Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Apa Itu Konjungsi Intrakalimat: Pengertian, Contoh & Jenis-jenisnya

Berikut adalah pengertian konjungsi intrakalimat, jenis-jenis dan contohnya. 

Apa Itu Konjungsi Intrakalimat: Pengertian, Contoh & Jenis-jenisnya
Ilustrasi Buku. tirto.id/iStockphoto

tirto.id - Konjungsi intrakalimat adalah kata hubung yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa. Berikut adalah beberapa kata yang termasuk dalam konjungsi intrakalimat seperti dilansir dari buku Cerdas Berbahasa Indonesia Sesuai EYD oleh Mustakim dan Laila Febrina.

1. Agar, atau, meski

2. Andaikata, bahwa, meskipun

3. Apabila, baik...maupun, maka

4. Jika, daripada, padahal

5. Jikalau, demi, kalau

6. Hingga, sambil, seandainya

7. Sampai, ketika, lalu

Penggunaan konjungsi intrakalimat bisa dilihat pada contoh berikut ini:

1. Adi berolahraga agar badannya tetap sehat.

2. Ibunya tidak akan sakit andaikata dia tidak pergi.

3. Adik boleh bermain jika sudah menyelesaikan semua tugasnya.

Sementara itu, Sri Sutarni dan Sukardi dalam buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X menuliskan, konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama.

Apabila dilihat dari sintaksis dan semantisnya, maka konjungsi intrakalimat dibagi menjadi sepuluh kelompok kecil. Berikut adalah penjelasannya.

1. Konjungsi yang menyatakan waktu, yakni: sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sementara, sambil, seraya, selama, sehingga, sampai.

Contoh: Pak Andi sudah menghembuskan napas terakhir ketika dokter datang.

2. Konjungsi yang menyatakan syarat, yakni: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.

Contoh: Saya akan membeli mobil jika tanah saya laku.

3. Konjungsi yang menyatakan pengandaian, yakni: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.

Contoh: Saya akan berbuat baik seandainya dia mau meminta maaf.

4. Konjungsi yang menyatakan tujuan, yakni: agar, supaya, agar supaya, biar.

Contoh: Nardik harus giat berlatih agar bisa menang.

5. Konjungsi yang menyatakan konsesif, yakni: biarpun, meski(pun), sekalipun, walau(pun), sungguhpun, kendati(pun).

Contoh: Pembangunan harus tetap berlangsung meskipun anggarannya semakin menyempit.

6. Konjungsi yang menyatakan pemiripan, yakni: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana.

Contoh: Dia takut kepada saya seolah-olah saya ini musuhnya.

7. Konjungsi yang menyatakan penyebaban, yakni: sebab, karena, oleh karena.

Contoh: Kemarin Andi tidak bisa hadir karena sakit.

8. Konjungsi yang menyatakan pengakibatan, yakni: sehingga, sampai-sampai, makanya.

Contoh: Bapak belum mengirim uang sehingga saya belum bisa membayar uang sekolah.

9. Konjungsi yang menyatakan penjelasan, yakni: bahwa.

Contoh: Riki berkata bahwa Ani akan berkunjung besok.

10. Konjungsi yang menyatakan cara, yakni: dengan.

Contoh: Rido memukul dengan tangan kanannya terlebih dahulu.

Baca juga artikel terkait KONJUNGSI INTRAKALIMAT atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya