Menuju konten utama

Bagaimana Corona di Indonesia Meningkat Drastis dalam Sepekan?

Sembilan kasus merupakan klaster Jakarta dan 10 kasus berasal dari penularan di luar negeri.

Bagaimana Corona di Indonesia Meningkat Drastis dalam Sepekan?
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Pasien yang terkonfirmasi Corona COVID-19 melonjak drastis menjadi 19 orang per Senin (9/3/2020). Jumlah pasien positif bertambah langsung 13 orang dari sebelumnya enam orang.

"Hari ini jumlah kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 19, penjumlahan dari pasien nomor 01-06," kata Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Istana, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Yurianto menyebutkan satu per satu pasien positif tersebut. Kasus ke-7, seorang perempuan berumur 59 tahun yang baru saja kembali dari luar negeri.

"Kondisinya nampak sakit ringan sedang, stabil. Ini kasus imported case, yang bersangkutan baru kembali dari luar negeri dan menunjukkan gejala lalu dilakukan pemeriksaan empat hari lalu, hasilnya hari ini positif," kata Yurianto.

Selanjutnya pasien 08. Ia adalah laki-laki berusia 56 tahun yang tertular dari kasus ke-7. Mereka diketahui pasangan suami istri. "Kondisinya sekarang menggunakan beberapa peralatan infus, oksigen," Yurianto menjelaskan.

Pasien 08 diketahui sudah sakit tapi bukan COVID-19 melainkan diare ditambah riwayat diabetes, dan sekarang dikategorikan sakit sedang-berat.

"Kasus 09, perempuan, 55 tahun, kondisi sekarang nampak sakit ringan sedang tanpa ada penyakit penyulit sebelumnya. Pasien ini juga imported case bukan bagian dari klaster mana pun, datang dari luar negeri," tambah Yurianto.

Pasien kasus 10, laki-laki, 29 tahun, seorang WNA, dalam kondisi sakit ringan sedang, tracing atas kasus 01. Pasien kasus 11 juga seorang WNA, perempuan berusia 54 tahun, kondisi nampak sakit ringan-sedang, bagian dari tracing kontak kasus 01.

Pasien kasus 12, laki-laki, 31 tahun, sakit ringan sedang juga hasil tracing dari kasus 01. Pasien kasus 13, perempuan, 16 tahun, juga tracing dari subklaster pasien 03.

Pasien kasus 14, laki-laki, 50 tahun, gambaran sakit ringan sedang, imported case. Pasien kasus 15, perempuan, 43 tahun juga imported case. Pasien kasus 16, perempuan, 17 tahun ini terkait kontak erat dengan pasien kasus 15.

Pasien kasus 17, laki-laki, 56 tahun, imported case. Pasien kasus 18, laki-laki, 55 tahun, juga imported case. Pasien kasus 19, laki-laki, 40 tahun, imported case pula.

"Mereka ada yang dirawat di Jakarta, ada yang di luar Jakarta," kata Yurianto tanpa menyebutkan ldetail rumah sakit tempat seluruh pasien positif baru dirawat.

Berikut kronologi penemuan 6 kasus positif Corona di Indonesia dalam satu pekan terakhir:

Kasus 1 dan 2

Pasien nomor 1 merupakan seorang WNI berusia 31 tahun yang tertular COVID-19 setelah kontak langsung dengan warga negara Jepang dalam acara di klub dansa Paloma & Amigos di kawasan Jakarta Selatan. Pasien itu kini sedang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Pasien 2 yang berusia 61 tahun adalah ibu dari pasien 1. Ibu dan anak ini bermukim di kawasan Depok, Jawa Barat.

Pasien kasus 2 ini juga sedang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. Pada 14 Februari 2020, pasien kasus 1 bertemu dengan teman-temannya di sebuah pesta dansa yang diikuti sekitar 50 orang dari berbagai negara.

Dia melakukan kontak dengan salah satu warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia. Kemudian, pada 16 Februari, pasien kasus 1 mengeluhkan batuk, sedikit demam, dan lemas. Sejak itu, dia berobat rawat jalan dan ditemani pasien kasus 2.

Namun, pada 20 Februari 2020, pasien kasus 2 juga mengalami sakit. Mereka kemudian memutuskan untuk dirawat di rumah sakit pada 26 Februari 2020. Setelah itu, pada 28 Februari 2020, teman dansa pasien kasus 1 mengabarkan bahwa dirinya telah positif COVID-19. Lantas, pasien kasus 1 mengabarkan kepada dokter yang merawatnya tentang hal ini.

Dokter kemudian memindahkan pasien kasus 1 dan 2 ke RS Sulianti Saroso. Setelah hasil tes laboratorium keluar, pasien kasus 1 dan 2 diumumkan positif COVID-19 pada 2 Maret lalu.

Kasus 3 dan Kasus 4

Pasien kasus 3 serta 4 ditemukan dengan suhu tubuh masing-masing 37,6 dan 37,7 derajat celcius. Keduanya memiliki keluhan batuk flu, tapi tanpa ada sesak napas. Berdasar keterangan Yurianto, penemuan pasien kasus 3 dan 4 merupakan hasil tracing terhadap 80 orang yang pernah berada dalam acara di klub dansa dan diperkirakan berinteraksi dengan pasien positif COVID-19.

Dari tracing itu mengerucut pada 7 orang yang diobservasi dan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso karena mengalami gejala influenza ringan hingga sedang. Dua dari 7 orang itu, yakni pasien kasus 3 dan 4, dinyatakan positif Corona.

Kasus 5

Pasien kasus 5 merupakan pria berumur 55 tahun. Pasien ini ditemukan berdasarkan hasil tracing terhadap kasus 1 sampai 4, klaster Jakarta. Sebagaimana 4 pasien lain, pasien kasus 5 kini juga dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Kasus 6

Pasien kasus 6 adalah laki-laki berumur 36 tahun dan disebut sebagai imported case dari Jepang lantaran dia pernah bekerja sebagai anak buah kapal Diamond Princess. Pasien tersebut sekarang dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur.

Melihat cara penyebarannya, kasus positif Corona di Indonesia setidaknya memiliki dua klaster. Klaster pertama berasal dari kasus 1 dan 2 dan memiliki satu subklaster. Klaster ini terhubung langsung pada enam kasus yakni kasus 3, 4, 5, 10, 11 dan 12, sementara subklaster dari kasus 13 memiliki hubungan dengan kasus 3.

Klaster kedua merupakan imported case atau penularan yang didapat dari luar negeri. Satu kasus penularannya diduga berasal dari Kapal Diamond Princess dan 9 kasus berasal dari warga yang sehabis melakukan perjalanan luar negeri.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Restu Diantina Putri

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher & Mohammad Bernie
Penulis: Restu Diantina Putri
Editor: Restu Diantina Putri