tirto.id - Pernahkah Anda merasa sedih atau tidak bersemangat setelah menikmati libur panjang seperti saat Lebaran? Perasaan bad mood seperti ini disebut juga dengan post holiday blues atau post vacation syndrome.
Post holiday blues bisa diartikan sebagai emosi negatif yang muncul setelah menghabiskan waktu yang menyenangkan selama liburan. Sederhananya, Anda susah move on dari libur panjang dan sedih karena harus kembali ke rutinitas biasa sehari-hari.
Beberapa tanda post holiday blues antara lain:
- Merasa sedih dan cemas
- Tidak bersemangat
- Stres atau depresi
- Susah tidur (insomnia)
- Merasa kehilangan dan kesepian
- Mudah marah
- Melamun dan fokus pada emosi negatif
Di sisi lain, liburan adalah salah satu momen yang bisa "mengganggu" rutinitas harian Anda. Di saat inilah ada jeda waktu bagi Anda untuk bisa mengistirahatkan fisik dan pikiran.
Bahkan, meskipun liburan Anda biasa-biasa saja, otak seolah-olah sudah dirancang untuk berpikir bahwa rutinitas sehari-hari adalah hal yang tidak menyenangkan. Inilah yang membuat orang merasa sedih saat liburan usai dan harus kembali ke rutinitas normal.
Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir karena post holiday blues bukanlah tanda depresi serius dan umumnya hanya bersifat sementara. Tapi jika emosi negatif tersebut tetap ada dan dirasakan hingga hitungan minggu, disarankan untuk meminta bantuan profesional karena mungkin mengarah pada gangguan psikologis lainnya.
8 Cara Mengatasi Post Holiday Blues
Post holiday blues biasanya akan menghilang seiring dengan kesibukan yang Anda lakukan setiap hari. Tapi jika Anda ingin segera mengatasinya, berikut beberapa tips dari Very Well Mind yang patut dicoba:
1. Beri jeda waktu
Anda tentu butuh waktu untuk kembali membiasakan diri dengan aktivitas sehari-hari. Setelah libur panjang dan harus kembali bekerja, lakukan hal-hal kecil terlebih dahulu. Tidak perlu membuat target pekerjaan yang besar agar tidak semakin stres.
2. Curhat dengan orang terdekat
Bersosialisasi dan berkomunikasi langsung dengan orang sekitar bisa membantu mengatasi post holiday blues. Jika perlu, Anda juga bisa curhat dengan orang terdekat untuk meluapkan perasaan agar hati menjadi lebih lega.
3. Olahraga
Olahraga akan membuat tubuh melepaskan endorfin, jenis hormon untuk mengurangi rasa sakit sekaligus meningkatkan perasaan yang positif dan bahagia. Jadi setelah liburan usai, coba luangkan waktu untuk olahraga seperti joging, bersepeda, berenang, atau latihan beban.
4. Terapi alam (ecotherapy)
Sesuai namanya, terapi ini memanfaatkan alam sekitar untuk menyembuhkan diri, khususnya dalam hal psikis atau mental. Sebuah studi yang diterbitkan Science Advances membuktikan bahwa kontak langsung dengan alam bisa menimbulkan perasaan bahagia.
Anda sendiri bisa melakukan terapi alam dengan berbagai cara sederhana, contohnya:
- Berjalan-jalan di area yang banyak pepohonan dan rumput hijau.
- Berkebun di halaman rumah.
- Meletakkan lebih banyak pot tanaman di ruang kerja.
- Mendekorasi ruangan dengan lukisan/foto keindahan alam yang serba hijau.
- Mendengarkan bunyi/suara alam seperti air terjun, gemericik sungai, suara hujan, maupun kicau burung lewat aplikasi.
Kurang tidur bisa meningkatkan risiko stres dan depresi. Hindari bergadang dan usahakan tidur malam yang cukup sekitar 8 jam setiap hari.
6. Makan sehat
Rasa stres juga bisa diatasi dengan pola makan yang sehat. Selain sayur dan buah-buahan, disarankan untuk mengonsumsi ikan, whole grain, dark chocolate, serta minum teh hijau untuk meredakan stres.
7. Menonton film atau video lucu
Tertawa merupakan salah satu cara mudah untuk menghilangkan rasa stres dan mengembalikan mood. Anda bisa menonton film komedi atau video-video lucu sebelum mulai bekerja agar perasaan Anda lebih bahagia.
8. Buat agenda liburan berikutnya
Memiliki sesuatu yang ditunggu-tunggu terkadang membuat kita jadi makin bersemangat dalam menjalani hari-hari biasa. Setelah libur panjang usai, coba buat agenda dan rencanakan aktivitas menyenangkan di lain waktu, misalnya pergi jalan-jalan saat weekend. Bila ada liburan panjang berikutnya, Anda juga bisa mulai menyusun rencana bersama teman atau keluarga.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari