tirto.id - Gaji UMR Korea Selatan bisa menjadi gambaran bagi warga negara Indonesia yang ingin bekerja atau tinggal di Negeri Ginseng tersebut. Namun, perlu diketahui pula bahwa sistem gaji dan biaya hidup di Korea Selatan tentunya memiliki perbedaan dengan Indonesia.
Selama puluhan tahun, Indonesia dan Korea Selatan telah membangun hubungan kerja sama di berbagai bidang, termasuk program penyaluran tenaga kerja. Dengan adanya program ini, WNI dapat bekerja di Korea Selatan secara legal dan tentunya mendapatkan perlindungan hukum yang jelas.
Kerja sama ini tentunya saling menguntungkan. Tenaga kerja Indonesia berpeluang mendapatkan upah lebih tinggi dan pengalaman kerja di luar negeri, sementara Korea Selatan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu.
Upah tinggi di luar negeri seperti Korea Selatan memang menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang Indonesia. Bahkan, tak sedikit orang yang akhirnya memilih pindah negara demi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Gaji UMR Korea per bulan mungkin memang lebih tinggi dibandingkan UMR Indonesia. Akan tetapi, biaya hidup di Korea Selatan yang notabene tergolong negara maju pastinya juga tak kalah tinggi.
Berapa UMR di Korea Selatan?
Sebelum mengetahui jumlah UMR Korea Selatan, ketahui dulu tentang sistem upahnya terlebih dahulu. Korea Selatan menganut sistem upah minimum nasional. Artinya, besaran upah yang ditetapkan pemerintah berlaku secara nasional, tidak tergantung oleh wilayah.
Hal ini berbeda dengan sistem upah di Indonesia yang diatur berdasarkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) sehingga besaran gaji tiap daerah bisa berbeda-beda.
Korea Selatan juga menetapkan sistem upah per jam, bukan bulanan. Sementara terkait durasi atau jam kerjanya hampir sama dengan Indonesia, yaitu 40 jam per minggu atau 5 hari kerja dengan durasi 8 jam setiap harinya. Jadi, berapa UMR Korea Selatan?
Berdasarkan informasi dari laman Minimum Wage Commission Republic of Korea, upah minimal yang berlaku nasional di tahun 2025 adalah 10.030 won per jam atau sekitar Rp114.000 per jam.
Jumlah ini sudah mengalami peningkatan sebanyak 1,7% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 9.860 won per jamnya. Jika dihitung harian, maka gaji di Korea Selatan per tahun 2025 adalah sebesar 80.240 won atau sekitar Rp912.000 per hari.
Maka, dalam satu bulan, seorang pekerja di Korea Selatan bisa mengantongi uang sebesar 2.096.270 won. Berapa UMR korea selatan dalam rupiah? Dengan sistem upah yang berlaku, maka upah minimum di Negeri Ginseng bisa mencapai Rp23,8 juta per bulan.
Berapa Biaya Hidup di Korea Selatan?
Gaji dan biaya hidup di Korea Selatan tentunya sangat berbeda dengan Indonesia. Meski UMR Korea Selatan bisa berkali-kali lipat lebih tinggi dibandingkan Indonesia, biaya hidup di negara ini juga tidak murah.
Dilansir dari situs data Numbeo, Korea Selatan termasuk salah satu negara dengan biaya hidup yang tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Korea Selatan tercatat menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan biaya hidup tertinggi setelah Singapura dan China.
Korea Selatan memiliki skor indeks biaya hidup sebesar 56,5 dengan New York sebagai pembandingnya. Skor ini menunjukkan bahwa biaya hidup di Korea Selatan sekitar 50% lebih murah dibandingkan di New York.
Masih berdasarkan data Numbeo, Indonesia memiliki skor indeks biaya hidup 24,6. Artinya, biaya hidup di Korea Selatan bisa dua kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan biaya hidup di Tanah Air.
Sebagai gambaran, seseorang dengan gaji UMR Korea Selatan bisa tinggal dengan nyaman di negara ini jika menghabiskan biaya hidup sekitar Rp1,46 juta won setiap bulannya. Jika dirupiahkan, maka biaya hidup di Korea Selatan per bulan bisa mencapai Rp16,6 juta per bulan.
Biaya hidup ini belum termasuk sewa rumah atau tempat tinggal dan hanya mencakup biaya makan, transportasi, dan kebutuhan lainnya. Khusus untuk tempat tinggal, sewa rumah atau apartemen di Korea Selatan rata-rata 96,6% lebih mahal daripada di Indonesia.
Sebagai contoh, harga sewa apartemen 1 kamar di Indonesia bisa mencapai hampir Rp5 juta per bulan (tergantung lokasi dan fasilitas). Sementara di Korea Selatan, harga sewanya bisa mencapai sekitar Rp9 juta setiap bulannya.
Meski biaya hidupnya jauh lebih tinggi, kualitas hidup di Korea Selatan tergolong lebih baik jika dibandingkan dengan Indonesia. Kualitas hidup ini diukur dari sisi keamanan, tingkat kriminalitas, hingga fasilitas kesehatan. Dari sini kita juga bisa memperkirakan apakah UMR Korea Selatan memang sepadan dengan biaya dan kualitas hidupnya.
UMR Korea Selatan memang jauh berbeda dengan jumlah gaji di Indonesia. Meskipun menawarkan upah tinggi, ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari biaya hidup hingga perbedaan budaya. Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin bekerja di Korea Selatan, penting untuk mempersiapkan fisik, mental, dan pengetahuan agar dapat beradaptasi dan bekerja dengan optimal.
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani