Menuju konten utama

Apa yang Dimaksud Eustress, Distress dan Neustress?

Ada jenis stres yang positif dan negatif, berikut pengertian dari eustress, distress dan neustress.

Apa yang Dimaksud Eustress, Distress dan Neustress?
Ilustrasi Stres. foto/istockphoto

tirto.id - Saat mendengar kata stres, maka kerap kali akan dikaitkan dengan hal yang negatif. Padahal tidak semua stres merupakan hal yang negatif, bahkan ada pula stres yang bersifat positif. Menurut Hans Selye, stres adalah suatu respons non-spesifik pada tubuh yang dapat muncul karena adanya permintaan untuk suatu perubahan.

Saat merasa stres seringkali seseorang akan merasa gelisah dan agresif terhadap orang lain, hal ini merupakan reaksi alami yang terjadi pada tubuh. Karena saat stres, tubuh akan mengira jika ia sedang diserang hingga beralih ke mode fight or flight, inilah yang membuat seseorang menjadi lebih agresif. Dan akan ada pandangan bahwa stres merupakan hal yang negatif dan merugikan.

1. Eustress

Jenis stres yang positif adalah eustress karena saat mengalami eustress seseorang akan lebih produktif dan banyak melakukan hal positif. Karena sumber stres jenis ini akan memotivasi seseorang untuk mencapai target yang ingin diraih hingga ia meraih hal tersebut, hingga akhirnya banyak orang yang menilai bahwa eustress merupakan stres yang menyenangkan.

Sama halnya dengan stres yang lain, eustress bekerja dengan cara meningkatkan kewaspadaan pada sistem saraf pusat, yang akan membuat orang tersebut menjadi lebih waspada dan sadar.

Berikut adalah cara untuk mengaplikasikan eustess dalam kehidupan sehari-hari:

  • Keluar dari zona nyaman;
  • Mencoba hal baru;
  • Ingatlah tujuan di masa depan.

2. Distress

Berbeda dengan eustress yang akan membuat seseorang menjadi lebih produktif, distress merupakan stres yang bersifat negatif, seseorang akan merasa kesulitan terhadap suatu hal, yang akhirnya berdampak pada kesehatan mentalnya. Distress sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu stres akut dan stres kronis.

Stres akut dapat muncul dan hilang dalam waktu singkat dan sering muncul. Sementara stres kronis adalah stres yang membutuhkan waktu yang lama untuk disembuhkan. Dilansir dari Help Better, berikut adalah dampak dari distress:

  • Mudah lelah dan lesu;
  • Emosional dan lebih sensitif;
  • Jam tidur yang tidak teratur;
  • Merasa bersalah dan mudah putus asa;
  • Hingga akhirnya kinerja menurun.

3. Neustress

Sedangkan neustress merupakan stres yang berada diantara eustress dan distress, yang tidak memberikan dampak apa pun untuk tubuh, sehingga terkadang seseorang tidak menyadari bahwa mereka tengah mengalami neustress. Hal ini disebabkan karena suatu hal yang dapat memicu stres tidak berdampak langsung terhadap kehidupannya.

Semua jenis stres dapat diredakan dengan perubahan pola hidup yang lebih baik melalui olahraga, meditasi dan menghubungi dokter hingga terapis jika telah merasa stres tersebut tidak dapat dikontrol.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN MENTAL atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto