Menuju konten utama

Bank Dunia Dukung Pendanaan Penurunan Stunting di Indonesia

World Bank berkomitmen memberikan dukungan pendanaan penuh kepada program percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

Bank Dunia Dukung Pendanaan Penurunan Stunting di Indonesia
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima jajaran Delegasi Bank Dunia, di Istana Wakil Presiden, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6 Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022). foto/Dok.Setwapres

tirto.id - Bank Dunia atau World Bank berkomitmen memberikan dukungan pendanaan penuh kepada program percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Pemerintah sendiri menargetkan penurunan angka stunting bisa mencapai angka 14 persen di 2024, melalui kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai lembaga internasional.

“Kami akan melanjutkan dukungan untuk memberikan tambahan pendanaan dan akan memperluas dukungan pembiayaan,” kata Vice President for Human Development at The World Bank, Mamta Murthi di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).

Selain itu, Bank Dunia juga akan terus melanjutkan kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait, serta mengupayakan ketersediaan dana dukungan percepatan penurunan angka stunting dalam kurun waktu 6-12 bulan mendatang.

“Kami juga akan melanjutkan kerja sama dengan kementerian/lembaga lain untuk memberikan dukungan finansial tersebut. Dan kami juga berharap dalam waktu 6-12 bulan ke depan pendanaan tersebut akan tersedia,” tambah Mamta.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan apresiasi atas bantuan serta dukungan yang selama ini diberikan Bank Dunia terhadap program percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

“Terima kasih Bank Dunia selama ini sudah ikut memberikan dukungan dan memang kita sangat memerlukan adanya dukungan lembaga-lembaga internasional,” ujarnya.

Ma'ruf mengatakan, percepatan penurunan angka stunting, menjadi fokus pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing tinggi. Untuk itu, pemerintah terus mengupayakan tercapainya percepatan penurunan angka melalui kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai lembaga internasional.

“Kami masih sangat memerlukan adanya kerja sama kemitraan dengan lembaga-lembaga internasional, dengan Bank Dunia, dengan UNDP (United Nations Development Programme), FAO ( Food Agriculture Organization) untuk bisa menanggulangi [penurunan stunting]. Perlu adanya kerja sama dengan berbagai lembaga internasional,” ujarnya.

Dia menyebutkan, pemerintah terus menyusun strategi sebagai upaya menangani penurunan stunting melalui upaya konvergensi, kolaborasi, dan eksplorasi segala potensi yang dimiliki Indonesia. “Strategi kami itu konvergensi, kolaborasi, dan semua potensi yang kita miliki ini kita kerahkan,” kata Ma'ruf.

Lebih jauh, Ma'ruf menyampaikan bahwa penanganan stunting Indonesia melibatkan para pemangku kepentingan untuk melakukan sinergi dan kolaborasi, seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pihak swasta.

“Melibatkan semua kementerian/lembaga, pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah kita libatkan, kemudian juga swasta, bahkan juga perorangan di bawah koordinasi BKKBN,” jelasnya

“Jadi, kerja kolaborasi inilah yang kita andalkan, sehingga sudah kita petakan bahwa tahun ini akan tercapai penurunan 5 persen melalui langkah-langkah yang sudah diprogram,” tutupnya.

Baca juga artikel terkait ANGKA STUNTING INDONESIA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang