tirto.id - Peristiwa meninggalnya dua pendaki Indonesia, Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono pada Sabtu, 1 Maret 2025, publik mulai penasaran dengan pendakian di Carstensz Pyramid (Puncak Jaya). Apa itu Teras Cartenz? Dan bagaimana kondisi alam di sana?
Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono berhasil sampai di Puncak Cartenz. Namun, saat perjalanan turun, baru sampai di Teras 2, keduanya mengalami acute mountain sickness. Gejala AMS tidak dapat tertangani sehingga mereka mengalami putus nafas yang menyebabkan mereka meninggal dunia.
Apa Itu Teras Cartenz?
Teras Cartenz atau Carstensz Pyramid adalah salah satu dari "Seven Summits," yaitu tujuh puncak tertinggi di dunia. Karenanya, banyak pendaki yang menjadikan Teras Cartenz sebagai salah satu tujuan pendakian mereka.
Memiliki tinggi 4.884 meter di atas permukaan laut, Teras Carstensz berada di Tembagapura, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Untuk bisa sampai di puncak, para pendaki sebenarnya mempunyai beberapa opsi rute pendakian.
Salah satu rute pendakian Puncak Cartenz adalah dengan memakai helikopter dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Puncak Cartenz.
Sesampainya di Basecamp Yellow Valley atau Lembah Kuning, para pendaki akan berada di tenda yang dan tinggal di sana selama kurang lebih dua hari untuk melaksanakan aklimatisasi. Aklimatisasi adalah proses penyesuaian tubuh terhadap perubahan kondisi lingkungan, khususnya perubahan ketinggian. Proses ini sangat penting untuk mencegah penyakit ketinggian yang dapat terjadi ketika tubuh tidak dapat menyesuaikan diri terhadap kurangnya oksigen di ketinggian tinggi.
Setelah proses aklimatisasi selesai dilakukan, para pendaki akan memulai pendakian ke puncak dengan melewati beberapa teras atau tempat. Terdapat empat teras yakni Teras 1, Teras 2, Teras 3, dan Teras Besar.
Mengapa dinamakan Teras Besar? Karena ini adalah salah satu tempat yang lebih luas dibanding teras-teras sebelumnya. Perjalanan kemudian dilanjut menuju ke Summit Ridge dengan memanjat tebing vertikal dengan menggunakan teknik ascending.
Dari Summit Ridge, pendaki diharuskan untuk melewati jurang sepanjang kurang lebih 20 meter dengan menggunakan Tyrolean traverse. Tyrolean traverse adalah teknik pendakian atau penyeberangan vertikal yang digunakan untuk melintasi celah, jurang, atau seberang badan air dengan menggunakan tali.
Jika berhasil melewati itu, pendaki dapat mencapai Puncak Cartenz Pyramid.
Bagaimana Kondisi Alam di Puncak Cartenz?
Cuaca di Puncak Cartenz tak menentu. Bisa tiba-tiba hujan yang disertai angin, atau bisa juga diterpa hujan salju.
Meskipun berada di negara beriklim tropis, Puncak Cartenz mempunyai salju abadi yang menjadikannya daya tarik para pendaki, sekaligus tantangan berat. Belum lagi pendakian yang dilakukan biasanya dimulai saat dini hari, juga kerap diselimuti kabut yang mengganggu penglihatan.
Suhu di Yellow Valley atau Lembah Kuning masih berkisar antara 20 hingga 30 derajat celcius. Namun ketika sudah mencapai puncak Cartenz, maka suhu bisa saja turun hingga di bawah nol derajat celcius. Perubahan suhu yang cukup drastis ini yang menjadikan pendaki kerap mengalami hipotermia.
Editor: Prihatini Wahyuningtyas & Dipna Videlia Putsanra