Menuju konten utama

Berita Terkini Dampak Gempa di NTT 2021: 6 Luka & 345 Bagunan Rusak

Akibat gempa yang terjadi Selasa (14/12/2021), warga luka ringan 5 jiwa dan luka berat 1 jiwa, sedangkan kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit.

Berita Terkini Dampak Gempa di NTT 2021: 6 Luka & 345 Bagunan Rusak
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Gempa susulan masih terus terjadi hingga saat ini usai gempa dengan magnitudo update 7,4 yang mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Timur juga dirasakan beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Selasa (14/12/2021).

Hingga Rabu (15/12/2021) pukul 12.00 WIB Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan BMKG, sudah terjadi 317 gempa susulan (aftershock).

Akibat gempa yang terjadi Selasa (14/12/2021), berdampak pada sejumlah kerusakan bangunan, korban luka-luka dan pengungsian.

Salah satu wilayah terdampak, yaitu Kabupaten Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan, dan telah ditetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi paska kejadian.

Pemerintah Kabupaten Selayar menerbitkan status tersebut melalui surat bernomor 576/XII/Tahun 2021. Status ini berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai 14 – 27 Desember 2021.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar menginformasikan pada hari ini, Rabu (15/12/2021), pukul 09.00 WIB, gempa M7,4 berdampak pada korban luka dan kerusakan material.

Data sementara mencatat warga luka ringan 5 jiwa dan luka berat 1 jiwa, sedangkan kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan rincian rusak berat 134 unit dan sisanya rusak ringan.

Selain dampak tersebut, BPBD juga mencatat sejumlah fasilitas umum terdampak, antara lain sekolah 3 unit, masjid rusak berat 2, rumah dinas kades rusak berat 1, pelabuhan rakyat 1, balai warga 1 dan gudang rusak ringan 2.

Sementara itu, tiga ribu lebih warga Kabupaten Selayar dilaporkan mengungsi di sejumlah titik. Total warga mengungsi berjumlah 3.900 jiwa yang tersebar di 17 titik pengungsian.

Berikut ini rincian sebaran warga mengungsi, yaitu

1. Mintu’u 6 titik dengan jumlah 2.000 jiwa

2. Lambego 6 titik dengan jumlah 900 jiwa

3. Larawu 3 titik dengan jumlah 500 jiwa

4. Puncak Majapahit 1 titik dengan jumlah 250 jiwa

5. Langundi 1 titik dengan jumlah 50 jiwa

"BPBD masih melakukan pendataan untuk warga mengungsi pada 30 titik di Kecamatan Pasimaranu, kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Merespons kejadian ini, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan telah memberikan dukungan dan bantuan logistik kepada warga Kabupaten Selayar.

Hingga kini, BPBD di beberapa wilayah terdampak, seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara masih terus melakukan pendataan di lapangan. Berdasarkan laporan sebelumnya, BPBD di ketiga wilayah tersebut menginformasikan masyarakatnya merasakan guncangan dengan intensitas lemah hingga kuat.

Informasi yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada hari ini, pukul 12.30 WIB, menyebutkan belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Sedangkan pengungsian, BPBD Kabupaten Sikka melaporkan sebanyak 26 warganya mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka. BPBD di wilayah lain masih melakukan pendataan di lapangan.

Baca juga artikel terkait GEMPA NTT atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Abdul Aziz