Menuju konten utama

Bertemu Menkeu Cina, Sri Mulyani Bahas Inflasi hingga Krisis Pangan

Agenda prioritas G20 yang dibahas dengan Menteri Keuangan Liu Kun terkait tantangan global yang tengah dihadapi dunia seperti inflasi dan krisis pangan.

Bertemu Menkeu Cina, Sri Mulyani Bahas Inflasi hingga Krisis Pangan
Peserta delegasi negara G20 mengikuti rapat pertemuan "Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/YU

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral secara virtual dengan Menteri Keuangan Cina, Liu Kun. Agenda itu merupakan rangkaian kegiatan dari Finance Ministers Central Bank Governor (FMCBG) G20.

Sri Mulyani mengapresiasi dukungan Cina terhadap Presidensi G20 Indonesia. Tidak lupa dia mengajak kedua pihak untuk melanjutkan komitmen untuk mendukung agenda prioritas G20, sehingga perekonomian dunia dapat pulih bersama lebih baik.

Agenda prioritas G20 yang dibahas dengan Menkeu Liu di antaranya mengenai tantangan global yang tengah dihadapi dunia seperti inflasi, krisis pangan, dan krisis energi, sebagai akibat dari pandemi.

"Maka dari itu, kami mengharapkan dukungan Tiongkok atas FIF agar dunia dapat lebih siap menghadapi situasi pandemi di masa depan. Indonesia telah menyumbang 50 juta dolar AS untuk menunjukkan kepemimpinan dan keseriusan Indonesia dalam penanganan pandemi yang lebih baik," ujar Sri Mulyani di Nusa Dua Bali, Rabu (13/7/2022).

Sementara itu, Menkeu Liu mendukung Presidensi G20 Indonesia. Dia memastikan Cina akan mendukung pembentukan FIF pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon (PPR) pandemi di Bank Dunia.

"Meninjau situasi pandemi dan kebutuhan untuk menerapkan inisiatif pembangunan global saat ini, Tiongkok akan secara aktif mempertimbangkan untuk berkontribusi pada FIF dan mempelajarinya lebih lanjut,” jelasnya.

Sri Mulyani juga mengapresiasi dukungan dari Cina dan berharap pada pertemuan antar kepala negara berikutnya, Presiden Xi Jinping dapat mendeklarasikan dukungan resmi Tiongkok terhadap pembentukan FIF.

Sri Mulyani dan Liu sepakat isu ketahanan pangan penting untuk dibahas sebab dampaknya yang signifikan pada dunia. Kenaikan harga pangan berimbas terhadap peran fiskal dalam melakukan kebijakan subsidi dan perlindungan sosial untuk masyarakat miskin dan rentan, serta untuk pengendalian inflasi dari sisi kebijakan moneter.

Sri Mulyani dan Liu juga sepakat kedua negara memiliki kesempatan besar untuk bekerja sama dalam bidang investasi dan perdagangan. Terutama di sektor strategis seperti infrastruktur. Kedua negara telah menorehkan banyak pencapaian selama dua tahun terakhir dan berharap dapat memperkuat hubungan bilateral keduanya dalam bidang investasi dan perdagangan.

Baca juga artikel terkait FORUM G20 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin