Menuju konten utama

Bank Dunia Kucurkan USD 1 Miliar Cegah Kebakaran Hutan di Ind

Bank Dunia akan mengeluarkan dana sebesar USD 1 miliar untuk membantu mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Bank Dunia Kucurkan USD 1 Miliar Cegah Kebakaran Hutan di Ind
dua orang pemadam berusaha memadamkan lahan hutan yang terbakar, tarakan, kalimantan utara, selasa (29/03). kebakaran lahan yang dekat dengan pemukiman warga ini menimbulkan asap tebal yang menganggu pernafasan dan menghanguskan sebuah rumah kosong, penyebab kebakaran hingga kini masih belum diketahui..antara foto/fadlansyah/pd/16.

tirto.id - Ketua Tim Bank Dunia Dinesh Aryal mengatakan bahwa lembaga keuangan internasional tersebut akan mengeluarkan dana sebesar USD 1 miliar untuk membantu mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

"Bantuan dilaksanakan secara bertahap atau 3 tahun," kata Aryal, seperti dikutip kantor berita Antara, Senin, (11/4/2016).

Dinesh usai bertemu dengan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Alex Noerdin di Palembang, Minggu malam, (10/4/2016), mengatakan bahwa bantuan pendanaan tersebut untuk mengantisipasi supaya kebakaran hutan di Indonesia, termasuk Sumsel, tidak terjadi lagi.

Meskipun besaran dana untuk Sumsel belum diketahui jumlahnya, Alex mengatakan bahwa pihaknya sangat siap guna mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Sumsel telah merestorasi lahan yang terbakar sekaligus mengantisipasi dan mencegah agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi.

Alex mengatakan bahwa restorasi lahan terbakar dilakukan di desa Sepucuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Selain itu, pihaknya telah membentuk desa peduli api untuk mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Bukan itu saja, Alex menambahkan, pihaknya atau aparat terkait akan melaksanakan tindakan tegas bila perusahaan membakar lahan.

"Hal itu dilakukan supaya kabut asap di daerah ini tidak terjadi," lanjut Alex.

Dengan adanya bantuan pendanaan tersebut, diharapkan agar operasional pencegahan kebakaran hutan dan lahan makin maksimal. (ANT)

Baca juga artikel terkait ALEX NOERDIN atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora