktivitas kerja. Lantas, bagaimana cara mencegah dan mengatasi post-holiday blues usai libur Lebaran 2022?
Sebelum mengetahui cara mencegah dan mengatasi post-holiday blues, seyogyanya diketahui terlebih dahulu alasan kenapa post-holiday blues dapat muncul.
Psikolog Klinis Toetiek Septriasih dari Layanan Kesejahteraan Mental Karyawan Riliv menyatakan setidaknya ada 2 sebab terjadinya post-holiday blues pada para pekerja.
Pertama, liburan, termasuk libur Lebaran-cuti bersama, dianggap sebagai waktu melarikan diri dari pekerjaan.
Artinya, seorang pekerja sebenarnya tidak menikmati beban kerja yang dilakukannya. Dengan berlibur, ia dapat menghindari tanggung jawab pekerjaan tersebut.
"Seseorang yang berlibur karena menghindari tanggung jawab cenderung akan lebih tertekan setelah selesai berlibur,” kata Toetiek Septriasih dalam sesi webinar ITS-Riliv.
Kedua, seorang pekerja mengalami post-holiday blues bisa jadi karena mengalami peristiwa tidak menyenangkan selama berlibur.
Misalnya, libur Lebaran menghabiskan banyak uang dan tabungan, kehilangan orang terdekat, atau perubahan jam tidur dan pola makan.
“Tidur larut malam atau rencana perjalanan yang terlalu padat juga dapat menimbulkan post-holiday blues,” tambah Toetiek.
Infografik SC Post Holiday Blues. tirto.id/Sabit Cara Cegah dan Atasi Post-Holiday Blues Usai Libur Lebaran 2022
Untuk mengatasi post-holiday blues, cara pertama yang harus dilakukan adalah menerima bahwa kita mengalami post-holiday blues.
Ketika kita menyangkal bahwa kita mengalami post-holiday blues, proses pemulihan akan susah dicapai.
Jika dilihat secara garis besar, post-holiday blues termasuk dalam kategori stres moderat. Sebagaimana kasus-kasus stres lainnya, kita dapat menerapkan strategi 4A untuk melawan post-holiday blues.
Pertama, avoid atau menghindari pemicu stres.
Kedua,alter atau kemukakan pikiran yang menyebabkan tertekan.
Ketiga, adapt atau latih keterampilan saat berada dalam kondisi tidak nyaman.
Keempat, accept atau terima bahwa tidak semua hal di kehidupan dapat kita kendalikan.
Perlu diingat, sebagian besar hidup orang dewasa dihabiskan di tempat kerja dan menyelesaikan beban kerja tersebut.
Jika dirasa bahwa pekerjaan adalah ruang yang menekan dan sangat tidak menyenangkan lagi, ada baiknya untuk mengembangkan diri dan berpikir ulang untuk mencari pekerjaan lain.
Editor: Yantina Debora