Menuju konten utama

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Berlanjut hingga 15 Oktober

Potensi curah hujan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat dan angin kencang terjadi di 32 provinsi serta potensi gelombang tinggi di sejumlah daerah.

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Berlanjut hingga 15 Oktober
Sejumlah bertusaha melintasi banjir di Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh Kamis (6/10/2022). Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan banjir akibat hujan deras dalam dua hari terakhir tersebut merendam 12 kecamatan di Aceh Utara serta 35 ribu warga mengungsi, dan pemerintah setempat menetapkan status darurat banjir selama 14 hari kedepan. ANTARA FOTO/Rahmad/YU

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan, atau tepatnya pada tanggal 9-15 Oktober 2022.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan, hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk periode 9-15 Oktober 2022,” kata Dwikorita melalui siaran pers BMKG pada Sabtu (8/10/2022).

Kemudian dia membeberkan provinsi-provinsi di Indonesia yang berpotensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk periode tersebut, yaitu Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Kepulauan Riau (Kepri), Riau, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, dan Banten. Lalu, Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur (Jatim), Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Utara (Kaltara).

Lanjut Dwikorita, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Selatan (Kalsel), Sulawesi Utara (Sulut), Gorontalo, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Maluku Utara (Malut), Maluku, Papua Barat, serta Papua.

Sementara itu, untuk periode tiga hari ke depan atau tepatnya pada tanggal 8-10 Oktober 2022, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga perlu diwaspadai di sebagian wilayah Aceh, sebagian wilayah Banten, sebagian wilayah DKI Jakarta, sebagian wilayah Jabar, sebagian wilayah Jateng, sebagian wilayah Jatim, sebagian wilayah Kalbar, dan sebagian wilayah Sulteng.

Dia pun mengatakan terdapat potensi pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) di wilayah udara Indonesia pada tanggal 8-14 Oktober 2022. Di mana awan cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen selama tujuh hari ke depan atau 8-14 Oktober 2022 diprediksi terjadi di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga barat Pulau Sumatera, sebagian kecil Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Pulau Papua, sebagian besar Pulau Kalimantan, Kepulauan Maluku, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Seram, Laut Anda, Laut Aru, dan Samudra Pasifik Utara Pulau Papua.

Lebih lanjut Dwikorita, awan cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen selama tujuh hari ke depan diprediksi terjadi di Laut Cina Selatan.

Adapun terdapat potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada tanggal 8-14 Oktober 2022 dengan kategori tinggi gelombang 2,5-4 m di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau Enggano- Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten hingga Jatim, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba, Samudera Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba, serta Laut Natuna.

Baca juga artikel terkait CUACA EKSTREM atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri