Menuju konten utama

ASDP Optimalkan Jalur Penyeberangan Pasca Gunung Agung Meletus

Layanan angkutan penyeberangan di dua lintasan Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar pascaerupsi Gunung Agung akan dioptimalkan

ASDP Optimalkan Jalur Penyeberangan Pasca Gunung Agung Meletus
Warga mengendarai sepeda motor di Desa Datah yang berjarak sekitar 10 km dari Gunung Agung yang masih berstatus awas di Karangasem, Bali, Rabu (18/10/2017). . ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

tirto.id - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan mengoptimalkan layanan angkutan penyeberangan di dua lintasan Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar pascaerupsi Gunung Agung, di Bali mulai Minggu (26/11/2017) pagi.

Hal ini disampaikan oleh Faik Fahmi, direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Faik Fahmi menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi layanan penyeberangan khususnya di lintasan yang menghubungkan Pulau Jawa - Bali dan Lombok pascaerupsi Gunung Agung. Pasalnya, akibat erupsi tersebut dilakukan buka tutup layanan Bandar Udara Ngurah Rai di Bali dan Bandara Lombok Praya di Nusa Tenggara Barat yang berdampak terganggunya layanan penerbangan bagi masyarakat dan wisatawan yang keluar masuk Bali.

"Dengan situasi tersebut, PT ASDP siap untuk menampung perpindahan para penumpang yang tidak bisa mengakses layanan penerbangan dengan menggunakan kapal ferry. Sampai saat ini, pelabuhan ASDP baik di Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai - Lembar tetap beroperasi normal," kata Faik dilansir Antara.

Berdasarkan data Posko Padangbai, telah terjadi peningkatan penumpang pejalan kaki yang menyeberang menuju Padangbai, Lombok dari rata-rata harian sebanyak 175 orang menjadi 509 orang atau naik 191 persen sejak Minggu (26/11/2017) sore. Disusul sepeda motor dari rata-rata harian 400 unit menjadi 537 unit atau terjadi peningkatan 34 persen.

Ia juga menjelaskan, dengan melihat kondisi di lapangan, apabila terjadi lonjakan pengguna jasa penyeberangan maka akan diberlakukan skenario pola operasi sangat padat. Faik menambahkan kesiapan terminal dan fasilitas umum bagi pengguna jasa juga menjadi perhatian utama, agar pengguna jasa tetap mendapatkan layanan penyeberangan yang nyaman, aman dan selamat.

Sejumlah strategi telah disiapkan, mulai dengan optimalisasi alat produksi dan pengoperasian kapal berukuran besar, percepatan port time, penambahan trip, penambahan loket, penyediaan kantong parkir di luar pelabuhan, dan prioritas layanan di pelabuhan yang mengalami lonjakan trafik.

"Jika terjadi lonjakan penumpang signifikan di lintasan Ketapang-Gilimanuk, kami akan alih operasikan kapal berukuran besar dari lintasan lain. Kami juga akan tambah kapal di lintasan long distance ferry Surabaya-Lombok dengan mengoperasikan KMP Jatra III," katanya.

Terkait erupsi Gunung Agung tersebut, PT ASDP juga membuka Posko Tanggap Darurat Bencana Gunung Agung di pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, Ketapang, dan Lembar. Selain itu, PT ASDP juga membagikan masker gratis kepada penumpang yang akan menyeberang ke Bali dan Lombok.

Manajer Umum PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar Yanus Lentanga mengatakan, dari total 36 unit kapal yang berada di lintasan Padangbai-Lembar, terdapat 15 unit kapal yang siap beroperasi reguler setiap harinya.

"ASDP sendiri akan mengoptimalkan 4 unit kapal yang beroperasi di lintasan ini. Kami juga mempercepat port time dari biasanya sekitar 1,5-2 jam menjadi satu jam saja," katanya.

Meski terjadi lonjakan jumlah penumpang pejalan kaki dan roda dua, lanjut dia, sampai saat ini belum dilakukan penambahan loket tiket baik di Padangbai, Bali maupun yang di Lembar, Lombok.

"Namun, jika terjadi lonjakan yang signifikan, kami akan tambah loket penumpang dan kendaraan dari jumlah eksisting saat ini. Dan sebagai bentuk komitmen pelayanan terhadap pengguna jasa, kami juga telah membagikan 500 masker gratis kepada pengguna jasa yang akan menyeberang ke Bali," tutur Yanus.

Sementara itu, dari pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang juga dilaporkan trafik penumpang masih normal dan terkendali. Dari total 52 unit kapal eksisting di lintasan Ketapang-Gilimanuk, beroperasi reguler 32 unit kapal yang siap melayani pengguna jasa. Pelabuhan Gilimanuk juga siap melayani trafik bus yang mengangkut calon penumpang pesawat dari Denpasar yang akan dialihkan penerbangannya ke bandara Banyuwangi ataupun Juanda, Surabaya.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG TERKINI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani