tirto.id - Arab Saudi mencabut larangan perjalanan langsung dan tidak langsung warganya ke Indonesia per Senin, 6 Juni 2022. Hal itu dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lewat yang akun Twitter resminya, @Kemlu_RI.
"Indonesia menyambut baik keputusan otoritas Saudi untuk mencabut kebijakan larangan bepergian (travel ban) warganya ke Indonesia," twit Kemlu RI, Selasa (7/6/2022).
Otoritas Arab Saudi sebelumnya melarang perjalanan internasional bagi warganya ke 16 negara termasuk Indonesia. Hal itu guna mencegah penularan COVID-19.
Kebijakan tersebut direspons Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melalui komunikasi langsung dengan Menlu Arab Saudi. Retno menjelaskan situasi terkini penanganan COVID-19 di Indonesia kepada pemerintah Saudi.
Bahkan, kata Retno, Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup baik dalam penanganan COVID-19 sampai saat ini.
“Ada rencana kunjungan Menlu Arab Saudi ke Indonesia awal bulan depan. Ini merupakan kesempatan buat kami membahas isu tersebut,” ujar Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI pekan lalu, dikutip dari Antara.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong wisatawan Arab Saudi berkunjung ke Indonesia. Hal itu ntuk meningkatkan performa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Sebagai penggerak kebangkitan ekonomi dan pembuka lapangan kerja," kata Sandiaga dikutip dari Antara.
Menurut Sandiaga, Arab Saudi merupakan salah satu negara fokus pasar wisatawan mancanegara yang memiliki potensi besar bagi Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kunjungan wisman Arab Saudi pada 2019 sebanyak 157.512 orang dengan rata-rata pengeluaran sebesar 2.277 dolar AS (sekitar Rp32 juta) tiap wisman per kunjungan.
Kepada Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed Al-Khatib, Sandiaga juga memaparkan kondisi terkini pandemi COVID-19 di Indonesia. Ia juga menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah RI dalam menangani wabah tersebut.
“Program vaksinasi dan pengendalian COVID-19 di Indonesia telah diakui dunia dan menjadi best practice yang berdampak pada mulai meningkatnya perekonomian,” kata dia.
Selain itu, 11.968 usaha pariwisata di 34 provinsi juga telah tersertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).
Editor: Gilang Ramadhan