Menuju konten utama

BPBD Jakarta Harap Curah Hujan Turun 80% Akibat Modifikasi Cuaca

BPBD Jakarta mengupayakan modifikasi cuaca pada 11-20 Maret 2025 agar hujan tidak memicu banjir di ibu kota.

BPBD Jakarta Harap Curah Hujan Turun 80% Akibat Modifikasi Cuaca
Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta, Maruli Sijabat. (ANTARA/Livia Kristianti)

tirto.id - Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta, Maruli Sijabat, menyebut, saat ini BPBD Jakarta tengah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem pada 11-20 Maret 2025.

Maruli menjelaskan, OMC sudah dilakukan sejak tanggal 4 Maret lalu. OMC akan terus dilakukan hingga tanggal 20 Maret mendatang secara bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Banten, dan Jakarta.

“Tanggal 11 sampai dengan tanggal 20 ini kita kolaborasi dengan pemerintah daerah sekitar. Jadi Jawa Barat pun melakukan OMC, Banten pun melakukan OMC, BNPB pun melakukan OMC, Jakarta pun melakukan OMC,” ujar Maruli di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Maruli mengungkapkan, selama satu minggu pelaksanan OMC di Jakarta, curah hujan berhasil menurun hingga 60 sampai dengan 70 persen.

“Mengurangi cukup signifikan ya, 60 sampai dengan 70 persen curah hujan. Jadi curah hujannya cukup bisa diminimalisir. Kemudian juga bisa diredistribusi lagi untuk curah hujannya,” jelas Maruli.

Sedangkan untuk pelaksanaan OMC di Jakarta selama periode 11-20 Maret, Maruli berharap curah hujan dapat berkurang sebanyak 70-80 persen. Ia mencontohkan, pengurangan curah hujan hingga 70 persen sudah pernah terjadi pada Desember 2024 hingga Februari 2025 lalu.

“Ya kita harapkan bisa mereduce sampai dengan 70 bahkan kalau bisa 80 persen. Sampai dengan 80 persen. Pengalaman kita dari Desember sampai dengan kemarin bulan Februari, Maret awal itu, cukup signifikan [pengurangannya] dan sampai dengan 70 persen [pengurangan],” terang Maruli.

BPBD Jakarta akan melakukan dua penerbangan per harinya untuk melakukan OMC. Namun, penerbangan tersebut baru akan dilakukan apabila terjadi pertumbuhan awan hujan. Apabila tidak, maka OMC tidak akan dilakukan.

“Nah untuk pelaksanaan OMC-nya, kita siagakan satu hari itu dua flight. Dua flight itu standar, namun demikian kita melihat perkembangan di lapangan,” ucap Maruli.

“Jadi bila terjadi potensi untuk pertumbuhan awan konvektif, awan hujan, maka kita lakukan OMC. Namun kalau misalnya tidak ada pertumbuhan awan hujan, maka kita tidak lakukan OMC,” lanjutnya.

Posko pelaksanaan OMC di Jakarta dan Banten, disebut Maruli, dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sedangkan untuk pelaksanaan OMC di Jawa Barat, dipusatkan di bandara di Jawa Barat.

“Untuk posko kita ada di Halim, Bandara Halim Perdanakusuma. Di situ kita gabung dengan BNPB dan juga dengan Banten. Sedangkan Jawa Barat, nanti dari bandara di Jawa Barat,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait BANJIR JABODETABEK atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Andrian Pratama Taher