tirto.id - Sebanyak 21 kali gempa guguran terjadi di Gunung Merapi dengan amplitudo 3-24 mm dan lama gempa 27-136 detik pada periode pengamatan Senin (21/2/2022) pukul 00:00-06:00 WIB.
Selain 21 kali gempa guguran, pada periode pengamatan yang sama juga terpantau adanya asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 10-50 meter dari puncak Gunung Merapi.
Tak hanya itu, gempa tektonik jauh sebanyak dua kali dengan amplitudo 4-13 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 64-113 detik juga terjadi di Gunung Merapi pada periode pengamatan yang sama. Meski begitu hingga saat ini BPPTKG menegaskan bahwa status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jogja dan Jawa Tengah menurut hasil pengamatan BPPTKG.
Aktivitas terkini Gunung Merapi
Periode pengamatan
Senin - 21 Februari 2022, pukul 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di KabKota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl
Hasil pengamatan visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 10-50 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur dan barat.
Klimatologi
Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara sekitar 19-21°C. Kelembaban 69-86%. Tekanan udara 567-717 mmHg.
Hasil pengamatan kegempaan
21 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-24 mm dan lama gempa 27-136 detik.
2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 6-7 mm, S-P 0.4-0.6 detik dan lama gempa 6-8 detik.
2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4-13 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 64-113 detik.
Rekomendasi BPPTKG terkini
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya