tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sangat penting dalam menurunkan angka stunting di Indonesia pada 2024 menjadi 14 persen dari 2021 yang sebesar 24,4 persen.
Sri Mulyani mencontohkan salah satunya yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berperan menyediakan air bersih lantaran stunting sangat bergantung kepada kebersihan dan sanitasi di masing-masing wilayah.
"Supaya anak-anak tidak mengalami diare, maka membutuhkan air bersih dan sistem sanitasi yang sehat," ujar Sri Mulyani dikutip Antara, Jakarta, Kamis (4/8).
Pemerintah telah menyiapkan anggaran penanganan stunting 2022 sebesar Rp44,8 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan di 17 Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp34,1 triliun dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang masuk melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp8,9 triliun.
Dengan alokasi dana APBN yang tersebar itu, ia menuturkan mobilisasi dari seluruh K/L pusat dan daerah pun menjadi sangat penting karena isu tersebut tidak hanya ditangani oleh satu K/L.
Meski sudah terdapat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mengoordinasi permasalahan stunting dan Kementerian Kesehatan yang mengakomodir Posyandu hingga Puskesmas, masih terdapat K/L lainnya baik di pusat maupun daerah yang sangat berperan.
Maka dari itu, ia mengungkapkan seluruh hal mengenai stunting kini sedang menjadi fokus pemerintah karena tidak hanya akan sangat mempengaruhi masa depan anak, namun juga masa depan Indonesia.