Menuju konten utama

Bertemu Bos Posco, Bahlil Tagih Janji Investasi Baja di RI

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mendorong Posco segera mempercepat realisasi investasi di sektor produksi baja.

Bertemu Bos Posco, Bahlil Tagih Janji Investasi Baja di RI
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendorong perusahaan asal Korea Selatan Posco mempercepat realisasi investasi di sektor produksi baja. Hal itu dilakukan agar mendukung ekosistem industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

"Produksi baja Krakatau POSCO bisa menjadi basis bahan baku bagi penetrasi pasar EV (electric vehicle) di Asia Tenggara dan global ke depannya. Apalagi dengan adanya minat perusahaan produsen EV yang akan masuk ke Indonesia seperti Foxconn, misalnya," katanya saat bertemu dengan Presiden Direktur Posco Jeong Tak dikutip dari Antara, Kamis (17/11/2022).

Dia mengklaim pihaknya sangat serius dan berkomitmen untuk membantu agar proyek investasi berjalan dengan baik. Pada 28 Juli 2022 lalu, Kementerian Investasi/BKPM dengan PT Krakatau Steel (KS) dan Posco telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka fasilitasi rencana perluasan kapasitas produksi dan produksi baja otomotif untuk kendaraan listrik. Penandatanganan dilakukan di Seoul, Korea Selatan, yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Nilai investasi fase kedua dari Posco dan Krakatau Steel ini mencapai 3,5 miliar dolar AS atau setara Rp52,4 triliun, yang akan dimulai pada tahun 2023. Selain itu, kerja sama ini juga dilakukan dalam rangka fasilitasi rencana proyek pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sementara itu, Posco menjadi bagian dari konsorsium LG dalam proyek grand package industri baterai listrik terintegrasi dengan total nilai investasi mencapai 9,8 miliar dolar AS. Presiden Direktur Posco Jeong Tak menjelaskan bahwa saat ini telah dilakukan investasi barang modal yang akan menjadi dasar untuk masuk ke pasar EV dan otomotif di kawasan Asia Tenggara.

Jeong berharap fasilitasi terkait perizinan dan insentif untuk mendukung perkembangan investasi tersebut. Sementara itu, terkait dengan progres konsorsium, Jeong menyatakan masih terdapat negosiasi yang belum selesai dan akan segera diputuskan dalam waktu dekat.

"Kami berterimakasih atas dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM. Sekembalinya kami ke Korea nanti, kami akan sampaikan segera kepada seluruh anggota konsorsium terkait perhatian dari Bapak Menteri untuk percepatan progres investasi Grand Package," ujar Jeong.

Realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia sepanjang Januari hingga September 2022 sebesar tercatat sebesar 1,67 miliar dolar AS. Berada pada peringkat keenam dengan total penyerapan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebesar 83.233 orang.

Secara akumulatif sejak tahun 2017 hingga September 2022, tercatat realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai 9,85 miliar dolar AS. Ada pun realisasi investasi tersebut didominasi oleh industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain, listrik, gas dan air. Kemudian industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam. Lalu disusul industri barang dari kulit dan alas kaki; dan industri kimia dan farmasi.

Baca juga artikel terkait BAHLIL LAHADALIA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin