tirto.id - Arab Saudi akan mulai mengeluarkan visa turis pada kuartal pertama 2018, demikian kata pejabat pariwisata setempat. Kebijakan ini merupakan pertama kalinya bagi kerajaan tersebut yang sedang menjalani reformasi ekonomi dan sosial.
Pangeran Sultan Bin Salman Bin Abdul Aziz mengatakan kepada AFP bahwa "semua persetujuan pemerintah" segera diterapkan untuk meluncurkan visa elektronik tahun depan kepada semua warga negara yang diizinkan untuk mengunjungi Arab Saudi.
"Kami baru saja menyiapkan peraturan yang memenuhi syarat untuk mendapatkan visa dan cara mendapatkannya," tambah kepala Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi, yang merupakan putra Raja Salman Bin Abdul Aziz, seperti dilansir Gulf News.
Langkah untuk membuka sektor pariwisata adalah perubahan besar bagi Arab Saudi di mana Putra Mahkota Mohammed Bin Salman berusaha untuk secara radikal merombak ekonomi minyak yang bergantung pada kerajaan.
Arab Saudi saat ini memberikan visa turis untuk sejumlah negara tertentu. Namun aplikasi tersebut mencakup batasan, termasuk persyaratan untuk melakukan perjalanan melalui perusahaan yang terakreditasi dan menginap di hotel yang ditunjuk.
Pangeran Sultan mengatakan biaya visa turis baru belum diselesaikan. Namun ia menekankan bahwa hal itu akan "serendah mungkin, karena kami yakin dampak ekonomi kumulatif lebih besar daripada uang tunai dari visa."
Pangeran Mohammed pada bulan Agustus mengumumkan sebuah proyek pariwisata besar-besaran untuk mengubah 50 pulau dan serangkaian situs di Laut Merah menjadi resor mewah.
Menarik wisatawan adalah rencana utama negara itu untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak. Usaha ini bertujuan untuk menarik 30 juta pengunjung per tahun pada 2030, naik dari 18 juta pada 2016, dan menginginkan belanja pariwisata tahunan mencapai 47 miliar dolar AS pada 2020.
Untuk itu, beberapa proyek ambisius telah diumumkan dalam beberapa bulan terakhir. Arab Saudi berencana untuk membangun resor di sekitar 100 mil dari garis pantai berpasir Laut Merah, dan ingin membuka Six Flags (SIX), sebuah wahana wisata pada 2022.
Red Sea Initiatives atau Prakarsa Laut Merah menarik perhatian miliarder Richard Branson saat tur kerajaan baru-baru ini. Salah satunya, kunjungan Branson ke makam kuno di Madain Saleh, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang sedang melakukan perbaikan ekonomi, juga telah mengumumkan rencana untuk membangun kota metropolitan senilai 500 miliar dolar AS yang akan melintasi perbatasan Arab Saudi sampai ke Mesir dan Yordania.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari