tirto.id - Konjungsi intrakalimat merupakan salah satu bentuk kata hubung dalam bahasa Indonesia. Kata ini berperan dalam menyusun hubungan antara dua klausa dalam satu kalimat agar maknanya tetap utuh.
Dalam sebuah kalimat, hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya sangat penting sehingga makna yang disampaikan menjadi jelas dan kohesif. Oleh karena itu, konjungsi atau kata hubung diperlukan untuk menghubungkan ide-ide dalam satu kalimat agar alur pemikiran lebih runtut dan logis.
Jika suatu kalimat tidak memiliki kata penghubung yang tepat, maka maknanya bisa menjadi kurang jelas atau bahkan membingungkan. Oleh sebab itu, simak penjelasan tentang apa itu konjungsi intrakalimat, jenis-jenisnya, serta contoh penggunaannya.
Pengertian Konjungsi Intrakalimat
Pengertian konjungsi intrakalimat adalah kata hubung yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa. Beberapa orang terkadang menyebut konjungsi intrakalimat sebagai kata hubung intrakalimat.
Sementara itu, Sri Sutarni dan Sukardi dalam buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X menuliskan bahwa konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama.
Berikut adalah beberapa kata yang termasuk dalam konjungsi intrakalimat seperti dilansir dari buku Cerdas Berbahasa Indonesia Sesuai EYD oleh Mustakim dan Laila Febrina.
- Agar, atau, meski
- Andaikata, bahwa, meskipun
- Apabila, baik...maupun, maka
- Jika, daripada, padahal
- Jikalau, demi, kalau
- Hingga, sambil, seandainya
- Sampai, ketika, lalu
Jenis-Jenis Konjungsi Intrakalimat
Apabila dilihat dari sintaksis dan semantisnya, maka konjungsi intrakalimat dibagi menjadi sepuluh kelompok kecil. Berikut selengkapnya.
1. Konjungsi yang Menyatakan Waktu
Konjungsi ini digunakan untuk menunjukkan hubungan waktu antara dua peristiwa dalam satu kalimat. Kata hubung ini membantu memperjelas urutan atau durasi suatu kejadian agar lebih runtut.Beberapa konjungsi yang menyatakan waktu yaitu sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sementara, sambil, seraya, selama, sehingga, sampai.
2. Konjungsi yang Menyatakan Syarat
Jenis konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan dua klausa dengan ketentuan tertentu. Syarat yang disebutkan dalam kalimat harus terpenuhi agar peristiwa yang kedua bisa terjadi.Kata hubung intrakalimat syarat yaitu jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakala.
3. Konjungsi yang Menyatakan Pengandaian
Konjungsi ini menunjukkan suatu kondisi yang bersifat imajinatif atau belum tentu terjadi. Kata hubung ini sering digunakan dalam kalimat bersyarat yang menggambarkan kemungkinan.Contoh konjungsi intrakalimat pengandaian di antaranya andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.
4. Konjungsi yang Menyatakan Tujuan
Kata hubung satu ini digunakan untuk menghubungkan klausa yang mengandung maksud atau harapan tertentu. Kata hubung ini membantu memperjelas tujuan suatu tindakan atau peristiwa.Beberapa konjungsi tujuan dalam bahasa Indonesia yaitu agar, supaya, agar supaya, biar.
5. Konjungsi yang Menyatakan Konsesif
Konjungsi ini berfungsi untuk menyatakan pertentangan atau kontradiksi dalam suatu kalimat. Meskipun ada hambatan atau kondisi tertentu, peristiwa yang disebutkan tetap terjadi.Konjungsi konsesif meliputi biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun.
6. Konjungsi yang Menyatakan Kemiripan
Digunakan untuk membandingkan satu hal dengan hal lain yang memiliki kemiripan atau kesamaan tertentu. Konjungsi ini sering muncul dalam kalimat yang mengandung perumpamaan.Konjungsi yang termasuk kemiripan adalah seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana.
7. Konjungsi yang Menyatakan Penyebab
Kata hubung ini menghubungkan dua peristiwa dengan menegaskan alasan terjadinya suatu kejadian. Konjungsi ini sering digunakan dalam kalimat yang menjelaskan hubungan sebab-akibat.Sebab, karena, oleh karena, merupakan konjungsi yang menyatakan penyebab.
8. Konjungsi yang Menyatakan Akibat
Berfungsi untuk menunjukkan konsekuensi atau dampak dari suatu tindakan atau kejadian sebelumnya serta membantu menjelaskan efek dari suatu kondisi. Konjungsi akibat yakni sehingga, sampai-sampai, makanya.9. Konjungsi yang Menyatakan Penjelasan
Digunakan untuk menghubungkan klausa yang memberikan keterangan atau pemaparan lebih lanjut mengenai suatu hal dalam kalimat. Konjungsi penjelasan yaitu bahwa.10. Konjungsi yang Menyatakan Cara
Jenis konjungsi ini menunjukkan bagaimana suatu tindakan dilakukan atau bagaimana suatu peristiwa berlangsung. Konjungsi cara hanya ada satu, yakni konjungsi dengan.Contoh Konjungsi Intrakalimat
Penggunaan konjungsi intrakalimat bisa dilihat pada contoh kalimat berikut ini.
1. Aku akan pergi ke taman sesudah menyelesaikan tugas.
2. Kami pulang setelah hujan reda.
3. Ibnu selalu berdoa sebelum tidur.
4. Sehabis makan siang, kami melanjutkan pekerjaan.
5. Sejak pindah rumah, dia jarang bermain dengan kami.
6. Kami pergi jalan-jalan selesai mengerjakan ujian.
7. Pak Andi sudah menghembuskan napas terakhir ketika dokter datang.
8. Tatkala malam tiba, lampu-lampu kota mulai menyala.
9. Ibu memasak sementara ayah membaca koran.
10. Syamsul bernyanyi sambil bermain gitar.
11. Ia tersenyum seraya melambaikan tangan.
12. Selama liburan, kami mengunjungi banyak tempat.
13. Dia belajar keras sehingga mendapatkan nilai terbaik.
14. Aku menunggu sampai dia datang.
15. Aku akan membantumu jika ada waktu luang.
16. Kalau hujan turun, kita tidak jadi pergi.
17. Jikalau dia datang, tolong beri tahu aku.
18. Kamu boleh bermain asalkan sudah menyelesaikan tugas.
19. Bila ada kesulitan, jangan ragu untuk bertanya.
20. Manakala dia pulang terlambat, ibunya akan khawatir.
21. Andaikan aku punya sayap, aku akan terbang ke mana saja.
22. Seandainya dia tidak terburu-buru, pasti hasilnya lebih baik.
23. Umpamanya dia datang tepat waktu, pasti tidak akan ketinggalan acara.
24. Sekiranya kamu butuh bantuan, aku selalu ada.
25. Aku belajar giat agar bisa lulus ujian.
26. Ilham bekerja keras supaya bisa membahagiakan keluarganya.
27. Latihan rutin dilakukan agar supaya tubuh tetap sehat.
28. Aku diam saja biar masalah ini tidak semakin besar.
29. Biarpun hujan deras, dia tetap pergi ke sekolah.
30. Meskipun lelah, dia tetap bekerja dengan semangat.
31. Sekalipun dia salah, aku tetap menghormatinya.
32. Walaupun sulit, dia tidak pernah menyerah.
33. Sungguhpun dia kaya, dia tetap rendah hati.
34. Kendatipun tugasnya sulit, dia tidak mengeluh.
35. Dia melihatku seakan-akan aku ini hantu.
36. Dia berbicara seolah-olah dia tahu segalanya.
37. Aku mengikuti aturan sebagaimana yang telah ditetapkan.
38. Dia berenang seperti ikan di air.
39. Sebagai teman, aku harus mendukungnya.
40. Wajahnya bersinar laksana bulan purnama.
41. Dia menangis sebab kehilangan hewan peliharaannya.
42. Aku tidak pergi karena sedang sakit.
43. Pandu berhasil oleh karena kerja kerasnya.
44. Beni terus berlatih sehingga akhirnya menjadi juara.
45. Rani kelelahan sampai-sampai tertidur di meja.
46. Mia sering terlambat, makanya dia dimarahi guru.
47. Aku mendengar bahwa dia akan pindah ke luar kota.
48. Dita menulis dengan tangan kirinya.
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Nisa Hayyu Rahmia & Nisa Hayyu Rahmia