tirto.id - Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) adalah serangkaian gejala yang bisa ditimbulkan sebagai efek samping dari proses vaksinasi. KIPI bisa terjadi pada anak-anak atau dewasa usai mendapat vaksinasi termasuk vaksin COVID-19.
Namun, yang perlu diingat bahwa tidak semua orang yang mendapatkan vaksin COVID-19 akan mengalami KIPI.
Anggota Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekaligus Ketua Pokja Imunisasi Peralmuni Cissy Rachiana Sudjana Prawira Kartasasmita menjelaskan, terdapat dua jenis KIPI ringan yang kemungkinan dapat terjadi pada anak usai divaksinasi COVID-19.
“KIPI itu pasti ada ya. Tapi hanya kecil saja persentasenya dan biasanya itu ringan. KIPI itu ada dua, yang umum dan yang lokal,” kata Cissy seperti dilansir dari Antara.
Cissy menuturkan kedua KIPI itu memiliki gejala yang berbeda. Pada KIPI secara lokal, gejala yang mungkin akan diderita oleh anak hanya berupa sakit hingga bengkak dan merah di area bekas suntikan.
Sedangkan pada KIPI secara umum, pada dasarnya anak akan merasa lemas atau lelah. Kemudian ada kemungkinan pula anak mengalami sakit kepala, nyeri otot, merasa dingin, demam hingga mual.
Menurut Cissy, apabila anak mengalami salah satu dari kedua jenis KIPI tersebut, orang tua tidak perlu khawatir sebab KIPI akan menghilang dalam waktu satu sampai tiga hari.
Ia menegaskan bahwa KIPI tidak selalu terjadi dan hanya sedikit anak merasakan hal tersebut karena kemungkinannya yang sangat kecil. Kalaupun terjadi, yang paling sering dirasakan hanya berupa lemas dan lelah.
“Itu semua bisa ada, bisa tidak. Oleh karena itu, sesudah diimunisasi anak harus dijaga, diobservasi. Kalau dia tidur terus seharian itu tidak normal. Tetapi kalau dia kelihatannya lebih banyak tidur dari sebelumnya, tapi masih dalam batas normal tidak apa-apa,” ujar dia.
Lantas apa saja tanda KIPI pada anak dan bagaimana yang harus dilakukan orang tua jika anak mengalami KIPI usai vaksin COVID-19?
Tanda KIPI pada anak usai vaksin COVID-19
- Nyeri pada lengan bekas suntikan;
- Sakit kepala;
- Nyeri otot;
- Nyeri sendi;
- Menggigil;
- Mual atau muntah;
- Rasa lelah;
- Demam yang ditandai suhu diatas 37,8 derajat celcius;
- Maupun gejala mirip flu dan menggigil selama 1-2 hari.
Apa yang harus dilakukan jika anak mengalami KIPI usai vaksin COVID-19
1. Jika terjadi demam usai vaksin COVID-19
Jika anak mengalami demam yang tidak terlalu tinggi setelah imunisasi, ada baiknya orang tua tidak memberikan obat demam pada anak. Kecuali demam tersebut menyentuh angka 39 derajat celcius atau terdapat rasa sakit akibat bengkak.
Selain itu, buatlah anak agar tetap cukup beristirahat dan upayakan agar anak mengonsumsi air putih yang cukup.
2. Jika bekas suntikan vaksin bengkak
Orang tua diharapkan memeriksa dan mamastikan bekas suntikan anak setelah vaksinasi. Sebab, biasanya anak tidak mau menggerakkan ataupun meluruskan tangan yang telah disuntik. Dia menjelaskan tangan anak harus tetap digerakkan agar aliran darah dalam tubuh tetap dapat berjalan lancar.
“Kalau sakit sekali, bengkak besar itu baru boleh diberikan obat. Jangan berikan obat sebelum dia disuntik atau saat pulang dan sebelum ada rasa sakit,” kata Cissy.
3. Lapor ke petugas medis jika anak mengalami KIPI
Laporkan semua reaksi atau keluhan yang dialami setelah vaksinasi ke petugas kesehatan melalui nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi atau jika tidak, Anda bisa menghubungi puskesmas maupun rumah sakit terdekat.
Editor: Iswara N Raditya