tirto.id - Penghentian bantuan keuangan Amerika Serikat (AS) kepada Pakistan dalam pengadaan jet tempur F-16 menyebabkan sekutu AS di Asia Selatan itu meradang. Pakistan mengeluhkan sikap AS yang dianggap tidak menghargai perjuangannya dalam menghadang gerilyawan radikal Taliban.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Sayed Tariq Fatemi, Asisten Khusus bagi Perdana Menteri mengenai Urusan Luar Negeri Pakistan, di hadapan delegasi Staf Profesional --yang terdiri atas dua anggota-- dari Komite Urusan Luar Negeri Kongres AS, di Islamabad, Senin, (02/05/2016).
“Selama pertemuan itu, sejumlah masalah penting dibahas dan Asisten Khusus tersebut terutama menyoroti kenyataan bahwa ada kekurangan penghargaan yang layak bagi upaya sepenuh hati yang dilancarkan Pakistan bersama dengan AS, dalam menanggulangi ancaman yang ditimbulkan oleh terorisme," ujarnya.
Delegasi AS tidak secara langsung menyebut-nyebut dihentikannya bantuan buat Pakistan. Mereka "kembali menyampaikan bahwa upaya oleh AS untuk memperkokoh kemampuan Pakistan dalam upaya kontra-terornya, melalui berlanjutnya pemberian bantuan dan peralatan dengan persetujuan Kongres AS, adalah kesaksian bagi diperkuatnya hubungan bilateral Pakistan-AS".
"Pemerintah dan rakyat Pakistan juga ingin pengorbanan dan upaya tulus Pakistan dalam menghadapi ancaman-keamanan serius, dalam situasi yang bertambah rumit, mesti dihargai di semua tingkat," kata Fatemi kepada anggota Parlemen AS.
Pemerintah AS beberapa hari lalu memutuskan untuk menghentikan bantuan keuangan bagi pengadaan delapan jet tempur F-16 bagi Pakistan. Pengurangan bantuan tersebut diinisiasi oleh Senator Bob Corker yang menjabat sebagai Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS
Pemerintah Presiden Obama awalnya telah mengalokasikan bantuan sebesar 700 juta dolar AS bagi pengadaan jet tempur Pakistan. Rencana ini telah diumumkan pula di hadapan Departemen Senat AS kepada Kongres AS pada akhir 2015.
Di sisi lain, rencana itu mendapatkan penentangan dari lembaga legislatif di AS. Kongres AS telah beberapa kali membahas wacana pengurangan bantuan militer dan sipil bagi Pakistan, sekaligus menahan penyaluran bantuan yang sebelumnya sudah disepakati.
(ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra