Menuju konten utama

Calon Komisioner Bawaslu & KPU akan Dibawa ke Paripurna DPR

Rapat Badan Musyawarah DPR menyepakati hasil uji kelayakan dan kepatutan calon komisioner KPU dan Bawaslu akan disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR pada Kamis (6/4/2017), dikatakan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.

Calon Komisioner Bawaslu & KPU akan Dibawa ke Paripurna DPR
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) menyampaikan pandangan pemerintah disaksikan Ketua Rapat Taufik Kurniawan (kiri) dan Wakil Ketua Fadli Zon (tengah) dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8). Rapat tersebut membahas mengenai pandangan pemerintah atas pandangan fraksi terkait RAPBN 2017 dan RUU Pertanggungjawaban dan Pelaksanaan APBN 2015 yang akhirnya disetujui oleh DPR. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Hasil uji kelayakan dan kepatutan calon komisioner KPU dan Bawaslu yang telah disepakati Badan Musyawarah akan disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR pada Kamis (6/4/2017), dikatakan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.

"Dalam Rapat Bamus menyampaikan hasil uji kelayakan calon anggota KPU dan Bawaslu lalu akan disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR pada besok," kata Taufik Kurniawan usai memimpin Rapat Bamus DPR, di Ruang Rapat Pimpinan DPR, Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Dia mengatakan dalam Rapat Bamus itu, Ketua Komisi II DPR Zainuddin Amali menyampaikan hasil uji kelayakan dan telah terpilihnya tujuh komisioner KPU dan lima komisioner Bawaslu.

Taufik mengatakan uji kelayakan itu membuktikan rumor yang berkembang di masyarakat bahwa akan ada unsur parpol di institusi tersebut, tidak benar karena prosesnya berjalan secara transparan.

"Pimpinan Komisi II DPR sering konsultasi ke Pimpinan DPR bahwa rumor itu perlu diluruskan dan uji kelayakan membuktikan bahwa apa yang berkembang itu tidak benar," ujarnya, seperti diwartakan Antara.

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan para komisioner KPU dan Bawaslu yang terpilih benar-benar independen serta profesional karena terdiri dari unsur penyelenggara pemilu di daerah dan juga pemerhati pemilu.

Selain itu menurut dia, Amali telah menyampaikan di Bamus bahwa dalam pemilihan komisioner dihadiri semua fraksi dan anggota Komisi II DPR sehingga keputusan yang diambil demokratis.

"Tugas KPU dan Bawaslu pada Pemilu 2019 semakin berat karena harus mempersiapkan penyelenggara pemilu yang dilaksanakan serentak, sehingga harus dipersiapkan dengan matang," tuturnya.

Taufik menilai latar belakang dan pengalaman para komisioner menjadi modal awal terwujudnya keberhasilan pemilu 2019 serentak yang jujur, adil, transparan dan berintegritas.

Sebelumnya, Komisi II DPR telah memilih tujuh orang komisioner KPU dan lima orang komisioner Bawaslu periode 2017-2022 melalui mekanisme pemungutan suara pada Rabu (5/4) dini hari, setelah melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan selama dua hari.

Lima komisioner Bawaslu yang terpilih dengan suara tertinggi adalah Ratna Dewi Pettalolo sebanyak 54 suara, Mochammad Afifuddin meraup 52 suara, Rahmat Bagja dengan 51 suara, Abhan meraih 34 suara dan Fritz Edward Siregar sebanyak 33 suara.

Sementara itu untuk komisioner KPU, ada dua calon petahana yang kembali terpilih yaitu Hasyim Asy'ari dan Arief Budiman. Sedangkan Ida Budhiati Sigit Pamungkas, dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah tidak lolos.

Ketujuh anggota KPU yang terpilih dengan perolehan suara tertinggi adalah Pramono Ubaid Tanthowi dan Wahyu Setiawan dengan memperoleh 55 suara, Hasyim Asy'ari dengan 54 suara, dan Ilham Saputra meraih 54 suara.

Selain itu Viryan dengan 52 suara lalu diikuti oleh Evi Novida Ginting Manik yang memperoleh 48 suara dan Arief Budiman sebanyak 30 suara.

Baca juga artikel terkait BAWASLU atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri