tirto.id -
Namun, Sodik tetap mengingatkan upaya rekonsiliasi ini jangan sampai mengesampingkan urusan penegakan hukum pada penyelesaian sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
Diketahui kubu Prabowo-Sandiaga telah mendaftarkan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke MK. Mereka menolak hasil Pilpres 2019 karena menganggap banyak terjadi kecurangan.
"Silaturahmi jangan dijadikan alasan untuk menafikan dan anggap selesai jika ada urusan-urusan pelanggaran hukum seperti kecurangan-kecurangan pemilu sebelum, saat pemilu dan sesudah pencoblosan," tutur Sodik kepada reporter Tirto, Selasa (4/6/2019).
"Jika silahturahim diartikan untuk hal tersebut maka hukum dan keadilan di negeri ini tetap tidak akan tegak," imbuhnya.
Upaya rekonsiliasi ini, kata Juru Debat BPN Prabowo-Sandi bisa dicontoh oleh para pendukung kedua kubu untuk bersatu kembali.
Menurut Sodik, saling memaafkan saat momen Lebaran merupakan hal yang lumrah dilakukan setiap manusia.
"Menyambungkan silaturahim saling memaafkan adalah hal yang sangat manusiawi, karenanya harus dilakukan apalagi oleh tokoh," jelas Sodik.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengatakan akan menjadikan momen Lebaran ini untuk melakukan rekonsiliasi antara peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yakni Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Ya kalau secara personal kami terus melakukan upaya rekonsiliasi. Kalau secara formal, Pak Jokowi dengan Pak Prabowo itu mencari waktu yang tepat untuk keduanya bisa bertemu," ujarnya usai melakukan buka puasa bersama di kediaman Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Oedang (OSO), di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2019).
Namun, kata Ma'ruf upaya rekonsiliasi ini terkendala oleh waktu yang belum pas diantara kedua pasangan ini. Apalagi, Sandiaga tengah berada di Amerika Serikat dan harus berlebaran di negeri Paman Sam itu, padahal Ma'ruf telah membuka diri untuk bisa bertemu dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Masing-masing siap untuk bertemu melakukan rekonsiliasi. Cuman mencocokkan waktunya saja. Tapi secara personal kita bertemu terus membangun hubungan," kata Ma'ruf.
Prabowo sebenarnya juga telah membuka diri untuk bisa bertemu dengan Jokowi. Saat disinggung awak media usai takziah Istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, Senin (3/6/2019) kemarin, Prabowo mengungkapkan, ada waktunya dia akan bertemu Jokowi.
Namun, Prabowo tidak mengatakan secara spesifik kapan pertemuan tersebut akan dilakukan.
"Nanti kita lihat ya, semua ada waktunya," ucap Prabowo.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari