Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Sholat Jenazah: Rukun, Tata Cara, Niat, dan Bacaan Doa

Sholat jenazah bertujuan mendoakan muslim lainnya yang telah meninggal. Simak tata cara, syarat sah, bacaan niat, dan doa sholat jenazah di bawah ini.

Sholat Jenazah: Rukun, Tata Cara, Niat, dan Bacaan Doa
Foto sholat jenazah. Prosesi sholat jenazah Ipda Erwin di pimpin Ketua MUI Cianjur, Jawa Barat, Kh Abdul Halim di Masjid Agung Cianjur, Senin (26/8) (ANTARA/Ahmad Fikri)

tirto.id - Sholat (salat) jenazah merupakan salat yang dikerjakan dengan tujuan mendoakan muslim yang meninggal dunia, baik lelaki maupun perempuan, dewasa ataupun anak-anak.

Hukum menunaikan sholat jenazah adalah wajib kifayah, kewajiban yang pelaksanaannya bisa terpenuhi bisa sudah ditunaikan oleh sebagian kaum muslim. Namun, kalau sampai tidak ada yang melakukan sholat jenazah sama sekali terhadap seorang muslim yang meninggal, dosa ditanggung oleh seluruh umat Islam.

Salat jenazah telah dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau menunaikan salat jenazah atas kematian seorang sahabatnya. Berikut redaksi hadis tentang salat jenazah:

Dari Salamah bin al-Akwa’ radhiyallahu anhu, dia berkata, "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah didatangkan seorang jenazah, agar beliau menyalatinya. Lantas beliau bertanya, ‘Apakah orang ini punya utang?' Mereka menjawab: 'Tidak' , maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan jenazah yang lain. Beliau bertanya: 'Apakah dia punya utang?' Mereka menjawab: 'Ya'. Beliau berkata, ‘Salatkanlah sahabat kalian.’ Abu Qatadah berkata: 'Saya yang menanggung utangnya wahai Rasulullah.' Lalu beliau menyalatkan jenazah tersebut." (HR. Bukhari).

Syarat Sah Sholat Jenazah

Menukil buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (1976) yang ditulis Moh. Rifa'i, terdapat beberapa syarat sah sholat jenazah, yakni:

  1. Salat jenazah sama halnya dengan salat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.

  2. Mayat sudah dimandikan dan dikafani.

  3. Letak mayat sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau salat dilakukan di atas kubur atau salat gaib.

Rukun Sholat Jenazah

Dikutip dari Tausyih ala Ibni Qasin, kitab yang ditulis oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, berikut urutan rukun sholat jenazah:

  1. Membaca niat
  2. Berdiri
  3. Takbir empat kali
  4. Membaca surat al-Fatihah
  5. Membaca selawat
  6. Mendoakan jenazah
  7. Membaca salam

Bacaan Sholat Jenazah, Tata Cara, dan Doanya

Bacaan sholat jenazah adalah serangkaian doa yang dilafalkan ketika menyalatkan mayat yang arti bacaannya untuk mendoakan jenazah.

Salat jenazah memiliki empat takbir yang semua dilakukan dengan berdiri, bila mampu, dan boleh dilakukan laki-laki, perempuan, hingga anak-anak.

Berikut tata cara menjalankan salat jenazah beserta doa yang dibaca:

1. Niat

Tata cara sholat jenazah dimulai dengan membaca niat. Bacaan niat sholat jenazah perempuan dan laki-laki berbeda. Simak di bawah ini.

a. Bacaan sholat jenazah laki-laki

Berikut bacaan sholat jenazah jika orang yang meninggal adalah laki-laki:

أُصَلِّي عَلَى هٰذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli 'ala hadzal mayyiti fardhallillahi ta'ala

b. Niat sholat jenazah perempuan

Berikut bacaan niat sholat jenazah perempuan:

أُصَلِّي عَلَى هٰذِهِ الـمَيِّتَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli 'ala hadzihil mayyitati fardhallillahi ta'ala

2. Takbir pertama

Takbir pertama merupakan takbiratulihram. Pada takbir pertama ini, muslim yang menunaikannya membaca bacaan sholat jenazah berupa surah Al Fatihah.

3. Takbir kedua

Setelah takbir pertama, tata cara sholat jenazah yang berikutnya adalah melakukan takbir kedua. Sehabis itu, membaca selawat kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Bacaan selawat paling pendek yang dapat diucapkan adalah, "Allahumma shalli 'ala Muhammad."

Namun, bacaan selawat yang lebih sempurna bisa dengan selawat Ibrahimiyyah. Selawat Ibrahimiyah seperti saat membaca doa di duduk takhiyat akhir. Berikut bacaan sholat jenazah berupa selawat Ibrahimiyyah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.

4. Takbir ketiga

Sesuai rukun sholat jenazah, setelah takbir kedua, muslim yang menunaikan salat ini dianjurkan melakukan takbir ketiga. Setelah itu, umat muslim yang menunaikan dianjurkan membaca doa sholat jenazah.

Doa sholat jenazah bisa dibaca pendek maupun panjang. Doa minimal yang bisa dibaca adalah, "Allahummarhamhu." Sementara itu, doa yang lebih panjang dibagi menjadi dua jenis, yakni doa untuk orang dewasa dan anak-anak.

A. Doa sholat jenazah untuk orang dewasa

Doa sholat jenazah lebih panjang mengikuti bacaan yang telah dituntunkan Rasulullah saw. Ada dua jenis bacaan doa sholat jenazah dewasa, yaitu untuk perempuan dan laki-laki.

1) Doa sholat jenazah laki-laki
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahumaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fuanhu wa akrim nuzulahu, wa wassi'madkhalahu, waghsilhu bil maa i watsalji wal barad. wa naqqihi minal khatayaa kamaa naqitatstsaubal abyadha minaddanaas, wa abdilhu daaron khairam min daarihi, wa ahlan khairom min ahlihi, wa zawjan khairam min zawjihi, wa adkhilkuljannata, wa a'idzhu min 'adzabil qabri wa 'adzabin naar.

Artinya: “Ya Allah. Ampunilah dia [mayat] berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia [dari beberapa hal yang tidak disukai], maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia [surga], luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air dingin. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya [di dunia], berilah keluarga [atau istri di surga] yang lebih baik daripada keluarganya [di dunia], istri [atau suami] yang lebih baik daripada istrinya [atau suaminya], dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.” (HR. Muslim, no. 963)

2) Bacaan doa sholat jenazah perempuan
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa ‘âfihâ wa‘fu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka."

B. Doa sholat jenazah untuk anak kecil

Doa bagi mayat anak kecil yaitu:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطًا وَسَلَفًا وَأَجْرًا

Allahmummaj'alhu lanaa farathan wa salafan wa ajran

Artinya: “Ya Allah. Jadikan kematian anak ini sebagai simpanan pahala dan amal baik serta pahala buat kami.” (HR. Bukhari secara mu’allaq [tanpa sanad] dalam Kitab Al-Janaiz, 65 bab "Membaca Fatihatul Kitab Atas Jenazah" 2:113)

5. Takbir Keempat

Takbir keempat disunahkan membaca doa sholat jenazah untuk kebaikan si mayat. Ada dua jenis doa sholat jenazah, yaitu untuk laki-laki dan perempuan.

A. Doa sholat jenazah laki-laki pada takbir keempat

للَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّ بَعْدَهُ وَاغْفِرْلَناَ وَلَهُ

Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba'dahu waghfir lanaa wa lahu.

Artinya: “Ya Allah. Jangan menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya, ampunilah kami dan ampunilah dia.”

B. Doa sholat jenazah perempuan pada takbir keempat

اَللّٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.

Selain itu, dianjurkan pula membaca selawat dan alam kepada Rasulullah dan mendoakan kebaikan kaum mukminin dan mukminat. Anjuran lainnya adalah melafalkan bacaan sholat jenazah berupa surah Al Mukmin ayat 7-9, doa sapu jagat, dan surah Ali Imran ayat 8.

6. Salam

Setelah takbir keempat, tata cara sholat jenazah diakhiri dengan salam, dengan gerakan dan bacaan seperti salat lima waktu. Berikut bacaan sholat jenazah saat salam:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalâmu‘alaikum warahmatullâhi wabarakatuh

"Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian."

Baca juga artikel terkait SHOLAT JENAZAH atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Fadli Nasrudin