Menuju konten utama

Bersiap untuk Putaran Kedua Pilgub DKI

Pilkada DKI Jakarta dipastikan akan berlangsung dua putaran. Bagaimana mekanismenya?

Bersiap untuk Putaran Kedua Pilgub DKI
Petugas KPPS menghitung suara Pilkada DKI Jakarta di TPS 27, Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2). TPS 27 Kebagusan yang merupakan tempat kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./ama/17

tirto.id - Semua lembaga survei mengeluarkan angka perhitungan cepat yang mengarah pada putaran kedua dalam liga Pilgub DKI Jakarta. KPU baru bisa menentukan paling lama dua hari lagi.

Tiga lembaga survei yang ditayangkan Tirto, di antaranya Polmark Indonesia, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Indikator Politik Indonesia memang punya angka perhitungan cepat yang berbeda. Tak ada yang menunjukkan angka presisi serupa satu sama lainnya. Tapi ada satu kesamaan yang kasatmata, yakni tak adanya pasangan calon yang memperoleh suara di atas 50 persen.

Polmark Indonesia menunjukkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapatkan suara 17,96 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mendapat 42,27 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 39,77 persen. Sementara hitung cepat SMRC pasangan Agus-Sylviana beroleh 16,69 persen, Ahok-Djarot mendapat 43,19 persen, dan Anies-Sandiaga dengan 40,12 persen. Sedangkan hitung cepat versi Indikator Politik Indonesia menggambarkan pasangan Agus-Sylviana beroleh 17,28 persen, Ahok-Djarot mendapat 43,16 persen, dan Anies-Sandiaga dengan 39,56 persen.

Artinya—jika ramalan-ramalan hitung cepat itu tak meleset—keadaan ini akan mengaktifkan Pasal 36 ayat (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 6 tahun 2016. Dalam aturan tersebut, Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang tak menghasilkan pemenang dengan suara lebih dari 50 persen, akan otomatis mengirim “pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua pada putaran pertama” ke liga berikutnya: putaran kedua.

Infografik Hitung Cepat Pilkada DKI

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) DKI Jakarta menyatakan setidaknya butuh dua hari ke depan untuk merekap hasil perhitungan suara, baru bisa menentukan nasib Pilgub DKI Jakarta yang mau dibawa ke putaran kedua.

"Kalau ada calon yang lebih dari 50 persen, langsung ditetapkan sebagai calon terpilih dan dipastikan hanya 1 putaran. Tapi kalau enggak ada calon yang lebih dari 50 persen, dipastikan terjadi putaran kedua," ungkap Sumarno, di Hotel Bidakara, Rabu (15/2).

KPUD DKI Jakarta sudah punya persiapan sendiri terkait pilgub putaran kedua. Di situs resminya putaran kedua ini akan dimulai 4 Maret 2017 mendatang. Mereka akan melakukan sosialisasi pemilihan pada 4 Maret sampai 15 April 2017, di saat bersamaan mulai dari 5 Maret hingga 19 April KPUD DKI juga akan melakukan rekapitulasi daftar pemilih.

Para calon gubernur dan wakil gubernur yang akan maju pada putaran kedua akan disediakan waktu lagi untuk berkampanye mempertajam visi-misi pada 6 hingga 15 April. Namun, menurut Sumarno kampanye putaran kedua ini sedikit berbeda dengan yang sudah ada di putaran pertama kemarin.

"Di putaran pertama ada atribut yang dipasang, kemudian juga ada rapat umum, di putaran kedua tidak ada lagi kampanye seperti itu," ucapnya. Menurutnya hal itu tak lagi diperlukan karena pemilih warga Jakarta sudah mengetahui visi dan misi beserta program yang diusung setiap kandidat. Namun ia mengatakan akan tetap dilakukannya debat antar-pasangan calon.

Tahapan berikutnya pada 16 hingga 18 April, putaran kedua memasuki masa tenang dan pembersihan alat peraga. Pemungutan dan perhitungan suara akan digelar tanggal 19 April. Dan rekapitulasi suara akan berlangsung pada 20 April dan 1 Mei. Bila tidak ada sengketa, putaran kedua itu akan melahirkan pasangan terpilih pada 5 atau 6 Mei 2017. Namun, jika masih ada sengketa, penyelesaiannya mengikuti jadwal MK. Penetapan pasangan calon terpilih akan dilaksanakan paling lama tiga hari setelah putusan MK keluar.

Menilik waktunya yang sangat singkat—setidaknya hanya dua bulan dari sekarang—maka pertarungan antara pasangan nomor urut 2 dan 3 untuk memperebutkan suara mereka yang memilih pasangan nomor urut 1 akan sangat sengit. Perbedaan persentase hitung cepat yang tipis jadi pertanda: pertarungan sengit itu segera dimulai.

Persiapan Paslon

Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni harus tersingkir. AHY sudah menyampaikan pidato terkait kegagalannya melaju ke putaran kedua. AHY juga sudah menelepon Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan yang menjadi pemenang pertama dan kedua Pilkada DKI Jakarta putaran pertama.

“Secara ksatria dan lapang dada saya menerima kekalahan saya dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta,” kata Agus dalam konferensi pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (15/02/2017).

Setelah tersingkirnya Agus-Sylvi, tim sukses Anies-Sandiaga mulai bergerak cepat melakukan pendekatan. Gerindra bahkan sudah menawari partai Demokrat untuk berkoalisi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

"Iya (sudah ada tawaran dari Gerindra). Kita pelajari dulu," aku Nachrowi Ramli Ketua tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, di Jakarta, semalam, Rabu (15/2/2017) seperti dilansir dari Antara.

Nachrowi mengaku Partai Demokrat akan terlebih dulu mempelajari visi-misi kedua pasangan calon, yang diyakini akan melanjutkan ke putaran kedua, sebelum memutuskan berkoalisi. Menurut dia, untuk berkoalisi, visi-misi pasangan calon itu harus sejalan dengan Demokrat.

"Kalau kita berkoalisi dengan salah satu pasangan calon, dari dua yang ada, maka yang penting visi misinya itu harus sejalan," jelas dia.

Sementara timses Ahok-Djarot belum mengungkapkan secara gamblang rencana mereka menghadapi putaran kedua. Mereka hanya menyatakan siap menghadapi putaran kedua.

“Saya sudah memerintahkan kepada anggota partai, kader, relawan untuk benar-benar mengawal suara rakyat, kalau dinyatakan sampai putaran kedua,” kata Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Pada putaran I, ada tiga paslon yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Aulia Adam

tirto.id - Politik
Reporter: Aulia Adam
Penulis: Aulia Adam
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti