Menuju konten utama

Bagaimana Hukum Zakat Fitrah beserta Dalil yang Mewajibkannya

Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim yang memiliki kecukupan harta. Berikut ini dalil-dalil naqli yang mewajibkannya.

Bagaimana Hukum Zakat Fitrah beserta Dalil yang Mewajibkannya
Ilustrasi Zakat. FOTO/IStockphoto

tirto.id - Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim yang memiliki kecukupan harta. Dalil zakat fitrah tertera dalam Al-Quran dan hadis sahih dari Rasulullah SAW. Ia juga menjadi salah satu rukun Islam yang harus ditaati umat Islam.

Secara definitif, zakat fitrah adalah zakat wajib yang ditunaikan setiap umat Islam pada Ramadan hingga menjelang salat Idul Fitri. Bentuknya berupa makanan pokok sehari-hari, yang jenisnya tergantung pada setiap daerah, sebagaimana dikutip dari Panduan Zakat Praktis (2013) yang diterbitkan Kementerian Agama RI.

Berbeda dari ibadah lainnya yang kerap hanya sebagai fungsi spiritual, misalnya haji yang semata ibadah kepada Allah (hablum minallah). Atau juga kewajiban membayar hutang yang hanya menunaikan fungsi sosial (hablum minannas).

Namun, ibadah zakat fitrah memenuhi dua fungsi tersebut sekaligus, yakni menunaikan kewajiban kepada Allah dan membantu saudara yang membutuhkan. Tidak hanya itu, zakat fitrah juga berfungsi untuk menyucikan diri dan harta seseorang dari hal-hal yang mengotorinya.

Hal itu tergambar dalam firman Allah SWT pada surah At-Taubah ayat 103: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu [menjadi] ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS. At-Taubah [9]: 103).

Mengenai konsep penyucian diri ini, hal itu turut dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas RA ia berkata: "Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari segala perkataan yang keji dan buruk yang mereka lakukan sepanjang mereka berpuasa, juga untuk menjadi makanan bagi orang yang miskin,” (H.R. Abu Daud dan Daruquthni).

Zakat fitrah adalah salah satu rukun Islam yang disepakati jumhur ulama, selain juga mengucapkan kalimat syahadat, salat lima waktu, berpuasa, dan haji ke Ka'bah. Tidak ada kaum muslimin yang mengingkari kewajiban zakat.

Saking pentingnya ibadah zakat ini, Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq pernah memerangi suatu kelompok yang ingkar atas kewajiban membayar zakat di masa Kekhalifahan Rasyidin. Menurut Abu Bakar, orang yang mengingkari kewajiban zakat dianggap murtad dan keluar dari Islam.

Orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah umat Islam yang masih hidup pada saat terbenamnya matahari tanda masuk 1 Syawal (Hari Raya Idulfitri) atau pada malam Lebaran. Batas akhir mengeluarkan zakat fitrah adalah sebelum dilaksanakannya salat Id.

Seorang muslim wajib menunaikan zakat fitrah atas dirinya dan juga orang-orang yang berada di bawah tanggungannya, seperti anak-anak, istri, hingga hamba sahaya. Abdullah bin Umar RA berkata: "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah kepada setiap budak atau orang merdeka, laki-laki atau wanita, anak maupun dewasa, dari kalangan kaum muslimin," (H.R. Bukhari).

Mereka yang harus membayar zakat adalah yang memiliki kelebihan harta dalam waktu sehari semalam pada akhir Ramadan dan cukup untuk Hari Raya Idulfitri hingga malam harinya.

Kadar zakat fitrah adalah satu sha' makanan pokok atau jika dikonversikan sekitar 2,5 kilogram beras atau sagu (bagi sebagian daerah Indonesia). Sebagian ulama membolehkan zakat fitrah dibayarkan dengan sejumlah uang setara kadar tersebut.

Dalil-dalil Naqli tentang Kewajiban Zakat Fitrah

Terdapat banyak hadis dan ayat Al-Quran yang menyatakan wajibnya zakat fitrah bagi umat Islam. Berikut ini di antara dalil-dalil naqli yang menggambarkan hal tersebut.

1. Surah At-Taubah Ayat 103

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Bacaan latinnya: "Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli 'alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum, wallāhu samī'un 'alīm"

Artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS. At-Taubah [9]: 103).

2. Surat Al-Baqarah Ayat 43

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ

Bacaan latinnya: "Wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta warka'ụ ma'ar-rāki'īn"

Artinya: "Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk," (QS. Al-Baqarah [2]: 43).

3. Dalil Hadis Rukun Islam

بُنِيَ الإِسْلامُ على خَمْسٍ: شَهادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وأنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ، وَإقَامِ الصَّلاةِ، وَإيْتَاءِ الزَّكاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ (متفق عليه)

Artinya: “Islam dibangun di atas lima hal: kesaksian sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, melaksanakan salat, membayar zakat, haji, dan puasa Ramadan,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

4. Hadis Kadar Zakat Fitrah

فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعاً مِنْ تَمَرٍ، أوْصَاعاً مِنْ شَعِيْرٍ، عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأمَرَ بِهَا أنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ الناَّسِ إلى الصَّلَاةِ

Artinya: “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas oaring muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wanita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat fitrah sebelum berangkat (ke masjid) ‘Idul Fitri,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom