Menuju konten utama

Berita Terkini 2021, 317 Gempa Susulan Usai Gempa NTT 14 Desember

Masih tingginya gempa susulan yang terus terjadi, BMKG mengimbau masyarakat tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Berita Terkini 2021, 317 Gempa Susulan Usai Gempa NTT 14 Desember
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Gempa susulan masih terus terjadi usai gempa tektonik dengan magnitudo update 7,4 yang berpusat di laut Flores pada Selasa (14/12/2021).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan BMKG, hingga Rabu (15/12/2021) pukul 12.00 WIB sudah terjadi 317 gempa susulan (aftershock).

Masih tingginya gempa susulan yang terus terjadi, Bambang mengimbau agar masyarakat di daerah terdampak gempa tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Bambang.

Ia juga mengimbau agar masyarakat yang berada di lokasi terdampak gempa untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa.

Selain itu sebelum kembali ke dalam rumah, pastikan juga bahwa tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.

"Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata direkomendasikan dapat kembali ke tempat masing-masing karena Peringatan Dini Tsunami telah diakhiri," ujarnya.

Sebelumnya, pada Selasa, 14 Desember 2021 pukul 10.20.23 WIB wilayah Laut Flores diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M7,4.

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,59 LS ; 122,24 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 km," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," ujarnya.

Ia juga mengatakan, guncangan gempa tersebut dirasakan di daerah Benteng Selayar IV - V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tambolaka, Waikabubak, Waingapu III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

Hingga saat ini terdapat laporan kerusakan bangunan gedung dan rumah penduduk di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan akibat gempa bumi tersebut.

Baca juga artikel terkait GEMPA SUSULAN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - News
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Abdul Aziz