tirto.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memastikan bahwa paslon yang diusungnya Ahok-Djarot meraih suara tertinggi berdasarkan hitung cepat. Ahok meraih suara 43,50 persen melampaui dua paslon lainnya.
Namun sesuai dengan aturan, Pilkada di Jakarta berbeda dengan daerah lain, paslon yang memperoleh suara tertinggi, tapi belum mencapai minimal 50 persen plus satu suara, maka harus Pilkada harus berlangsung dua putaran.
“Kita siap kembali kalau keputusan putaran kedua berjalan, hingga Jakarta punya pemimpin,” kata Megawati dalam konferensi pers di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017)
Dalam pemaparannya, Megawati didampingi oleh Ahok-Djarot dan tim kemenangan dari PDI Perjuangan. Megawati mewanti-wanti agar hasil sementara ini bisa diamankan hingga rekapitulasi manual oleh KPUD.
“Saya sudah memerintahkan kepada anggota partai, kader, relawan untuk benar-benar mengawal suara rakyat, kalau dinyatakan sampai putaran kedua,” kata Megawati
Ahok dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih kepada partai-partai pendukung. Dukungan partai politik juga tak hanya soal pencalonan tapi hingga biaya-biaya.
“Kita bersyukur masih dipercaya, kami menjadi masuk putaran kedua dengan memenangkan putaran pertama,” kata Ahok.
“Kita selesaikan perjuangan yang belum selesai,” kata Ahok.
Hitungan 100 persen oleh lembaga survei PolMark Indonesia menampatkan pasangan nomor urut 2, Ahok-Djarot sebagai pemenang dengan 42,27 persen suara.
Selanjutnya, pasangan nomor urut 3, Anies-Sandi berada di posisis runner-up dengan perolehan 39,77 persen suara.
Posisi buncit, diduduki oleh pasangan nomor urut 1, Agus-Sylvi dengan perolehan 17,96 persen suara.
Dengan hasil tersebut, dipastikan pilkada DKI berlanjut ke putaran ke-2 karena tidak ada yang menang dengan perolehan 50 persen + 1 suara.
Penulis: Suhendra
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan