Menuju konten utama

BNPT Ungkap Ada Upaya Penyusupan Paham Radikal Lewat Game Online

BNPT menekankan pentingnya peran orang tua, khususnya ibu, agar memperhatikan anak-anak saat bermain gim.

BNPT Ungkap Ada Upaya Penyusupan Paham Radikal Lewat Game Online
Game Roblox. (FOTO/roblox)

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta orang tua, khususnya ibu, untuk mengawasi aktivitas anak-anak di dunia digital. Pasalnya, saat ini sudah ada upaya menyusupkan paham radikal lewat game online atau gim daring.

“Sekarang sudah ada upaya sistematis dari kelompok berpaham radikal untuk merekrut anak-anak muda lewat game online," kata Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Sudaryanto, dalam keterangannya di Jakarta, mengutip Antara, Kamis (9/10/2025).

Dalam Dialog Kebangsaan Bersama Ormas dan Tokoh Perempuan Dalam Rangka Meningkatkan Toleransi dan Moderasi Beragama di Asrama Haji Padang, Sumatra Barat (8/10/2025), Mayor Jenderal TNI Sudaryanto mengingatkan adanya penyusupan paham radikal lewat platform permainan daring (game online) seperti Roblox.

"Dari bermain, anak-anak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Setelah tertarik, mereka digiring ke grup WhatsApp atau Telegram tertentu, di mana mulai diberikan pemahaman intoleran dan radikal," ucap Sudaryanto.

Ia menekankan pentingnya peran orang tua, khususnya ibu, agar memperhatikan anak-anak saat bermain gim atau menggunakan telepon seluler (ponsel) pintar alias smartphone.

Sudaryanto memandang kadang para orang tua maupun anak tidak sadar bahwa pelan-pelan sudah digiring ke arah yang tidak baik, sehingga pengawasan orang tua sangat dibutuhkan.

Meski saat ini tidak ada aksi terorisme besar yang terjadi di Indonesia, dirinya mengingatkan ancaman dan potensi radikalisme tetap ada dan memerlukan kewaspadaan bersama.

“Ini tanggung jawab kita bersama, BNPT tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh kolaborasi lintas pihak, dan semua itu dimulai dari rumah, dari peran ibu,” tutur Sudaryanto.

Dia menegaskan perempuan memiliki peran yang sangat penting sebagai benteng dalam menjaga toleransi, moderasi beragama, serta mencegah masuknya paham radikal di lingkungan keluarga.

Sudaryanto berpendapat perempuan merupakan pilar utama dalam keluarga karena dari peran mereka, nilai-nilai dasar kehidupan, termasuk toleransi dan moderasi beragama, pertama kali ditanamkan.

Dirinya pun mengapresiasi kehadiran para tokoh perempuan dan aktivis masyarakat yang ikut dalam dialog tersebut. Ia berharap kegiatan seperti Dialog Kebangsaan bisa menjadi ruang untuk memperkuat narasi moderasi beragama dan memperluas jaringan agen perdamaian di Sumatera Barat.

“Saya yakin para ibu di sini adalah tokoh yang bisa menjadi media untuk menyalurkan pesan-pesan toleransi dan moderasi beragama. Mari kita bersama menjaga Sumatra Barat agar tetap damai, toleran, dan sejahtera,” tutur Sudaryanto.

Sementara itu, anggota Komisi XIII DPR RI Shadiq Pasadigoe mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk memperkuat peran keluarga dalam mencegah berkembangnya paham intoleran, radikal, dan terorisme.

Menurutnya, kegiatan Dialog Kebangsaan sangat relevan di tengah maraknya penyebaran ideologi kekerasan melalui media sosial dan dunia digital.

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan ini karena dialog seperti ini penting untuk memperkuat pemahaman moderat agar masyarakat terhindar dari paham yang mengancam keutuhan NKRI,” tutur Shadiq.

Baca juga artikel terkait RADIKALISME

tirto.id - Flash News
Sumber: Antara
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama