tirto.id - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia belum menerima penjelasan resmi dari pemerintah Arab Saudi yang melarang warganya ke Indonesia. Larangan tersebut juga diberlakukan kepada 15 negara lainnya selain Indonesia.
"Sejauh ini kita belum menerima respon yang menjelaskan mengapa Indonesia masuk dari satu di antara 16 negara yang warga Arab Saudi dilarang masuk," kata Retno dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi I DPR RI pada Selasa (31//5/2022).
Retno juga telah berupaya dengan sejumlah cara yang bersifat diplomatis untuk mendapat penjelasan mengenai alasan larangan warga Arab Saudi ke Indonesia.
"Kami berusaha mencari informasi tersebut baik para perwakilan kita atau melalui duta besar mereka di sini. Dan kami berkomunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi," jelasnya.
Menurutnya larangan tersebut bukan muncul karena alasan COVID-19. Retno menduga ada alasan lain yang masih disembunyikan karena otoritas Arab Saudi tidak mau menyampaikannya secara terbuka.
"Kalau ada alasan COVID-19 semua data sudah kami sampaikan ke pihak Arab Saudi. Dan saya kira penanganan COVID-19 di Indonesia sudah sangat baik saat ini," ujarnya.
Penjelasan Menlu Retno ini menjawab pertanyaan anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin mengenai alasan pemerintah Arab Saudi yang melarang warganya ke Indonesia. Menurutnya hal itu diskriminatif karena di sisi lain banyak warga Indonesia ingin pergi ke Arab Saudi.
"Saya agak bingung kepada pemerintahan Arab Saudi yang melarang warganya ke Indonesia. Kenapa saya tidak habis pikir, padahal warga kita yang ingin kesana sangat banyak sekali bahkan sampai dikuota. Perlakuan ini sangat tidak fair, diskriminatif," kata Nurul Arifin.
Retno berharap pemerintah Indonesia bisa mendapatkan penjelasan resmi saat kunjungan Menteri Luar Negeri Arab Saudi ke Indonesia dalam waktu dekat.
"Akan ada rencana kunjungan menteri luar negeri Arab Saudi ke Indonesia bulan depan. Dan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk membahas isu tersebut," pungkas Retno.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto